Pendamping Kelompok (2)

1.2K 142 73
                                    

Lanjut yaa..

Para mahasiswa baru sedang digiring keluar dari auditorium menuju kelas masing- masing. Seperti biasa kakak- kakak keamanan dengan muka sangarnya menyerukan perintah yang sama seperti tadi pagi.

"Jalan cepat ya! Ngga usah lari"

"Samain langkah sama depannya yok!"

Kevin yang masih saja bersebelahan dengan Bobby berusaha menahan rasa kesalnya pada pada kakak keamanan yang memang bertugas mengawasi kelompoknya. Tatapan tegas yang lebih terkesan sombong membuat Kevin ingin beradu tatap langsung dengannya.

"Sabar vin, aku tau kamu kesel"

Bisik Bobby yang ternyata sudah memperhatikan gelagat Kevin.

"Ngobrolnya nanti, focus depan dulu!"

Teriakan kakak keamanan berkumis tipis itu membuat Bobby terkejut. Kevin bias mendengar dengusan kesal dari Bobby.

Kelompok empat akhirnya tiba di ruang kelas mereka. Kakak keamanan pun berjaga di depan pintu untuk menjalankan tugasnya. Setelah meletakkan ransel, Kevin dan teman- temannya duduk membentuk sebuah lingkaran.

"Takut ya sama kakak- kakak keamanan?"

Kak Agnes yang baru saja duduk membuka pembicaraan di antara mereka.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan tersebut. Yang terdengar hanya tawa renyah yyang dibuat- buat.

"Sebelum kita mulai dinamikanya kita kenalan dulu yuk! Mulai dari aku ya, nama aku Agnes dari program studi farmasi angkatan delapan belas"

Kak Marcus yang sedang meneguk air minumnya merasakan sedikit senggolan pada lututnya.

"Aku Marcus dari Psikologi tujuh belas"

Rantai perkenalan itu dilanjutkan oleh seorang anak bernama Amelia Rizki, Putri, Ribka, Christian, Leo, Chiko, dan banyak lagi. Hingga akhirnya sampai pada Kevin.

"Namaku Kevin, dari prodi pendidikan matematika"

"Hai Kevin"

Semua anggota kelompok menyapanya.

"Oh iya, ada yang mau kenalan juga nih sama kalian"

Marcus bangkit dari posisi silanya dan berlari kecil ke arah pintu. Samar- samar Kevin mendengar lenguhan seseorang dari luar.

"Ayo Bay, ngga usah jual mahal lu ah"

Tak lama kemudian, seorang laki- laki yang merupakan keamanan kelompok empat yang juga merangkap sebagai satu-satunya keamanan yang membuat Kevin jengkel memasuki ruangan.

"Saya Bayu, dari teknik mesin tujuh belas"

Bahkan disaat memperkenalkan diri sudut bibirnya tidak bergerak sama sekali.

"Senyum dikit dong Bay"

Ujar Marcus menimpali. Tapi bukannya senyuman yang diterima, Bayu justru melengos meninggalkan ruang kelas.

"Temen- temen jangan takut ya sama Mas Bayu. Dia bukannya sombong atau apa tapi emang sebagai keamanan wibawanya harus dijaga. Yuk, kita mulai kegiatan pertama kita"

Kak Agnes dan Kak Marcus pun memulai kegiatan dinamika kelompok untuk mengisi siang hari adik- adik mereka.

-

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Kevin baru memijakkan kakinya di rumah. Sepasang sepatu hitam yang membungkus kakinya ia lepas begitu saja tanpa ia tata. Begitu pula tas punggungnya. Rasa lelah rupanya sudah menutupi kesadaran Kevin akan keadaan di sekitarnya.

HALLUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang