Part 13

1.2K 45 1
                                    

Sebenarnya Dave juga tidak tega meninggalkan Oliv sendirian dicafe tadi tapi mau gimana lagi dia kesal pada Oliv apa salahnya dia jujur? Toh Dave juga sudah liat dijalan bersama cowok lain tadi malam? Dave mengemudikan mobilnya ke sebuah rumah bernuansa putih, iya rumah Stevi. Dave juga bingung kenapa dia bisa kesini? Saat Dave ingin melajukan mobilnya lagi, mata Dave tak sengaja melihat Stevi jatuh terpleset. Dave buruburu turun dari mobilnya

"Vi lo gak papa?" Tanya Dave saat sudah didepan Stevi, Stevi mengongakan kepalanya menyeringit bingung Dave? Ngapain dia kesini? Lihat dia masih pakai seragam pula,

"Dave lo ngapain disini? Lo belum pulang kerumah? Kok lo masih pake seragam si, lo dari mana?" Pertanyaan muncul dari mulut Stevi tanpa rem Dave hanya mendengus

"Ck lo tu ya bangun dulu kek sini biar gue bantu" ujar Dave menyodorkan tangannya berniat membantu Stevi bangun, Stevi menerima uluran tangan Dave

"Aduh sakit" rengek Stevi karna mungkin kakinya kesleo saat jatuh tadi

"Lo gapapa? Mana yg sakit?" Tanya Dave khawatir

"Kaki gue sakit, kayanya kesleo deh" jawab Stevi dengan mata berkaca-kaca

"Aduh Vi jangan nangis dong, yaudah gue gendong deh" ujar Dave kemudian dia berjongkok agar Stevi mudah naik dipunggungnya "Buruan naik" ujarnya lagi Stevi menurut dia naik dipunggung Dave

"Bonyok lo kemana? Ni rumah sepi amat" tanya Dave heran sembari menurunkan Stevi disofa yg ada diruang tamu rumah Stevi

"Bonyok pergi kondangan ke teman bisnisnya papa" jawab Stevi sembari duduk dan memijitkan kakinya, sakit.

Dave pergi ke dapur mencari P3K untuk mengobati luka dikaki Stevi. Setelah beberapa menit Dave balik ke ruang tamu tadi
"Mana kaki lo? Sini biar gue obatin" ujar Dave, Stevi menatap tak percaya

"Gila gue gak mau, ini sakit Dave" rengek Stevi, Dave memutar bola matanya malas

"Ck siniin dulu, kalau gak cepet diobatin nanti infeksi terus nanti kaki lo memar" jawab Dave, kemudian menarik paksa kaki Stevi tanpa kasihan kemudian mengobatinya dan memberi minyak gosok pada kaki Stevi

"Anjing Dave sakit, pelan-pelan aelah" jerit Stevi sembari menjambak rambut Dave membuat sang empu memekik kesakitan

"Diem dulu Vi, lepasin rambut gue juga sakit bego. Ini kaki lo lagi gue urut lo tadi kesleo tahan ini emang agak sakit" jawab Dave, setelah beberapa menit Dave mengobati kaki Stevi dengan penuh sabar karna rambut dia terus-terusan dijambak oleh Stevi akhirnya selesai juga

"Coba gerakin kaki lo, masih sakit gak?" Pinta Dave setelah selesai mengobatinya, Stevi menurut kemudian menggerakan kakinya ternyata sudah tidak sesakit tadi. Stevi melirik ke Dave dengan senyum penuh arti Dave yg ditatap seperti itu menelan ludahnya susah payah, kenapa jantungnya tiba-tiba berdebar seperti ini

"Kaki gue udah gak sakit kaya tadi ya walaupun masih sedikit sakit si, makasih Dave" ucapnya tulus dengan senyum yg tak hilang dari wajahnya, Dave mati-matian menetralkan jantungnya.

"Oke" jawab Dave, Stevi hanya menganggukan kepala. Teringat sesuatu, Stevi kembali menatap Dave lagi dan lagi jantung Dave berdebar

"Lo apaan si liatin gue kaya gitu, berasa lagi mau di introgasi dah" ujar Dave, Stevi terbahak mendengarnya, Dave kesal dengan perlakuan Stevi

"Kenapa? Lo baper gue liatin kaya tadi?" Tanya Stevi dengan sisa-sisa tawanya, Dave mendengus

"Baper? Sorry ya gue gak baper sama lo, gue masih inget gue punya Oliv" ujar Dave namun hatinya berkata lain. Berbeda dengan Stevi, setelah Dave berbicara tadi dia hanya diam hati Stevi rasanya seperti dihantam ribuan meteor sakit.

Antara Aku Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang