Part 18

1K 50 3
                                    

YANG GASUKA MINGGIR AJA GAUSAH BACA!🐣

Hari berganti hari bulan berganti namun Stevi tak kunjung sadarkan diri, Dave masih sering menjenguk Stevi. Dan sekarang ia berada di ruangan rawat Stevi

"Hai Vi apakabar? Gue kangen sama lo! Gue kangen ribut sama lo, gue kangen bercanda ama lo. Mimpi lo masih terlalu indah buat lo bangun ya? Gue harap lo cepet bangun Vi" bisik Dave

"Lo gak tau Vi gimana tersiksa nya gue tanpa lo, gue udah kaya robot berjalan Vi gue gak tau kenapa gue kaya gini, gue sayang sama lo" Dave terisak, orang tua Stevi yang mendengar bisikan Dave menangis haru.

Jaka, papanya Stevi menghampiri Dave kemudian menepuk bahunya pelan

"Dave.. om yakin Stevi akan bangun suatu saat nanti, dia hanya sedang menikmati mimpi dari tidur panjangnya. Kamu banyak-banyak doa aja ya supaya putri kesayangan om ini cepat bangun" ujarnya menatap Stevi, namun Dave hanya diam

"Stevi bakal sangat sedih kalau dia tau perubahan kamu selama 3 bulan ini, om juga yakin dia bakal marah besar ngeliat kamu kaya robot berjalan gini. Dave om tau ini berat buat kamu, apalagi buat om dan tante tapi kamu gak bisa kaya gini terus kamu gak boleh seperti ini" lanjutnya, lagi Dave hanya diam merenungkan semua ucapan papahnya Stevi

"Ya sudah pikirkan baik-baik ucapan om, tante dan om keluar sebentar ya tolong jagain Stevi" ucap papahnya Stevi lagi, Dave hanya mengangguk dan tersenyum tipis kemudian orang tua Stevi berjalan keluar

"Vi apa lo bakal marah liat gue gini? Kalau lo gak mau gue gini, plis bangun Vi bangun buat gue, bangun dan bantu gue buat balikin semua sikap gue yang dulu Vi gue gak bisa sendiri" Isak Dave menundukan kepalanya

Semenjak Stevi koma Dave menjadi pria dingin tak tersentuh diluaran sana dan menjadi pria cengeng jika sudah berada di dalam ruangan Stevi

"Gue gak bisa tanpa lo Vi, bangun" Dave mengguncang tubuh Stevi, ia semakin terisak tanpa Dave sadar mata Stevi menitikan air mata seolah dia merasakan apa yang dirasakan oleh Dave

"Vi lo nangis? Lo sadar?" Tanya Dave namun tak ada respon dari Stevi, Dave menekan tombol pemanggil dokter diruangan itu tak butuh waktu lama dokter pun datang

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya

"Dok tadi Stevi nangis apa dia sadar?" Tanya Dave semangat

"Sebentar biar saya periksa pasien" jawab dokter

"Terus ajak bicara pasien, itu bisa membantu pasien bangun dari komanya, pasien menangis hanya pergerakan kecil" jelas dokter "Baiklah saya permisi, saya ada tugas operasi hari ini" ujar nya lagi, Dave hanya mengangguk

Dave menghampiri ranjang Stevi, dia duduk dikursi yang ada disamping ranjang kemudian menggenggam tangan Stevi erat

"Gue bakal ajak lo ngomong terus Vi biar lo bangun" bisiknya

....

Pulang sekolah ini Cia dan Bimo ingin menjenguk Stevi. Cia merindukan sahabatnya, yang periang lebih mengutamakan kebahagiaan orang dari pada kebahagiaan diri sendiri, yang jail ketika Cia sedang badmood intinya Cia rindu semua canda tawa Stevi. Bimo pun sama, dia juga merindukan Stevi yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Stevi banyak berjasa pada hubungannya dan Cia.

"Ayo Ci, kita kerumah sakit sekarang" ajak Bimo setelah memasukan alat tulisnya

"Sebentar aku masukin buku dulu" jawab Cia, tak butuh waktu lama kemudian mereka melesat menuju rumah sakit

Sesampai dirumah sakit mereka tidak langsung masuk ke ruangan Stevi, Bimo mengajak Cia pergi ke kantin dulu karna Bimo ingin membelikan Dave makan siang. Dia tau Dave pasti belum makan, setelah membeli makan siang untuk Dave mereka masuk ke ruangan Stevi.

Antara Aku Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang