PERPISAHAN

16 4 0
                                    

Ini adalah hari terakhir di SMA. Sedih ? Tentu. Kita akan sulit berjumpa, untuk bertukar kabar pun akan susah karena memiliki kesibukan masing-masing. Dua tahun yang menyenangkan, penuh dengan suka dan duka. Walaupun aku disini hanya 2 tahun tapi rasanya aku sangat dekat dengan teman-teman, seakan-akan kita sudah saling mengenal sejak lama.

Hari pelepasan ini dihiasi dengan kegembiraan di setiap penjuru sekolah. Kita menghabiskan sehari penuh dengan teman-teman. Saling bercerita, membagikan kisah-kisahnya. Bersenda gurau, menari, menyanyi, menangis bersama-sama.

Baru kemarin rasanya aku masuk sekolah ini, sekarang sudah harus pergi untuk menggapai mimpi. Kisah SMA tak akan pernah dilupa, akan aku ceritakan ke anak cucu nantinya. Selamat berjuang teman-temaku. Selamat menempuh hidup baru. Kehidupan yang sesungguhnya baru dimulai.

♡♡♡

"Duh cape" kataku saat tiba dirumah. Jarum jam sudah menunjukan pukul 5 lewat 15 sore. Ini bukan akhir, ini awal dari segalanya.

Grup pencipta bukan pendusta

Gia
Hallo everybody
Rima
Apaan dah
Sita
Apaan dah (2)
Mita
(3)

Anda
(4)

Kea
(5)
Fana
(6)
Rara
(7)
Clara
(8)
Gia
Kok malah pada berhitung sih ?
Sita
Iya nih
Rima
Iya nih (2)
Clara
(3)
Rara
(12)

Anda
Stoooooop. Ngapain sih ? Unfaedah banget

Fana
Iya nih, gak jelas
Kea
Btw, itu kok rara 12 sih ? Harusnya kan 4. Lagian ini grup isinya cuma 9 orang etdah😒

Anda
Otak rara kan sisa separo, kemarin di gadein buat beli novel hello salma

Rima
Hadeuh, rara mah ngga normal dari lahirnya.
Carla
Udah, udah. Ini sebenernya mau apa sih ? @giaanastasha
Gia
Gak papa sih, kangen aja
Rima
Perasaan tadi disekolah baru ketemu, sekitar 45 menit yang lalu. Sekarang udah kangen lagi, apalagi ntar ya bertahun-tahun gak ketemu, udah membludak kali rindunya.
Sita
Acie cie rindu

Anda
Bye

Fana
Bye(2)

Read all

Hanya ini penyambung bagi kami. Sebenarnya ini bukan perpisahan, bisa dikatakan kita hanya berbeda jalan, tujuan sama untuk masa depan.

Aku, rara, dan fana masuk ITB dengan fakultas berbeda. Mita dan rima masuk UNPAD, mereka sama-sama mengambil fakultas keperawatan. Sita, kea, usan, via, zia dan gia memilih bekerja. Sisa clara, dia memilih untuk menikah, ya memang sejak SMA dia sudah bertunangan, jadi saat lulus langsung menikah. Padahal aku pun sudah bertunangan hehe

Jalur kita memang berbeda, tapi tujuan kita tetap sama. Ingin membahagiakan kedua orang tua, menjadi orang yang berguna dan menjalani hidup bahagia.

♡♡♡

"Kamu gak mau ngekost aja ?" Tanya mas andik padaku
"Ngga ada teman" jawabku
"Biar saya yang temenin"
"Dih modus mulu ntar"
"Ngga dong sayang"
"Gak percaya akutu"
"Kamu mah gak percayaan"
"Mas nya tidak meyakinkan"
"Bisa aja jawabnya"😕
"Bisa lah"
"Nyebelin dasar"😒
"Makasih sayang"
"Aneh lagi"
"I love you"😘
"I love you too"😙

Pertemuan tak sengaja, membawa kami kedalam kisah yang tak terduga. Kisah indah penuh romansa. Kisah cinta dua anak manusia yang berakhir bahagia. Maybe😁

♡♡♡

Aku merebahkan tubuhku di atas sofa. Sudah tampak rapi, walaupun belum selesai. Ini hari pertama aku pindah ke kontrakan. Ya, aku memilih untuk mengontrak agar dekat dengan kampus dan tidak perlu berbagi kamar mandi dan dapur dengan orang lain, dengan mengontrak, satu rumah hanya untuk aku sendiri.

Aku memang plin plan. Saat minggu lalu mas andik bertanya apa aku ingin kost atau tidak, aku jawab tidak. Tapi sekarang aku malah mengontrak. Aku tidak suka mengekost, karena satu rumah yang terdiri dari beberapa kamar, dapur dan kamar mandinya di gunakan bersama, dan itu jelas merepotkan juga tak nyaman. Oleh sebab itu, aku memilih untuk mengontrak saja.

Di kontrakanku ini terdapat sebuah kamar dekat ruang tamu, dapur, kamar mandi dan kamar tamu. Cukup nyaman, juga dekat dengan kampusku. Tempatnya juga strategis, dekat dengan kampus ITB dan UNPAD, pusat perbelanjaan, masjid dan adapula stadion sepak bola.

Awalnya memang aku tidak berencana untuk nge kost ataupun mengontrak. Tapi, setelah dipikir-pikir kalau aku bulak balik Jatinangor-Bandung akan memakan cukup banyak waktu dan tentu saja melelahkan.

"Udah selesai yang?"
"Belum mas"
"Ya udah makan dulu aja gih" titah mas andik
"Makan angin?"
"Makan makanan dong"
"Ngga ada mas, kan kita dari tadi berbenah tempat ini"
"Oh iya, ya udah cari makan yuk"
"Baso aja ya itu yang di depan"
"Boleh"

Aku dan mas andik pun pergi membeli bakso. Enak, itu yang aku rasakan saat sesuap bakso masuk ke dalam mulut, memanjakan indra perasaku. Selain enak, harganya pun murah, hanya 13 ribu/porsi.

Setelah makan, kami kembali ke kontrakan karena masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Jam sudah menunjukan pukul 17.36 saat kami selesai membereskan kontrakan ini. Aku pamit ke mas andik untuk membersihkan diri, badanku sudah sangat lengket rasanya.

Segar sekali sehabis mandi, kontrakan rapi, sudah makan pula. Nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan ?

Aku melihat mas andik sedang tertidur di atas sofa. Pasti dia sangat lelah, aku menyelimutinya dan masuk ke kamar. Aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan tanpa terasa mataku mulai terpejam, aku mulai tenggelam dalam mimpi.

◇◇◇

HALLO !!

Gimana kabarnya ? Semoga sehat selalu ya manteman.

Maaf aku jarang update, karena berbagai macam rintangan, halangan, cobaan menyulitkan aku untuk membuat cerita ini

Ya pokoknya tetap semangat dan jangan lupa baca terus cerita aku hehe

Semoga terhibur ya

Salam hangat dari aku

Anafa

Salah Ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang