(di seberang kolam renang)

2.2K 329 20
                                    

Jeno memakai sendal tidur nya, menarik tangan Jaemin yang masih terbalut kasa, dan menarik nya menuju pintu utama.

Ketika sampai di pintu utama, Jeno langsung meraih kartu akses yang tergantung di belakang pintu dan langsung menempelkan nya.

Pintu terbuka, dan nampak banyak suara orang di luar, ketika Jeno dan Jaemin keluar dari unit nya, ia mendapati banyaknya polisi dan para tetangganya itu berada di depan unit mereka masing-masing.

"Selamat siang, saya Moon Taeil, dari kepolisian kota, ingin memberitahukan bahwa seluruh penghuni di lantai ini akan di bawa menuju kantor untuk di selidiki," seorang polisi menghampiri Jeno.

Jeno hanya menatap Jaemin dengan tatapan seolah bertanya apa yang harus mereka lakukan.

"Dan tolong berikan kartu akses anda karena pihak kepolisian akan memeriksa seluruh ruangan yang terdapat di lantai ini," lanjut Taeil.

Tanpa basa basi Jeno memberikan kartu akses nya, lalu menarik Jaemin menuju lift, langkah nya terhenti karena pintu lift yang tombol nya sudah di tekan itu belum kunjung terbuka.

"Maaf tuan-tuan, kalian harus ikut kami menuju kantor kepolisian," Taeil kini berdiri di belakang Jeno dan Jaemin.

"Kami akan segera ke sana, namun ada yang harus kami urus sekarang," ujar Jeno dingin tanpa menengok kebelakang.

Tak lama pintu lift terbuka, diri nya dan Jaemin melangkah memasuki lift dan setelahnya pintu lift tertutup dan lift meluncur menuju basement.

∆∆∆

"Mark, apa yang sebenarnya terjadi?" Haechan menatap Mark yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Mark gugup untuk menjawab, dan kemudian ia mengalihkan nya dengan mengikuti tali baju handuk putih nya.

"Markie, Jawab aku, kau tahu kan aku tidak suka jika pertanyaan ku tidak di jawab," Haechan berdiri dari kasur nya.

"Tidak ada apa apa, aku harus segera berangkat ke kantor," Mark berjalan menuju kasur tempat Haechan berdiri, namun bukan untuk menghampiri Haechan, melainkan mengambil pakaian kantor yang sudah tergeletak rapih di atas kasur.

"Aku akan kembali ke sana," Haechan berujar enteng.

"Tidak!" Mark gelagapan.

"Kenapa?" Haechan menatap Mark dengan tatapan sinis.

Suara ketukan pintu menggema di ruangan, Haechan yang tadinya menunggu jawaban Mark langsung berlari menuju pintu dan membukanya.

"Ada apa mih?" Tanya Haechan ketika melihat Mamih Mark berada di balik pintu.

"Ajak Mark ke ruang TV sekarang, tidak pakai lama," ujar Mamih sebelum meninggalkan Haechan yang kebingungan di ambang pintu.

Mark yang masih menggunakan baju handuk menghampiri Haechan dan memeluknya dari belakang.

"Ada apa?" Tanya Mark dengan tangan yang melingkar perut Haechan.

"Kau dan Aku di perintahkan untuk ke ruang TV sekarang," jawab Haechan.

"Banyak sekali hal membingungkan hari ini," lanjut Haechan.

"Tidak ada yang membingungkan, oalau begitu aku pakai baju dulu," Mark melepaskan pelukannya.

Namun Haechan menahan tangan Mark.

"Mamih bilang tidak pakai lama," Haechan langsung menarik Mark keluar dari kamar menuju ruang TV.

Ketika sampai di ruang tv, terdapat Mamih dan Papih Mark yang sedang serius menatap berita terkini yang terpampang di layar TV.

Sky Garden // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang