PERGI

20 3 1
                                    

Semua persiapan sudah selesai, tinggal menunggu keberangkatan. Mas andik sedari tadi tidak bisa diam, terus mondar mandir didepanku.

"Mas ngapain sih?" tanyaku dengan tidak santainya
"Mondar mandir" jawabnya enteng
"Iya ngapain mondar mandir?"geramku
"Gak ada kerjaan"
"Ya tapi gak usah mondar mandir juga sih, pusing tau liatnya"
"Gak usah di liatin"
"Gimana gak diliatin, orang mondar mandirnya juga di depan aku!" kataku sambil menariknya untuk duduk disampingku. Dia terkekeh sambil mencubit pipiku

"Kamu laper gak?" tanyanya
"Gak"
"Judes banget jawabnya"
"Abisnya mas nyebelin sih"
"Hehe iya iya maaf"
"Mas laper?" kali ini aku yang bertanya kepadanya
"Ngga"
"Ok"

Mas andik terus memainkan tanganku, diangkat, diputar-putar, dijilat *eh ngga deng

♡♡♡

Sudah waktunya keberangkatan kami, aku menarik koperku menuju gate dan naik ke pesawat. Aku menyimpan barang-barangku di kompartemen kabin karena memang tidak banyak yang aku bawa.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 7 jam, pesawat yang kami tumpangi mendarat, aku dan mas andik turun dari pesawat menuju gedung bandara. Tidak lupa kami mengambil barang-barang.

♡♡♡

Aku sudah sampai di apartemen dan segera merebahkan tubuhku diatas sofa. Cukup melelahkan, sementara itu mas andik masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak terasa mataku mulai mengantup dan terlelap tidur. Saat aku bangun, aku berada dikamar. Aku celingak celinguk ke kanan dan ke kiri, seingatku tadi aku tidur di atas sofa. Saat aku kebingungan, mas andik masuk melalui pintu *tentu saja

"Udah bangun sayang?" tanyanya begitu memasuki kamar
"Mas kok aku di kamar?" bukannya menjawab, aku malah balik bertanya
"Tadi saya pindahkan"
"Kenapa?"
"Kenapa? Kamu jatuh dari atas sofa tau"
"Ah masa iya?"
"Iya, masa gak kerasa?"
"Ngga" jawabku sembari memperlihatkan deretan gigiku
"Ya udah ayo makan, kamu belum makan dari berangkat tadi"
"Ok"

Aku mengekori mas andik menuju dapur, ternyata sudah tersedia makanan. Aku dan mas andik makan dengan tenang.

♡♡♡

Aku akan mendeskripsikan apartemenku ini. Apartemen ini berada di lantai paling atas, dan lift hanya mengakses kamar ini, dalam artian aku tidak punya tetangga. Dilantai ini hanya ada apartemen milikku. Terdapat 2 unit kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 dapur, ruang tv, ruang tamu dan rooftop. Di rooftop terdapat tempat yang dibuat khusus untuk sholat dan ayunan, juga banyak sekali tanaman. Sangat sejuk dan menyenangkan jika berdiam diri di rooftop.

Hari ini aku pergi berjalan-jalan, mengelilingi kota sendirian karena mas andik ada urusan. Saat sedang asik berjalan-jalan, aku bertemu seorang ibu yang menangis sesenggukan dibawah pohon. Aku menghampirinya dan bertanya kenapa dia diam dibawah pohon sambil menangis. Jawabannya sangat menusuk hatiku, dia berkata

"Saya sudah berbuat salah" aku bertanya kenapa ? Apa yang terjadi ? Dia menjawab lagi

"Dulu saya pernah sangat dikecewakan dan saya membenci orang itu *sebut saja dia A. Saya berhenti untuk mempercayainya dan tidak memaafkan satu kesalahannya, bahkan saya memfitnahnya padahal dia tidak melakukan apa-apa. Tanpa saya sadari, ternyata saya telah melakukan hal yang sama, saya mengecewakan seseorang dan sangat berharap untuk di maafkan. Alih-alih memberi kesempatan kedua, seseorang yang saya kecewakan itu malah memfitnah saya, saya balik marah padanya dan bersumpah untuk tidak akan pernah melupakan apa yang sudah dia lakukan. Setelah 2 tahun berlalu, saya bertemu kembali dengan si A, dengan keadaan saya yang memprihatinkan, serba kekurangan bahkan makanpun saya mencari di tempat sampah, awalnya saya pikir dia pasti akan amat membenci saya karena saya pernah memfitnahnya, ternyata tidak. Dia menyapa saya dan bertanya apa yang terjadi sehingga saya bisa seperti ini. Saya ceritakan semuanya, dia tersenyum dan memberi saya sejumlah uang. Dia berkata 'belilah pakaian dan makanan dengan uang itu' saya bertanya apa dia tidak marah atas apa yang saya lakukan padanya dahulu? Dia menjawab dengan jawaban yang tak saya duga, dia menjawab 'tuhan saja yang memiliki segala yang ada di langit dan bumi mampu memaafkan kesalahan hambanya yang tak terhitung banyaknya, apakah pantas saya yang hanya seorang hamba yang selalu meminta-minta pada-Nya dengan sombong tidak mau memafkan sesama? Saya pernah melakukan kesalahan dan berharap dapat dimaafkan, maka sayapun akan memaafkan jika orang berbuat salah pada saya. Seperti saya tahu jika dipukul itu sakit, maka sebelum memukul saya harus berpikir bagaimana jika yang dipukul itu diri saya. Tidak perlu dipikirkan, saya sudah memaafkan, maafkan juga diri saya karena pernah berbuat salah pada kamu' saat itu juga saya menangis dan jatuh dibawah kakinya. Aku meminta maaf padanya. Ternyata memang tidak semua hal yang buruk dibalas dengan keburukan dan segala sesuatu yang terjadi ada hikmahnya"

Setelah mendengarkan cerita ibu itu, aku termenung. Benar apa yang dikatakannya, segala sesuatu ada hikmahnya. Dendamku tidak akan berujung, sampai kapanpun tidak akan ada kepuasan dari pembalasan dendam ini. Aku kembali ke apartemen sambil menangis, aku masuk ke kamar dan menguncinya.

◇◇◇

Hallo ha manteman

Sudah lama tak jumpa, hehe.
Ceritanya mau udahan nih, do'akan aku ya

Semoga terhibur ya

Salam hangat dari aku

Anafa

Salah Ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang