TAMAN CINTA

34 8 0
                                    

You are right about everything, really, this awesome and i'm disappointed

♡♡♡

Hari ini aku dan mas andik akan pergi jalan-jalan. Aku memakai baju selutut berwarna maroon dan celana jeans, tak lupa aku memakai kerudung berwarna senada dengan bajuku.

Kira-kira mas andik mau mengajakku jalan kemana ya ? Entah kenapa, jantungku terus berdebar (tentu saja berdebar kalau tidak mati dong) ih bukan itu maksudnya author ! Menyebalkan !

Setiap kali berdekatan dengan dokter andik rasanya jantungku berpacu lebih cepat. Bahkan hampir copot (gak mungkin lah, gak usah lebay) ih hus hus sana dasar author gak jelas.

Bel berbunyi, aku segera bergegas untuk membuka pintu. Disana mas andik berdiri sambil memegang seikat bunga lili

"Ini"katanya
"Apa ?" Tanyaku
"Bunga"
"Dah tau"
"Kalau tau kenapa nanya ?"
"Au ah" pagi-pagi sudah buat kesal saja huh

"Ini bunga untuk ratuku" ucap mas andik
"Siapa ratunya ?" Tanyaku
"Keyra Permata Kezia" aku tahu pipiku pasti sudah merah merona, aku menutup wajahku dengan kedua tangan namun mas andik menarik tanganku

"Jangan ditutup, cantiknya gak keliatan" katanya
"Ih apaan sih" ucapku salah tingkah. Dia memang selalu bisa membuatku melting hanya dengan ucapannya saja, apalagi jika dengan perlakuannya, bisa pingsan aku ini.

"Masuk dulu mas" kataku padanya
"Dirumah ada siapa ?"
"Lengkap"
"Boleh tolong panggilin orang tua kamu kesini gak ?"
"Bentar"

Aku masuk kedalam rumah untuk memanggil mamah dan ayah yang sedang didapur. Mereka baru selesai sarapan.

"Mah, yah, itu ada mas andik didepan" kataku
"Suruh masuk dong" kata mamah
"Ayah sama mamah samperin aja"
"Ish anak ini" ucap mamah

Ayah dan mamah pun pergi ke depan untuk menemui mas andik. Ternyata mas andik sudah di dalam tapi masih berdiri dekat sofa.

"Oalah ada pak dokter, duduk dulu dok" sapa mamah
"Iya bu" jawab mas andik sambil menyalami ayah dan mamah
"Udah lama dok ?" Tanya ayah
"Tidak kok pak" jawab mas andik
"Saya kesini mau mengajak Keyra jalan-jalan, apa boleh ?" Lanjutnya mengutarakan maksud kedatangannya kerumah ku.
"Oh tentu saja boleh, kalo rewel tinggal aja dok, gapapa" jawab ayah
"Ayah!" Protesku, mas andik hanya tersenyum menanggapinya
"Ya udah hati-hati ya, jangan pulang larut, kalo kemaleman bawa pulang aja dok ga usah dibawa kesini" ucap mamah. Aku kembali memprotes ucapan kedua orang tuaku. Sebenarnya mereka itu orang tuaku bukan sih?

Mas andik hanya manggut dan beranjak dari tempat duduknya seraya menyalami kedua orang tua ku dan pergi keluar kemudian, masuk kedalam mobilnya.

♡♡♡

"Kita mau kemana mas ?" Tanyaku
"Ke taman aja ya"
"Taman mana ?"
"Taman Jomblo"
"Kok ke Taman Jomblo ?"
"Mau manas manasin para jomblo yang ada disana"
"Manas manasin apaan, mas juga gak ada pasangannya"
"Ada kok, kan kamu"
"Emangnya aku mau sama mas ?"
"Harus mau"
"Dih maksa"

For your info, Taman Jomblo lokasinya tepat berada di bawah jembatan fly over Pasupati di daerah Tamansari, kota Bandung Jawa barat. Taman Jomblo sendiri diresmikan pertama kali untuk umum tepat pada tanggal 4 januari 2014 oleh walikota Bandung Ridwan Kamil.

Kenapa taman ini diberi nama taman jomblo ? Karena keberadaan tempat duduk di taman ini berbentuk kubus berukuran kecil yang berwarna-warni dan hanya muat duduk untuk satu orang.

♡♡♡

Akhirnya kita sampai. Tidak terlalu ramai, aku duduk di salah satu kubus yang ada di taman ini, aku meminta mas andik untuk memotretku, kebetulan atau mungkin memang sengaja, dia membawa kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)

"Mas fotoin aku ya" kataku padanya
"Siap tuan putri" jawabnya
"Apaan sih mas"
"Kenapa ?"
"Aku kan Keyra, bukan Putri"
"Up to you"

Kita berfoto-foto ria disini, sampai tak terasa sudah masuk waktu sholat dzuhur. Aku mengajak mas andik untuk pergi ke Alun-Alun Bandung. Kita sholat dzuhur di masjid agung. Setelahnya kita keliling alun-alun, kita melihat-lihat tukang jualan yang ada disana sambil jajan. Seru, setiap pergi bersama mas andik aku selalu senang, apalagi dia suka mentraktirku, aku makin keenakan.

Senja pun tiba, kita memutuskan untuk pulang kerumah.

"Key, kita beli sesuatu dulu ya buat ayah dan mamah mu" kata mas andik
"Iya mas"

♡♡♡

"Duh yang abis nge date, mukanya cerah amat"
"Apa sih mah, lecek gini dibilang cerah" jawabku
"Cie cie duo tigo ampe limo anam" ucap mamah sambil mencolek pipiku
"Ngapain sih mah, malah ngitung" kataku
"Udah ah key mau mandi dulu, udah lengket" lanjutku
"Ini mas mu mau ditinggal gitu aja ?" Teriak mamah karena aku sudah berlalu pergi menuju kamar
"Dia mau pulang"
"Ya anterin dulu dong, jalan-jalan nya aja mau, nganterin pulang ogah" ucap mamah
"Dia bawa mobil sendiri mah"
"Ya anterin sampe mobilnya kek"
Akhirnya aku kembali untuk mengantarkan mas andik. Mamah ini, selalu saja begitu

"Ayo mas" kataku
"Kemana ?" Tanyanya
"Pulang lah"
"Siapa ?"
"Ya mas lah"
"Sama kamu"
"Sendiri aja"
"Mau sama kamu"
"Gak bisa lah rumah aku kan disini"
"Rumah kamu nanti disana"
"Disana dimana ?"
"Dirumah kita" ih mas andik tidak tahu situasi sekali. Sudah tahu sedang ada orang tuaku, malah bicara seperti itu. Orang tuaku juga malah mesem mesem seperti itu, apa maksudnya coba.

"Udah ah mas pulang sana" kataku
"Loh kok malah diusir sih nak" kata ayah
"Oh iya, maaf. Ayo mas aku antar"
"Pak, bu, saya permisi ya, terima kasih sudah mengizinkan saja pergi bersama putri ibu dan bapak" kata mas andik
"Iya dok, jangan kapok ya, kapan-kapan main lagi kesini" ucap mamah
"Iya bu"

Mas andik pun pulang, aku pergi ke kamar untuk membersihkan diri, badanku rasanya sudah sangat lengket.

◇◇◇

Gimana gais ?
Fyuh akhirnya rampung juga part ini, bingung soalnya mau buat keyra bahagia gimana. Akunya aja ngga bahagia, hehe

Tapi aku seneng banget, ada para readers yang mau baca cerita absurd ku ini.

Semoga terhibur ya

Salam hangat dari aku

Anafa

Salah Ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang