[BEBERAPA BAGIAN DI HAPUS]
Agatha joy davine tidak menyangka akan ikut terseret ke hidup taehyung brameswara yang merupakan bosnya.
Hubungan professional antara mereka berubah menjadi menjengkelkan ketika joy tahu rahasia bosnya.
Sampai ke titik dim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue cuman merasakan hangatnya pelukan daniel dan juga kata-kata 'i love you dan maaf' yang dia bisikin di telinga gue. gue gak paham kenapa dia minta maaf padahal ini hari pertunangan kami. Entahlah, gue gak ngerti. pertunangan yang udah gue tunggu sembilan tahun lamanya ini terasa hampa. Gue emang bahagia sangking bahagianya gue gak bisa mengambarkannya tapi ada celah kosong di hati gue yang menjadikan pertunangan ini 'hampa' dan kerasa beda. Ayolah, agatha joy davine. Ini bukan waktunya lo ragu sama niel yang udah mencintai lo selama ini.
Hubungan kami seperti biasanya dan tentu baik-baik aja karena selama gue sakit dia rawat gue dengan penuh perhatian. Dia bahkan menceritakan banyak hal sama gue dan bilang kalo gue bakalan baik-baik saja selama gue gak berusaha menginggat apapun. Gue mandangin halaman belakang rumah gue dimana kami melaksanakan pertunangan. Gak ada yang gak bahagia dengan pertunangan ini. Semuanya bahagia dan yang paling bahagia adalah bang ceye. Gue gak pernah sekalipun liat dia sebahagia ini.
"Are you okey?" Daniel yang sejak tadi di samping gue nanya dan gue senyum tipis kearah dia.
"Aku baik-baik aja niel. Aku cuman haus" balas gue dan daniel dengan cekatan ambilin jus jeruk buat gue.
"Kayaknya kamu butuh istirahat athala. Muka kamu kelihatan pucat" kata daniel. Dia terlihat cemas sama keadaan gue yang emang agak lemes. Gue merasa bersalah sama daniel karena merasa hampa dan merasa ada sesuatu yang hilang tanpa gue tahu apa itu. Kapan gue bisa menghilangkan perasaan tidak jelas ini. Gue gak boleh ragu sedikitpun karena gue mencintai pria ini.
"Aku baik-baik aja niel. Gak ada yang perlu kamu cemasin" gue elus pipi daniel lembut tapi dia kelihatan gak tenang dan narik tangan gue menjauh. Dia dudukin gue di sofa ruang tengah di rumah gue dan daniel duduk di depan gue sambil genggam tangan gue erat.
"Kalo kamu gak mau tunangan sama aku, bilang athala. Kita bisa batalin semuanya, aku gak mau kamu sakit gara-gara mikirin ini semua" daniel natapin gue terluka. Gue bukannya gak mau. Gue mau banget nikah sama dia tapi perasaan gue kayak janggal dan merasa ada yang gak beres dengan ini semua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Niel, aku bukannya gak mau tapi aku cuman merasa aneh apalagi kata-kata kak irene yang terdengar gak suka sama pertungan ini seolah-olah kita berbuat kesalahan" gue jujur sama daniel. Sejak gue ketemu sama kak irene, seulgi dan juga mbak wendy semuanya kerasa aneh. Mereka diam tapi ada sesuatu yang di sembunyiin dari gue termasuk niel. Dia sering banget minta maaf dan merasa bersalah sama gue tanpa gue tahu alasannya.