(ketukan dari dalam)

2.9K 349 11
                                    

📍Haechan pov

Sedari tadi aku menyibukkan diri dengan merapihkan rumah, seperti mencuci piring, merapihkan kamar, serta mengepel seluruh lantai di unit ini, kecuali kamar mandi.

Pikiran ku masih terbayang tentang bayangan yang ku lihat dari pantulan TV, aku berusaha meyakinkan diriku bahwa itu hanya halusinasi ku saja.

Baiklah, berhenti memikirkan hal itu, ada yang lebih penting untuk di pikirkan sekarang, masalah bekerja part time, aku teringat akan Lucas, teman ku sejak SMA.

Ia menawarkan ku pekerjaan paruh waktu di cafe miliknya, gaji nya memang tidak besar mengingat itu pekerjaan paruh waktu, namun setidaknya aku membantu keuangan keluarga kecil ku ini.

Bukan berarti gaji Mark tidak cukup untuk kita, malah menurut ku itu lebih dari cukup, mengingat jabatan nya yang tinggi sebuah perusahaan multimedia ternama, gaji nya juga pasti tidak main main, tapi apakah salah jika aku hanya ingin mandiri? Di dalam sebuah hubungan harus saling berjuang bukan? Walaupun definisi berjuang yang di maksud bukan hanya dalam bekerja.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, entah mengapa mendengar bunyi-bunyi seperti itu membuat ku parno, mungkin karena masih shock akan kejadian semalam.

Aku memutuskan berdiri dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa orang yang mengetuk, mungkin saja Jaemin, karena hanya dia yang kenal dengan ku di apartemen ini, atau bahkan paman Johnny?

Setelah sampai di depan pintu, langsung saja ku buka pintu itu lalu terlihat seorang pria manis di balik pintu, ia tersenyum kepada ku ketuk pintu terbuka.

"Hai, aku tetangga mu, unit 13.04, aku hanya ingin memberikan beberapa kue kering, sebagai ucapan selamat datang mu di lantai ini," pria manis itu langsung berujar kepada ku sembari memberikan sebuah kotak.

13.04? Pasti ia bibi Ten, pasangan dari paman Johnny. Mereka adalah pasangan yang begitu baik dan ramah, rasa nya aku akan betah tinggal disini, tidak ada tetangga yang menyebalkan seperti di film-film, atau mungkin belum?

"Oh terimakasih banyak Bibi, salam kenal, aku Haechan, mau masuk?" Ujar ku menawarkan nya masuk, tidak enak jika kita mengobrol di ambang pintu bukan?

Pria manis itu menggeleng, lalu berkata "aku dan Johnny akan berjalan jalan keliling kota, rutinitas kita setiap senin, sepulang nya dari jalan-jalan aku akan mengunjungi unit mu jika kau tak keberatan,"

"Oh tentu tidak, berkunjung lah kapan mu kau mau bibi Ten," ujar ku yang membalas senyuman nya.

"Kau tahu nama ku? Bahkan aku belum memperkenalkan diri," Ten kini bingung.

"Paman Johnny pernah memberitahukan namamu kemarin," buru-buru ku jawab agar tidak terjadi ke salah pahaman.

"Oh seperti itu, baiklah, aku langsung pamit saja, Johnny sudah menunggu ku di loby," ujar nya dan langsung saja ku iyakan dan setelahnya ia pergi menuju lift.

ketika lift yang membawa bibi Ten meluncur turun, aku langsung masuk ke dalam unit ku dan mengunci kembali pintu nya.

Ku taruh kotak berisi kue ini di atas meja ruang tamu, lalu otakku teringat akan sebuah hal yang belum ku urus, baju kotor.

Segera ku berlari menuju ruang ganti dan mendapati setidaknya satu tumpuk baju kotor ku dan Mark di dalam sebuah ember.

Ku lipat seluruh baju kotor itu, dan ku masukan ke dalam sebuah kantung plastik besar, setidaknya butuh waktu 10 menit untuk menyelesaikan semua itu.

Kemudian aku berfikir dimana letak laundry terdekat disini? Setahu ku di apartemen seperti ini terdapat layanan laundry yang biasanya terletak di lobby, untuk memastikan nya ku raih telpon rumah yang berada di meja kerja Mark, lalu kulihat buku kecil yang berisikan fasilitas-fasilitas yang di sediakan apartemen ini lengkap bersama nomor nya.

Sky Garden // MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang