Light Innocence 25 : Rain Story

20 1 0
                                    

   Pov Alfi

Rentikan air hujan dimalam ini membuat kegiatan Darmawisata menjadi terhambat.

Seharusnya saat ini anak - anak sedang berkumpul dan tinggal menunggu beberapa jam untuk melakukan uji nyali, namun. Karna hujan turun kegiatan tersebut akan dilakukan saat hujan berhenti.

Tinggal 1 jam lagi kegiatan tersebut dimulai, karna bosan aku pergi ke teras depan penginapan untuk bersantai dan menikmati hujan.

Tidak lama kemudian seorang gadis dengan rambut hitam panjang duduk disebelahku,yah, dia adalah Sherly.

      "Hee...,jadi seperti ini yah hobi mu Alfi" ujar Sherly dengan nada meledek.

      "Ada apa? Menikmati hujan dimalam hari tidak buruk juga bukan?" balasku dengan senyuman tipis.

      Sherly pun mengangguk.

    "Yah, kau benar. Suasana seperti ini dapat membuat hati tenang" ujar Sherly.

     "Toh, kamu juga menikmatinya"

    Kami pun tertawa bersama - sama sambil ditemani suara rintik an hujan yang mulai mereda.

  Suhu disini benar - benar sejuk sampai membuat Sherly bergemetar karna kedinginan.

  Ia pun meniupi kedua tangannya. Selain itu saat ini dia hanya menggunakan seragam biasa, sedangkan aku memakai seragam yang diselimuti oleh jaket.

    "Kau kedinginan yah, hehe"

Aku pun melanjutkannya.

     "Kenapa kau tidak masuk saja?" tanyaku.

     "Tidak, aku ingin disini bersamamu, lagian masih banyak waktu untuk melakukan uji nyali"

       "Kalau kau mau, kau bisa memakai jaketku. Apa kamu mau?"

      Sherly pun langsung mengangguk, karna sudah tidak tahan kedingingan.

    Aku pun melepas jaketku dan memakaikannya kepada Sherly.

    "Bagaimana, sudah hangat?"

    "Terima kasih, sudah tidak apa-apa kok" jawabnya sambil memeluk dirinya sendiri.

  Suasana pun mulai hening, dan suara hujan makin terdengar ditelinga kami.

Beberapa saat pun Sherly menoleh kehadapanku dengan senyuman tipisnya. Kemudian bertanya.

     "Hei Alfi, makasih untuk semuanya"

    Aku pun mengerutkan dahiku karna bingung.

      "Eh? Maksud kamu?" jawabku sambil kebingungan.

       "Makasih, kamu selalu ada buat aku, bahkan kamu bisa menyelesaikan masalahku dengan Ariel dan Dennis. Aku bener - bener berterima kasih" ucapnya dengan senyuman tipis.

    "Aku akan selalu ada disamping kamu, sampai seterusnya"

   Aku pun mengangkat tanganku dan mengelus kepalanya, dia pun menatap wajahku dengan ekspresi terkejut. Namun tetap manis.

   Tangan kami bergenggaman, duduk di teras depan sambil ditemani rintikan hujan.

   Sherly pun menyenderkan kepalanya kebahuku, tidak lama kemudian ia tertidur lelap.

Namun, saat hendak mengangkatnya, aku memegang dahinya, dan ternyata benar ia terkena deman, suhu tubuh nya sangat panas, akhirnya aku meminta bantuan guru dan membawanya ke ruangan tidurnya.

Tidak lama kemudian, Uji nyali pun dimulai

------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------------------------

Halloo, gimana chapter kali ini? Membosankan? Semoga saja tidak.

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment yah

Terima kasih~
     


Light InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang