I NEED SOMEONE 2

89 8 3
                                    

Ini sulit, sangat sulit. Tidak mudah melupakan orang yang pernah datang kepada kita saat kita dalam masa-masa sulit. Dia yang membantuku bangun saat terjatuh. Dia yang memberi kepercayaan kepadaku bahwa aku tidak seburuk yang aku pikirkan, dia yang menjadikan aku sebagai wanita terbaik untuknya. Dan kini, miris sekali nasibku. Dilecehkan, ditipu dan ditinggalkan.

Kalian bebas mentertawakan atau mengasihani aku. Aku memang buruk dalam segala hal, aku merasa hidupku adalah sebuah kesalahan. Dan aku tahu ini tidak akan berakhir.

Aku meyakini akan adanya tuhan. Aku sangat percaya. Aku berkeluh kesah kepada-Nya. Dan aku butuh kekuatan dari orang-orang di sekitarku. Apa itu berlebihan ? Kenapa permintaan itu tidak juga dikabulkan ?

♡♡♡

Sejak kemarin aku jadi murung, enggan untuk melakukan apapun dan tak bernafsu makan. Aku membiarkan diriku benar-benar hancur baik batin maupun fisik.

"Key, makan dulu" panggil mamah
"Gak mah, gak nafsu" jawabku
"Masa iya kamu gak akan makan juga ?"
"Iya mah biarin" seketika aku merasa dunia berputar, sendok sayur itu mendarat sempurna di kepalaku.
"Aw, sakit" kataku
"Kamu itu kalau ngomong suka seenak jidat ya"
"Aku gak pernah makan jidat, aku gak tau kalau jidat enak"
"Euh ini anak, mamah cemplungin juga kamu ke rawa-rawa"
"Aku limited edition loh mah"
"Bodo amat, pusing mamah sama kamu"
"Oh"
"Sana kamu pergi, hus hus"
"Ok" aku berlalu menuju kamar
"Astaghfirulloh dosa apa gue dulu, kenapa bisa punya anak kaya begituan, tobat tobat" ucap mamah yang menurutku amat lebay itu.

♡♡♡

Aku harus berusaha sekuat tenaga untuk melupakan doi yang tak bertanggung jawab. Aku berniat menceritakan semuanya pada sahabat-sahabatku. Agar aku tidak bingung, apa yang harus aku lakukan.

Namanya juga niat, tidak selamanya terlaksana. Seperti saat ini, sejak datang kesekolah aku hanya diam, teman-teman sibuk mengerjakan tugas sekolah. Ya, sebenarnya itu tugas rumah tapi karena dikerjakan disekolah jadi tugas sekolah.

Aku masih enggan untuk bercerita. Sampai bel pulang berbunyi aku tak mengatakan apapun. Itu karena kami terlalu sibuk oleh tugas dan berdiskusi akan mengerjakan tugasnya dimana. Ini semua gara-gara kurtilas, kurikulum tidak jelas, katanya semua dituntaskan dikelas tapi masih saja ada tugas.

♡♡♡

Hari ini ada pedagang baru dekat rumahku, dia berjualan nasi goreng. Dia, si pedagang itu memiliki paras tampan, aku seperti akan khilaf jika dekat-dekat dengan dia. Senyumnya,  gayanya, sikapnya, ya ampun aku bisa mimisan jika memikirkan itu semua.

"Aaaa beli mie goreng satu, jangan pake sayur" kataku
"Mau dibungkus apa dipincuk ?" Tanyanya
"Sama aja a"
"Ohahaha sama ya" ucapnya

Dia sibuk memasak dan aku sibuk memperhatikannya. Ya ampun aku meleleh, kenapa dia tampan ? Otakku sedang rusak, mana bisa aku memikirkan lelaki lain padahal baru saja putus dari cinta pertama.

"Ini neng" kata si penjual
"Oh iya a makasih" ucapku lalu pergi dari tempat itu. Baru dua langkah si aa aa itu sudah berdehem, aku menoleh. Dia tersenyum, aku membalas senyumnya, ya ampun senyummu itu mas, rasanya aku ingin membungkusmu dan membawamu ke penghulu.

"Maaf neng, uangnya ?" Tanyanya. Aku diam di tempat, ya ampun aku malu sekali saat ini. Kenapa aku bisa lupa bayar. Aku ingin hilang saja dari tempat ku berdiri, pertemuan pertama mendapat kesan yang buruk. Aku malu, sangat malu.

"Eh iya, ini a, maaf ya, abisnya dari tadi sibuk liatin aa jadinya lupa deh" bisa saja aku ini ngeles.
"Oh iya gak apa-apa" ucapnya sambil tersenyum. Aku tidak tahan lagi, aku sangat malu sekarang. Aku segera pergi dari tempat itu.

♡♡♡

Pagi ini begitu cerah, tidak seperti kemarin-kemarin yang terus mendung, seperti sedang menggambarkan perasaanku.

"Selamat pagi sahabat-sahabatku" sapa ku pada rara, fana dan kea. Mereka melihatku dengan dahi berkerut. Kea memegang keningku. Loh kenapa ?

"Ngga panas kok" ucap kea
"Sakit ginjal kali" kata rara
"Apa hubungannya coba ra ? Heuh" kata fana
"kamu kenapa key ?" Sambung fana
"Gak papa kok, emangnya kenapa ?" Jawabku
"Aku rasa dia emang sakit" kata rara
"Ih apaan sih kalian, emang kenapa ? Aku gak sakit kok, aku sehat walafiat" ucapku
"Tuh kan beneran sakit ini mah" kata kea

Mereka itu kenapa sih sebenarnya ? Aku keheranan sendiri.
"Tumben-tumbenan key nyapa kita kaya tadi, udah gitu bisa ngomong lebih dari 5 kata, kan ajaib" ucap rara. Aku hanya melongo. Oh begitu toh. Bukannya menjawab aku malah berlalu pergi menuju ruang TU untuk bayar SPP.

Aku tidak mengerti dengan cara pikir pemerintahan, tidak dapat konsisten, labil kaya anak ABG. Semua kebijakan terus berubah-ubah dengan waktu yang berdekatan. Sebenarnya keinginan pemerintah itu bagaimana sih ?

Dan lagi sekolah ini, rasanya terus saja menagih. Kita kan tidak semua orang tuanya mampu, kita seperti pemiliki hutang yang terus dikejar-kejar rentenir. Mereka tidak berpikir bagaimana orang tua kita berusaha banting tulang untuk menghidupi keluarganya, mereka juga sama bekerja untuk keluarganya, kenapa mereka tidak dapat memahami orang tua siswa.

Lupakan ocehan tentang isi hati itu. Sekarang aku sedang menuju kelas sehabis membayar SPP.

"Key mau ikut main ke rumah aku gak ?" Tanya kea
"Siapa aja ?" Tanyaku
"Ya kita berempat aja"
"Eeem boleh deh"
"Tapi rara sama fana mau nginep, kamu ikut juga dong, kita bermalam bersama"
"Aku bilang dulu ke ayah sama mamah ya"
"Ok sip"

♡♡♡

Sepulang sekolah kami menuju rumah kea, aku sudah meminta izin kepada orang tuaku untuk menginap dirumah kea dan mereka mengizinkan.

"Wah seneng banget bisa ngabisin waktu semaleman sama kalian my best friend " ucap rara
"Siapa juga yang mau jadi temen lo " jawab fana. Selain rara, fana pun sering nyinyir. Tidak, kita semua sering nyinyir. Kita memiliki sifat yang hampir sama.

Akhirnya kita sampai di rumah kea. Kalian tahu ? Rumahnya itu terkesan angker. Dan dugaanku tidak salah alias tepat sasaran. Rumah kea ini memang angker. Kea sedari tadi terus menceritakan kejadian-kejadian seram yang ada dirumahnya. Wah aku jadi ketakutan sendiri.

♡♡♡

Malam pun datang, kita sedang berada dikamar kea. Aku duduk dekat tv, fana dan rara sedang tiduran dikasur, dan kea sedang duduk di depan meja belajar. Apa aku mulai saja ?

"Fana, rara, kea, key mau cerita" ucapku
"Cerita apa ?" Tanya mereka
"Cerita buruk yang pernah key alami yang bikin key kaya sekarang, penakut dan pendiam"
"Key percaya ke kita-kita ?"
"Key percaya, kalian kan teman baik key"
"Nah gitu dong, kita kan seneng dengernya"

Story on

Semuanya berawal sejak aku pertama bertemu dengan pak alfan lagi setelah bertahun-tahun lamanya.

◇◇◇

Hi gengs gimana gimana ? Ini lebih panjang kan ceritanya ? wkwkw

Akhirnya aku bisa selesein part ini

Typo bertebaran dimana-mana

Nanti aku revisi deh ceritanya kalau udah tamat

Jangan lupa komen ya

Salam hangat dari aku

Anafa

Salah Ku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang