Bond 2.0

3.8K 314 88
                                    


Sebulan semenjak perjumpaannya dengan anak misterius di kantin. Ihsan sudah tidak terlalu memikirkannya. Yang terpenting sekarang baginya adalah untuk melihat daftar kelompok outbond yang sudah terpampang di papan mading. SMA Bina Mulia selalu mengadakan kegiatan outbond yang wajib diikuti semua anak kelas 10. Kegiatan dimana para murid akan tidur di alam bebas, tempat perkemahan lebih tepatnya selama 3 hari dan menjalani berbagai macam aktivitas yang akan membina kemampuan mereka untuk bekerja sama dalam kelompok. Banyak yang antusias tentang kegiatan ini. Ihsan salah satunya, karena itu berarti dia akan jauh dari mata pelajaran biologi dan kimia. Satu-satunya alasan kenapa dia terpilih dan memilih jurusan IPA hanya karena pelajaran Fisika. Lain dengan Anthony yang sangat gemar dengan pelajaran mengenai sel- sel makhluk hidup dan persilangan. Beruntung bagi mereka, disatukan dalam kelas yang sama. Sementara Jonatan harus menerima kenyataan bahwa ia dipilih untuk masuk ke jurusan IPS dan terpisah dari dua support system nya.

Jam menunjukkan pukul 09.18, waktu istirahat pertama. Ihsan dan Anthony membawa langkahnya menuju papan mading yang kini sudah tak terlihat karena tertutupi kumpulan manusia dengan seragam putih abu-abu.

"Onyk!"

Ihsan spontan menengok ke arah sumber suara. Siapa lagi kalau bukan dari seorang Jonatan Christie yang sedang berusaha membebaskan diri dari himpitan anak-anak lain.

"Kita sekelompok!"

Tubuh bongsor Jonatan langsung memerangkap Anthony dalam sebuah rengkuhan. Sebagai saksi mata, Ihsan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Terus Ihsan gimana?"

Tanya Anthony sembari menepuk- nepuk bahu Jonatan tempat kepalanya menumpang. Jonatan dan Anthony sudah mengenal satu sama lain sejak menginjak bangku kelas 4 SD. Jadi tak heran jika mereka terlihat sangat dekat. Karena memang begitu kenyataannya, dimana ada Jonatan pasti ada Anthony begitu juga sebaliknya. Pada perempuan mungkin Jonatan mungkin kurang bisa setia tapi posisi Anthony di hidupnya tidak akan pernah tergantikan.

"Lu kelompok 9 san, gw sama Ony kelompok 7"

Jonatan melepaskan Anthony dari pelukannya dengan tatapan yang melekat pada Ihsan yang kini berdecak kesal.

"Kepisah lagi, kesel gw. Yang sekelompok sama gw siapa aja?"

Pandangan Ihsan berusaha memecah padatnya kerumunan anak.

"Aduh, yang gw inget cuma Kevin. Oh iya ada Kenas sama Debby juga"

Bibir Ihsan terlipat ke dalam. Melihat lautan manusia mulai surut Ihsan mendekatkan dirinya pada jejeran kertas yang menampilkan nama-nama anak baik dari jurusan IPA maupun IPS yang disatukan dalam kelompok.

Kelompok 9

Kevin Sanjaya
Debby Susanto
Ihsan Maulana. M
Gregoria Mariska. T
Muhammad Bayu. P
Kenas Adi
Ni Ketut Mahadewi. I
Fitriani

Ihsan menghela napasnya berat. Hanya Kenas yang benar-benar ia kenal dalam kelompoknya. Yang lain antara sekedar tahu nama atau bahkan tidak kenal rupa sama sekali.

"Yaudahlah, masih ada Kenas ini"

Gumamnya sebelum memutar badan untuk kembali berkumpul dengan Jonatan dan Anthony. Ketiganya berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

-

"Panggilan untuk seluruh sisa-siswi kelas 10, pulang sekolah nanti akan ada sosialisasi outbond di aula..."

HALLUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang