I'M BELIEVE

38 3 0
                                    

Libur telah tiba libur telah tiba, huraaa huraaaa huraaaa

♡♡♡

Setelah melewati berbagai macam ujian hidup {ujian akhir semester keleus, gak usah lebay deh} ini author ngeselin ya lama-lama, seterah key dong mau ujian apa juga, orang key yang ngejalaninnya, huft.

Akhirnya kita mendapatkan apa yang selama ini kita dambakan, libur panjang. Kenapa libur panjang ? Karena ini merupakan libur akhir tahun ajaran dan libur tahun baru.

Rencananya zia, via dan usan akan menginap dirumah ku saat tahun baru. Kita akan bakar ayam dan merayakan malam tahun baru bersama.

Tinggal dua minggu lagi menuju tahun baru. Tidak sabar rasanya, pasti akan sangat seru, apalagi di temani sahabat-sahabatku

Kenapa hanya zia, via dan usan ? Itu karena, kalian know lah ya kalau fana sudah libur duluan keluar kota padahal sekolah pun belum mengumumkan hari libur, di bagi rapot juga belum.

Kea, dia malah sibuk turnamen. Well, dia itu atlet volly tingkat kabupaten. Keren bukan ? Ya semua temanku memang memiliki keahlian masing-masing. Seperti via, zia dan usan di bidang seni. Fana anggota pramuka yang hebat dan rara anggota paskibra yang luar biasa. Aku ? Ya begini-begini saja, tidak ada yang spesial. Aku pun tidak memiliki kemampuan hebat seperti teman-teman ku.

Ok, untuk rara, dia entah kemana, ditelan bumi barang kali. Aku sih bersyukur saja, lama-lama aku pun pusing terus bertemu dengan dia. Dia itu benar-benar anak ajaib, selalu saja ada hal yang bisa buat orang kesal atau menghela nafas. Tapi ya walau bagaimana pun, dia adalah sahabat terbaik sepanjang jalan kenangan. Dia cukup menghibur dan sangat membantu saat teman-temannya dalam kesulitan. Caelah, dia kalau baca ini pasti baper dan yang lebih kerennya adalah gaya bapernya itu yang bisa membuat orang ingin muntah (just kidding ra, i'm sorry 🙏)

♡♡♡

Hubunganku dan mas andik cukup baik, dia sudah menyatakan perasaannya padaku hari ini, bahkan di depan kedua orang tuaku. Aku kagum padanya, dia punya keberanian yang cukup tinggi. Dia datang bersama orang tuanya pula, ayahku dan ayahnya sudah merencanakan pernikahan kami. Oh ayolah, aku masih sekolah, lagipula aku pun ingin kuliah.

Ok mereka hanya merencanakan, bukan menjadikannya sebuah realita. Jujur, aku belum siap untuk itu. Para ibu mengerti perasaanku, mereka menasehati para ayah untuk tidak membahas tentang pernikahan. Tapi mereka malah menyarankan aku dan mas andik untuk tunangan terlebih dahulu. Aku tarik kata-kataku yang menyebutkan para ibu pengertian. Mereka sama saja dengan para ayah.

Aku dan mas andik hanya diam saja mendengarkan mereka berdiskusi tentang hubungan kami. Sebenarnya yang menjalin hubungan itu siapa ? Ya ya aku tahu, hubungan ini bukan hanya hubungan dua manusia tapi dua keluarga besar. Tapi apa perlu dibahas sekarang ? Kenapa tidak setelah aku wisuda misalkan ?

Aku pun berlalu menuju halaman belakang rumahku meninggalkan mereka yang sedang berdebat. Aku duduk di ayunan panjang yang berada disana, langit malam ini cukup indah dengan bintang yang bertebaran dan bulan yang menyinari muka bumi.

Mas andik mengikutiku, dia duduk disampingku.

"Key kamu pilih yang mana ?" Tanyanya
"Pilih yang mana apanya ?" Aku malah balik bertanya padanya
"Tunangan atau menikah ?"
"Gak dua-duanya"
"Kenapa ?"
"Untuk menikah, key belum siap. Tunangan pun sama, apalagi key masih sekolah. Kalau warga sekolah tau key tunangan apalagi menikah, bagaimana respon mereka nanti, key gak sanggup ngadepinnya" aku mengutarakan isi hatiku
"Kenapa harus memikirkan pandangan orang lain ? Yang menjalani kan kita. Mereka mengenal kamu tapi mereka belum tentu tahu ceritamu, mereka hanya berpikir sesuai apa yang mereka lihat. Lagipula kalau kita terus memikirkan pandangan orang lain, itu tidak akan pernah berakhir. Kenapa ? Karena selamanya kita tidak bisa memuaskan orang lain, kita selalu salah dimata mereka. Ya lebih tepatnya mereka selalu mencari-cari kesalahan kita. Coba fokus ke diri sendiri, kadang-kadang kita pun harus egois, jangan selalu memikirkan orang lain, kita pun harus memikirkan kebaikan untuk diri kita. Paham ?" Jelas mas andik
"Iya, tapi untuk menikah"
"Gak usah dipikirin, saya ngerti kok. Saya akan tunggu kamu sampai kamu wisuda dan siap"
"Maaf ya mas"
"Kenapa harus minta maaf ? Saya akan berikan dunia saya untuk kamu. Apapun yang kamu mau, akan saya penuhi jika saya mampu"
"Makasih mas"
"anything for you"

♡♡♡

"Masuk yuk mas, lama-lama dingin juga diluar" ajakku pada mas andik
"Ngode pengen dipeluk ini mah"
"Apaan sih mas, orang beneran ngajak kedalem juga"
"Masa sih ?"
"Iya ih, udah deh jangan mulai ngegodainnya"
"Hehe abisnya kamu lucu sih kalau saya godain"
"Nyebelin tau gak"
"Gak tau"
"Iya aku kasih tau"
"Gitu ya ?"
"Udah ah aku mau masuk, kalau mas mau disitu ya terserah mas aja"
"Aku ikut kamu deh, kemana pun kamu pergi, aku akan selalu ada di samping kamu"
"Gak usah lebay deh mas, drama banget, kebanyakan nonton drakor sih"
"Fitnah, saya ngga nonton drakor. Justru kamu yang suka nonton"
"Emang suka, abisnya oppa oppa koreya nya guanteng guanteng banget, jadi pengen ngarungin dede"
"Masih gantengan saya"
"Dih pd banget"
"Tapi kamu suka kan ?"
"Iya suka, sama oppa oppa korea nya"
"Sama saya, bukan sama oppa oppa tua. Lagian aneh, masa suka sama kakek-kakek sih"
"Ih au ah, bye" kataku sambil berlalu pergi untuk masuk ke rumah
"Tungguin"

♡♡♡

Mas andik dan orang tuanya sudah pamit untuk pulang. Keputusan akhirnya adalah tunangan, minggu depan pula. Aku tidak bisa menolak lagi 'pasrah aja dedek mah'

"Sayang, kamu mau ngundang temen-temen kamu ke acara tunangan ?" Tanya mamah padaku
"Iya mah, tapi teman terdekat aja" jawabku
"Ok deh, sana istirahat, udah malem juga" kata mamah
"Iya mah" aku pun pergi menuju kamar, cukup melelahkan. Padahal aku tidak melakukan apapun.

◇◇◇

Huallo semuanyaaaa ?

Piye kabare ?
Apik apik ya

Gimana ceritanya ? Pengennya sih agak panjangan lagi, cuma ya gitu

Semoga terhibur ya

Salam hangat dari aku

Anafa

Salah Ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang