*Stevi POV
Setelah gue pergi dari acara sialan itu, gue gak tau sekarang gue dimana gue mengikuti kaki kemana dia ingin pergi. Langit semakin menggelap menandakan sebentar lagi turun hujan, tapi gue gak peduli rasa takut gue sama geledek bahkan ilang begitu saja. Gue terus berjalan dan langit mulai menitikan air nya, gue nangis dibawah derasnya air hujan langit tau kalau gue lagi hancur sekarang, "Dave seandainya lo tau perasaan gue, mungkin lo gak setega ini sama gue" gumam gue. Gue pikir hujan udah berhenti karna gak ada air yang jatuh ke tubuh gue lagi tapi didepan gue hujan masih deras kenapa gue gak basah, gue mendongak keatas ternyata ada payung gue berbalik badan disana ada Vino dia yang memayungi gue.
"Lo bego, lo tolol, lo goblok dalam masalah cinta Vi" Ucapnya dengan sedikit berteriak karna kita berdiri di derasnya hujan, "Iya lo bener gue bego gue tolol gue goblok Vin" jawab gue tak kalah teriaknya "Tapi lo gak tau gimana jadi gue, gue cuma gak mau kehilangan Dave gue gak mau setelah Dave tau tentang perasaan gue dia menjauh gue gak siap Vin" ucap gue lagi dengan nada yang melemah, Vino menarik lengan gue dan dia membawa gue kedekapannya dia meluk gue persis seperti Dave memeluknya kala itu. Gue semakin terisak dipelukan Vino, dia hanya diam dan membiarkan gue menangis didekapannya, "Nangis Vi nangis sampai lo puas, tapi setelah ini lo harus bangkit lo gak bisa kaya gini, kalo Dave jodoh lo dia bakal balik buat lo Vi" Ucapnya yang membuat gue melepas pelukannya, "Lo bener gue gak boleh kaya gini" jawab gue sembari menghapus air mata gue.Setelah dirasa gue cukup tenang, gue pulang dan diantar oleh Vino. Hp gue mati, gue tau pasti Cia dan Bimo khawatir sama gue maka dari itu gue mencharger ponsel gue dan menyalakannya, banyak sekali notif dari Cia Bimo dan Dave. Dave membom chat yang isinya menanyakan keberadaannya tapi gue gak membalasnya, gue cuma bales chat dari Cia memberi tahu kalau gue sudah sampai rumah
Gue: Ci sorry ya lagi-lagi gue bikin lo khawatir gini, gue gak papa kok gue udah nyampe rumah
Tanpa menunggu balasan Cia, gue memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh gue. Gue lelah dan tidak butuh waktu lama gue udah terbang ke alam mimpi gue.
....
Keesokan harinya, Dave bangun pagi sekali karna dia harus menjemput Oliv yang sekarang resmi menjadi pacarnya. Dave senang karna dia pikir dia akan ditolak namun kenyataan nya malah diterima. Sebenarnya semalam Dave juga dibuat bingung oleh Stevi yang tiba-tiba tidak ada disana, seingatnya Stevi menyaksikan acara menembak yang Dave buat, chat yang semalam ia kirim pada Stevi pun hanya diread tanpa dibalas tapi Dave tidak memikirkannya. Setelah dia siap dia menyambar kunci mobilnya dan turun ke bawah. Orang tua nya sedang pergi keluar kota jadi dia hanya berdua dengan pembantunya. Dave mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tidak membutuhkan waktu lama Dave sampai didepan rumah Oliv. Oliv sudah berdiri didepan teras rumahnya dia pun langsung masuk kedalam mobil Dave.
"Hm udah sarapan?" Tanya Oliv setelah masuk kedalam mobil Dave, Dave yang ditanya hanya menggelengkan kepala karna dia tidak bohong tadi dia belum sarapan "Nih, aku bawain bekal buat kamu, dimakan ya" ucap Oliv sembari tersenyum manis, hal itu membuat Dave gemas dan mengacak rambut Oliv "Iya sayang pasti aku makan" ucap Dave manis, blush Oliv salah tingkah dan itu membuat Dave tertawa.Sampai di sekolah, Dave mengantarkan Oliv ke kelasnya hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian. Banyak bisik-bisik tentang mereka
"Anjir mereka beneran pacaran""Yaampun cogan berkurang satu
"Couple goals ya mereka"
"Potek deh hati eneng bwang"
Begitulah bisik-bisikan mereka, namun Dave dan Oliv enggan meresponnya. Sesampai dikelas Oliv, Dave langsung pamit masuk ke kelasnya yang diangguki oleh Oliv.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Kau dan Dia
Ficção AdolescenteKisah tentang cinta segitiga. Gadis bernama Stevi Margaretha menyukai sahabatnya David Fernandez, namun Dave atau David menyukai gadis lain yg bernama Olivia, bagaimanakah kisah mereka? Dave bersama Stevi atau Dave bersama Oliv? Follow ig @rahayy28_