Entah apa yang Dave rasakan sekarang, dia juga tak tau mengapa dia bilang sayang pada Stevi walaupun hanya dalam hati. Dia memang sayang pada Stevi, namun sebagai sahabat tapi entah kenapa rasa sayang yang ia rasakan kali berbeda seperti biasanya. Setelah mereka berdua berbicara seperti itu kini mereka merasakan kecanggungan, ya Dave masih berada dirumah Stevi dikarenakan orang tua Stevi belum pulang
"Hm Dave kalau lo mau balik, gapapa lo balik aja ini juga udah malem ntar tante Sandra nyariin lo lagi" ucap Stevi, dia tidak bermaksud mengusir Dave hanya saja dia bingung setelah obrolan singkat itu
"Gue udah bilang sama mama kalau gue lagi disini nemenin lo karna tante Rina sama om Jaka belum balik terus nyokap bilang gue suruh jagain lo sampe bonyok lo balik" jelas Dave
"Yaudah tapi lo gak keberatan?" Tanya Stevi, Dave menaikan satu alisnya
"Sejak kapan lo ngerasa ngeberatin gue? Dari jamannya lo masih ngompol dicelana juga lo udah ngeberatin gue bego!" Ucap Dave terbahak, Stevi melototkan matanya
"Anjir gue gak pernah ngompol dicelana" bela Stevi
"Haha lo lupa atau pura-pura lupa heh!" Goda Dave
"Sialan lo ya gue mutilasi tau rasa lo!" Teriak Stevi
"Elah Vi jangan teriak-teriak ngapa ntar dikira gue ngapa-ngapain lo lagi" dengus Dave
"Idih yaudah si sewot amat mas nya" cibir Stevi
"Vi udah lama ya kita gak adu bacot kek dulu, kok gue kangen ya" ujar Dave tiba-tiba
"Lo nya aja yang terlalu sibuk sama dunia lo dan anu" cibir Stevi
"Ambigu Vi" Dave terbahak lagi
"Si kampret" Stevi melempar bantal yang ada disofa nya
"Haha ngakak gue Vi" ujar Dave masih dengan sisa-sisa tawanya, kemudian dia meredakan tawanya.
Kemudian Dave mengambil posisi tiduran dengan paha Stevi sebagai bantalnya. Tubuh Stevi menegang dengan gerakan Dave seperti ini, jantungnya rasanya sudah ingin lepas dari tempatnya
"Da... Dave" cicitnya terbata-bata
"Bentar doang Vi, gue ngantuk" jawabnya
"Tapi" belum selesai Stevi mengucapkan kalimatnya, dia mendengar deru nafas yang teratur dari wajah Dave menandakan Dave yang sudah tertidur lelap memasuki alam mimpinya membuatnya tak tega membangunkannya. Akhirnya Stevi pasrah dan tanpa ia sadari ia pun ikut terlelap.
.....
Keesokannya Stevi terbangun dari tidurnya, dilihat jam dinding menunjukan pukul 8:30 itu artinya sudah pagi. Namun ada hal yang membuat Stevi bingung, kenapa bisa dia berada didalam kamarnya, seingatnya setelah Dave terlelap ia pun ikut terlelap apa Dave memindahkannya kesini? Lalu sekarang dimana Dave?
"Apa dia pulang?" Tanya nya sendiri, kemudian dia melirik nakas disampingnya ada sebuah notes kecil yang menarik perhatiannya
Vi, gue balik ya. Sorry gue gak pamit sama lo gue gak tega bangunin lo, lo tidur pules banget udah gitu ileran lagi haha:v Udah yaaa gue pegel nulisnya bye bye Stevi sayangggggg:* haha
Setelah membaca notes itu seperti ada kupu-kupu yang bertebangan diarea perutnya, entah kenapa Stevi sangat senang dengan kata "Stevi sayang". Ajaib dengan secarik kertas bisa membuatnya bahagia seperti ini
"Arggggg sayangg" teriaknya bahagia
"Stevi ada apa teriak-teriak?" Tanya papahnya setelah memasuki kamar putri semata wayang nya itu, ia kaget mendengar teriakan Stevi pagi-pagi gini
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Kau dan Dia
Fiksi RemajaKisah tentang cinta segitiga. Gadis bernama Stevi Margaretha menyukai sahabatnya David Fernandez, namun Dave atau David menyukai gadis lain yg bernama Olivia, bagaimanakah kisah mereka? Dave bersama Stevi atau Dave bersama Oliv? Follow ig @rahayy28_