(bisikan kelam)

3.8K 454 19
                                    

Jam LED di ruang tamu menunjukkan pukul 06.30, perlahan matahari tenggelam dan di gantikan oleh kegelapan malam yang telak.

Di unit 13.03 nampak Mark yang baru saja selesai mandi lagi, karena beberapa saat yang lalu ia melakukan hubungan dengan Haechan, membuat ia dan pasangan nya itu harus membersihkan diri.

"Sudah ku siapkan baju mu di ruang ganti," ujar Haechan yang sedang memejamkan mata di bath up.

Mereka mandi bersama, namun Mark selesai lebih dahulu karena harus menghadiri rapat di kantor tempatnya bekerja.

Mark hanya mengangguk sembari mengeringkan seluruh badan serta wajah dan rambut nya, ketika semua telah kering seperti biasa ia memakai baju handuk nya.

Menghampiri Haechan, dan mencium sekilas pasangan nya itu.

"Aku hanya sebentar, nanti pulang mau ku belikan makanan?" Tanya Mark setelah mencium Haechan.

"Boleh, aku sedang ingin ramyeon," Haechan memberikan senyuman manis nya yang berhasil membuat siapapun luluh.

"Oke, kalau kau takut sendirian disini kau bisa berkunjung ke unit 13.02," ujar Mark sebelum berjalan menuju ruang ganti.

Haechan kembali memejamkan mata nya dan menikmati air hangat di dalam bath up dengan bau aromaterapi yang dapat membuatnya tenang.

"Pergi dari sini," suara bisikan nyaring itu terdengar di telinga Haechan, suara yang nampak sangat kelam walaupun terdengar nyaring.

Haechan terbelalak kaget dan langsung terduduk di bath up, membuka kedua matanya dan menengok ke kanan dan kiri, memastikan dari mana sumber suara itu.

Kini bulu halus di seluruh badannya berdiri, ia merinding sekarang, jantung nya berdegup dengan kencang.

Ia berusaha keras memanggil nama Mark, namun lidah nya mendadak kelu, keringat dingin mengucur di kening nya, usaha lain di lakukan nya sekarang, ia berusaha berdiri dari sana, namun seluruh anggota tubuhnya seperti tak berfungsi.

Mark keluar dari ruang ganti dan terkejut melihat Haechan yang diam terpaku dengan wajah ketakutan di bath up.

"Ada apa?" Mark panik dan langsung berlari mengambil handuk, menghampiri Haechan dan langsung membuka saluran air agar air di bath up terkuras.

Haechan menatap wajah Mark, dan langsung saja seluruh tubuhnya bekerja lagi, lidah nya tak lagi kelu.

Ia langsung menangis dan memeluk Mark dengan erat.

"Ada apa dengan mu?" Ujar Mark bingung dan juga khawatir.

∆∆∆

"Kau akan pergi bersama Mark?" Tanya Jaemin yang sedang terbaring di kasur.

"Iya, cepatlah mandi, sedari tadi kau hanya berdiam diri di sana," ujar Jeno yang sedang memakai sepatu pantofel nya.

"Padahal aku ingin satu ronde lagi," Jaemin menatap Jeno dengan tatapan menggoda.

"Nanti saat aku pulang kita lanjut lagi, cepatlah mandi kemudian ajak Haechan ke sini, pasti ia butuh teman bergosip," ujar Jeno yang selesai memasukan kedua kaki nya di sepatu pantofel hitam.

"Baiklah," jawab Jaemin yang kini terduduk di kasur.

"Mengapa kau menanyakan aku pergi dengan Mark tadi?" Tanya Jeno sembari duduk di sebelah pasangan nya itu.

"Aku hanya ingin menanyai Mark nanti, apakah kau genit dengan orang lain ketika di kantor, dia akan menjadi sumber informasi ku," jawaban Jaemin membuat Jeno tertawa.

Sky Garden // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang