Aku rindu
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar dan Rian baru saja menuntaskan pertandingan mereka di ajang All England. Yah, 'menuntaskan' sepertinya bukan kata yang cukup tepat. Mereka dihentikan pada babak semifinal oleh negara Malaysia yang tentu sangat membuat mereka terpukul. Langkah terakhir untuk bertemu senior mereka di partai final namun mereka gagal. Di balik semua itu, diam-diam Rian menyimpan beban tersendiri dari kekalahannya dan Fajar.
"Jom, lu ngga marah kan?"
Kepala Rian otomatis menoleh ke arah sang pembicara. Peluh yang masih membasahi wajah pria berdarah Sunda itu mengangkat bibir Rian dalam senyum getir.
"Ngapain marah sih? Kayak anak kecil aja"
"Ya kan tadi gue ada error. Mana di kasih fault juga, jadinya lawan dapet poin"
"Heh udah napa, ngga usah diinget- inget. Yang semangat, masih main di Swiss abis ini"
Dua langkah kaki telah sampai di depan pintu kamar hotel. Tangan Fajar terulur untuk menempelkan kartu passkey pad gagang pintu. Mendorongnya sesaat setelah sinar merah pada gagang berubah menjadi hijau. Sepatu yang membungkus kaki mereka selama pertandingan mereka letakkan di samping lemari baju.
"Siapa yang mandi duluan nih?"
"Bareng aja yuk, jom"
"Wedhus lu, udah gue aja"
Rian segera menjauhkan diri dari Fajar. Berusaha menyembunyikan pipinya yang sudah bersemu. Mengangkat bagian tutup kopernya untuk memindai isi koper. Satu set baju abu-abu dan sweatpants hitam menjadi pilihannya malam itu. Birmingham sedang dingin-dinginnya, menggunakan celana yang akan membalut kakinya hingga pergelangan adalah keputusan yang baik. Kemudian berjalan cepat ke arah kamar mandi untuk melaksanakan aktivitasnya.
-
Uap hangat dari kamar mandi menyeruak keluar dari pintu. Dengan keadaan rambut yang masih basah Rian sudah siap untuk beristirahat dengan pakaian lengkap. Handuk putih menutupi kepalanya yang menambah kesan silau karena kulitnya yang hampir senada.
"Dah tu jar, sana mandi"
"Ngga mau"
"Pliket nanti, bobonya ngga nyenyak"
"Engga, sebelum lu jawab pertanyaan gue"
Helaan napas panjang terdengar sebelum Rian mendudukan diri di tepi kasur milik Fajar. Sang empunya yang sedang merebah juga ikut terduduk.
"Pertanyaan apa?"
"Kok lu ngga ngasih apa-apa buat ulang tahun gue?"
"Idih, dari tadi ngomongnya ngelantur mulu. Mau apa emang? Makan? Ayo sekarang gue beliin"
Fajar tidak bergeming. Air mukanya datar dengan maniknya yang menghunus milik Rian. Seakan membaca bahwa ada hal lain dalam benak partnernya itu.
"Oke, gue jujur nih ya. Hadiahnya tuh sebenernya ada di final"
"Tapi seka—"
"Gue belom selesai. Gini... gue udah bikim perjanjian sama diri gue sendiri. Kalo kita menang atau seenggaknya sampe final, gue bakal jujur ke lo"
"Tentang ini?"
"Bukaaan... tentang..."
Kepala Fajar meneleng. Dahinya mengerut, memampangkan rasa ingin tahu.
"Perasaan gue"
"Ha?"
"Perasaan nyaman yang gue rasain tiap lu ada di samping gue. Ngga usah ngapa-ngapain, lu ada aja di sana. Gue tau gue bakal aman dan baik- baik aja. Yang orang-orang liat sebagai bromance, gue ngerasa lebih. Itu aja sih yang bisa gue kasih"
"Tunggu, ini maksudnya lu suka sama gue?"
"Terserah lah lu mau namain apa itu"
Rian memalingkan wajahnya. Mengusak-ngusak surainya dengan handuk demi menghindari kontak mata dengan laki-laki dengan nama akhir Alfian.
"Oke, gue terima hadiah lu"
Tangan yang masih sibuk merombak rambut itu kontan terhenti.
"Hah?"
"Iya gue terima. Untuk sekarang gue masih belom berani kasih status jom. Tapi satu yang harus lu tau, perasaan aa' cuma buat lu. Dan akan selalu begitu"
Netra Rian mengerjap. Mencoba memproses apa yang barusan ia tangkap.
"Ya udah... sana mandi, bau"
Senyuman khas Fajar Alfian terbit sembari Fajar menyeret bokongnya mendekati tepi kasur. Berhenti ketika jaraknya dan Rian hanya tersisa dua jengkal.
"Oh iya jom, gue lebih suka hadiah ini daripada medali sama piring cantik"
Secepat kilat Fajar mencuri kecupan pada kening Rian yang alhasil membuatnya tersontak. Pandangan Rian dengan tatapan ketidakpercayaannya mengikuti pergerakan Fajar yang kini sudah membawa baju ganti seraya terkekeh ria.
End
Tatapanmu menyiratkan lebih dari sekedar bromance
Bentar lagi usbn dong :')
KAMU SEDANG MEMBACA
HALLU
Fanfiction🚨BXB NIH KALO GASUKA JANGAN BACA ALRIGHT? 🚨 "Coba bayangin kalo..." Kumpulan cerpen AU nano nano untuk kalian, penumpang kapal lokal.