Light Innocence 23 : canggung

19 1 1
                                        

   Pov Alfi

Sudah 2 bulan semenjak kita berpacaran, tapi entah kenapa hubungan kita masih sama saja rasanya.

Jika ditanya mencintainya. Tentu saja aku sangat mencintainya.

Namun,Sherly masih saja malu saat berhadapan denganku,aneh sekali bukan.

Selain itu, Darmawisata kami juga akan dimulai besok pagi, tujuan kali ini ialah ke sebuah pantai, dan kami akan menetap disana selama 4 hari.

Saat ini hanya ada kami bertiga diruang klub. Aku, Sherly,dan Riski. Hanya Firra saja yang tidak ada, sudah 1 minggu dia absen.

    "Yah, sepertinya aku hanya jadi nyamuk nih disini" keluh Riski.

    "Riski!,kucincang kau" ucap Sherly.

     "Eeehhh"

    Riski pun melanjutkan.

     "Kalian ini sudah berpacaran loh, masa mau diem-diem an terus, gak A-S-I-K tau"

     Aku pun menjawab lesu.

    "Riski, urusi kisah cintamu sendiri"

    "Eghh..."

     "Lagian. Kamu tinggal beberapa bulan lagi tau disini, kamu itu sebentar lagi mau lulus, jadi tunggu apalagi"

      Aku pun menghela nafas dan melanjutkan.

     "Mau ditolak atau tidak, setidaknya kamu sudah berusaha,dan ngebuktiin kalo kamu suka ke dia"

     "Heem, baiklah-baiklah, kebetulan tujuan darmawisata kita sama. Jadi tolong aku yah"

  Riski pun bangun dari duduknya kemudian pergi dari ruang klub.

  Saat ini, keheningan di ruangan pun dimulai, entah kenapa saat ini benar - benar sangat canggung.

   Wajah Sherly mulai memerah kemudian berdiri dan mengambil tasnya.

     "Ah, sudahlah, aku pulang duluan"
     "Emm,Sherly tunggu aku"

Aku pun memegang tangannya saat ia hendak berjalan menuju pintu. Wajahnya pun makin memerah, ia pun menoleh kearahku.

      "Ada apa"

      "Emm, ayo kita pulang bersama - sama yah"

     "Hem,baiklah"

  Aku pun melepas tangannya kemudian mengambil tas dan keluar dari ruang klub bersamanya.

Diperjalanan pum tetap sama, ia hanya fokus dengan buku novel yang ia baca saat ini.

Aku pun berusaha membuat sebuah topik untuk dibicarakan.

   "Emm Sherly, apa kamu punya waktu luang, jika ada ayo kita jalan jalan dulu" ucapku sambil tersenyum tipis.

   "B-baiklah, a-ayo lah lagian aku bosen banget dirumah" ucapnya sambil malu malu.

   Aku pun memegang tangan, kebetulan ia juga hendak menggenggam tanganku.

Wajah kami pun memerah, begitupula dengan Sherly, tangan kamu pun saling bergenggaman kemudian berjalan menuju toko - toko yang ada didekat statsiun.

Kami pun bermain game bersama, makan malam bersama, dan bergurau bersama, kecanggungan kami pun mulai hilang

Kami pun berbincang - bincang soal keseharian kami, yah, saat saat ini sangat menyenangkan.

   ----------0---------

   Pov Firra.

  "Apa kau akan terus begini, mengintip mereka dari kejauhan"

  Aku pun langsung membalik kearah Cherra yang ada dibelakangku.

    "Yah, rasanya melihat dia seperti itu saja sudah membuatku bahagia"

  Perlahan-lahan air mata pun keluar dari mataku.

     "Firra..."

     "Aku sangat mencintainya, sangat ,sangat,sangat, mencintainya. Aku sudah berusaha mendapatkannya, tapi kenapa harus dia"

    Tangisanku semakin keras, Cherra pun mengelus - elus punggungku dan menenangkanku.

    Memang benar, mau bagaimanapun usaha kita untuk mendapatkannya, jika dia mencintai yang lain. Usaha itu akan sia-sia.
    

------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------------------------------------------------------

Haloo gaess! Maaf telat update,😂 cuma mau ngasih tau 4 arc lagi cerita ini akan tamat,

buat kalian yang sudah menikmati nya sampai sejauh ini saya ucapkan terima kasih banyak

Sampai jumpa minggu depan.

 

Light InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang