(derap kaki)

3.4K 454 19
                                    

Jaemin sedang berkaca di ruang ganti pakaian, ia menggunakan piyama tidur berwarna ungu pastel, tersenyum di depan kaca dan memuji diri nya sendiri.

Setelah ia rasa semuanya sempurna, ia langsung keluar dari ruang ganti melewati kamar tidur untuk sampai di ruang tamu.

Mata nya terbelalak mendapati di sofa nya Haechan yang sedang melamun memandangi pemandangan di luar jendela.

"Haechan? Sejak kapan kau disini?" Tanya Jaemin sembari berjalan menuju sofa tempat Haechan terduduk.

Haechan tak menjawab, tampak di raut wajah nya ia sedang mengalami sesuatu yang mengerikan, Jaemin langsung mengelus pundak Haechan dengan tujuan menyadarkan ia dari lamunannya.

Haechan tersadar ketika tangan halus milik Jaemin mengusap pundak nya.

Mengapa aku terus memikirkan nya? Toh Mark bilang itu hanya halusinasi ku, aku harus segera melupakan nya, mungkin aku hanya kelelahan, -Batin Haechan ketika ia tersadar dari lamunannya.

"Ada apa? Kau sedang memiliki masalah?" Tanya Jaemin.

Haechan buru-buru menggelengkan kepalanya lalu tersenyum seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi pada nya.

"Kau tahu penghuni unit 13.04?" Haechan berusaha mencari topik agar semuanya kembali seperti biasa.

"Tahu, kenapa?" Jaemin balik bertanya.

"Aku sempat bertemu dengan nya tadi, nampaknya ia sangat baik," Haechan langsung menyimpulkan hanya dengan sekali bertemu.

"Memang mereka sangat baik, Paman Johnny sering menyapaku ketika kita bertemu di lift, sedangkan Bibi Ten selalu mengundang ku dan Jeno makan malam di unit nya," jelas Jaemin.

"Bibi Ten? Yang ku temui hanya lah paman Johnny tadi," Haechan penasaran.

"Bibi Ten memang sibuk di hari Sabtu dan Minggu, ia menjaga toko kue miliknya sendiri di sebuah Mall, dan kau tahu? Paman Johnny itu pengangguran, jadi bibi Ten yang harus bersusah payah berkerja untuk kehidupan mereka, untung saja Paman orang nya baik, jadi ya.. tidak terlalu menyusahkan lah," ini kesukaan Jaemin, bergosip.

"Kita berdua juga pengangguran kan," kepolosan Haechan kali ini membuat lawan bicara nya itu gemas.

"Kita berdua bukan kepala rumah tangga, sedangkan paman Johnny? Ia itu kepala rumah tangga, tapi malah pasangan nya yang bekerja," gerutu Jaemin.

"Tapi kan kau bilang, setidaknya paman Johnny itu orang yang baik," Haechan nampak terlihat bodoh sekarang.

"Iya juga sih, sudahlah kepalaku pening memikirkan mereka, kita beralih ke penghuni 13.01 saja, kau mau tahu?" Jaemin kini sumringah.

Masalah gosip menggossip adalah bagian dari hidup nya, dan nampaknya sebentar lagi Haechan yang polos dan manis ini akan tertular virus tukang gosip dari seorang Na Jaemin.

"Penghuninya adalah kakak adik dari China, aku pernah membawakan mereka kue kering, dan sejak itu aku mulai mengenal mereka, sang kakak bernama Renjun, dan sang adik bernama Chenle, mereka berdua adalah orang yang manis, aku sangat menyukai Jisung, sayang ia hanya sesekali datang," jelas Jaemin tanpa menunggu jawaban dari Haechan.

"Jisung? Siapa dia?" Haechan bingung.

"Pacar nya Chenle, kita pernah makan malam bersama, dan betapa manis anak itu, rasa nya ingin ku angkat si Jisung itu menjadi anak ku," Jaemin makin sumringah ketika membahas Jisung.

"Aku masih bisa belum mencerna semua perkataan mu," ujar Haechan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jaemin terdiam dan setelahnya mendengus kesal karena omongan nya sama sekali tidak di mengerti oleh tetangga baru nya ini.

Sky Garden // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang