Bond (3.0)

2.7K 268 30
                                    

Bayangan bundanya yang teramat ramah pada Bayu masih terngiang di pikiran Ihsan. Untuk mengusir pikirannya, Ihsan membuka aplikasi youtube di ponselnya. Panel gaming dan buzzfeed* menjadi pilihan utamanya. Ihsan menyamankan posisinya di atas kasur. Mengerutkan pelukannya pada guling yang terbalut seprai kuning terang. Bunyi 'pap' pada bagian notifikasi tiba-tiba menginterupsi.

Bayu

💬 Oy can

Paan?🗨

💬Jangan lupa bawa kompor
💬Sama wajan

Iya yawloh🗨
Udah gw siapin🗨

💬Guuut

Entah sudah keberapa kali Bayu menerbitkan senyum pada wajah Ihsan. Sesederhana kata "Good" yang bahkan tidak dieja dengan benar. Dering super mario bros tiba-tiba menghentikan niat Ihsan untuk mengetik balasan. Pilihan telepon berwarna hijau muda di sentuh jarinya.

"Lu ngapain nelpon njir"

"Ih parah banget, bukannya disapa dulu"

Ihsan bisa merasakan cengiran nakal Bayu di seberang.

"Malam Bayuuu"

"Nah gitu dong, anak pinter"

"Ada apa Bay?"

"Ngga k'napa-napa. Gabut aja"

Raut heran terpampang jelas pada wajah Ihsan. Tapi rasa heran itu tidak menghalanginya untuk tetap menemani Bayu mengisi waktu senggangnya. Merekapun melanjutkan pembicaraan yang rumpang saat di perjalanan pulang tadi sore. Pembicaraan tersebut berujung menjadi sesi curhat Bayu tentang betapa seringnya dia dipanggil guru konseling saat di SMP dulu.

"Santai aja lah Bay, udah lulus juga. Ngapain dipikirin?"

"Bukan masalah rasa bersalahnya. Jujur gw kangen sama guru bk smp gw"

"Lah bisa kangen?"

"Enak sumpah ruangannya dia, adem. Saking seringnya gw mampir ke sana sampe disiapin cemilan tiap diinterogasi sama dia."

"Yaampuuun, eh tapi gw juga pernah sih dipanggil ruang bk"

"Oh ya? Masalah apa?"

"'Lempar-lemparan sepatu sampe mecahin jendela kelas"

"Yaaah, itu mah kecil. Gw pernah kencing di wastafel. Trus sengaja w sumbat biar nggenang"

Memori Ihsan seakan berjalan mundur ketika masa MPLS .

Oh dia toh orangnya

HALLUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang