14

875 122 2
                                    

Author POV

07.34 KST
Pagi ini hujan kembali mengguyur kota Seoul. Hal ini membuat Wendy malas untuk pergi kemanapun dan memilih untuk beristirahat di apartemennya.
Dengan selimut yang dia lingkarkan di sekujur tubuhnya, Wendy duduk di atas sofa, menonton TV dengan coklat panasnya dan juga waffle syrupnya.

"Aku ingin tahu, apa yang oppa lakukan di saat libur seperti ini" ucap Wendy. Sambil menonton, sesekali Wendy mengecek ponselnya. Berulang kali seperti itu, hingga akhirnya Wendy geram.

Kemana Kyungsoo?

Kemana ucapan selamat paginya? Atau...sekedar bertanya apakah sudah bangun? Wendy meraih ponselnya lalu mulai memainkan jarinya di atasnya.
Menanyakan kemana Kyungsoo? Kenapa dia tidak terlihat sejak tadi?

'Apa dia begadang lagi? Ahh ya ampun'

Sementara itu...

"Ap- apa yang?" Taeri tergagap melihat penampilan Kyungsoo saat ini, sementara Suho menertawainya di belakang Taeri.

"Ya, jangan menertawaiku. Aku juga tidak ingin melakukan ini"

"Ahaha, ashhh, perutku sakit. Aku benar-benar tidak bisa melihatmu dengan pakaian seperti itu, sungguh" Suho sampai memegang perutnya.

Kyungsoo mendesis dengan wajah datar.

"Ya Do Kyungsoo, kenapa kau memakai maskot seperti ini? Kau ini mau kemana? Apa yang akan kau lakukan?"

"Aku tidak ingin kemanapun. Aku juga tidak akan melakukan apapun" omelnya sambil melepas perlengkapan maskot lebah itu, sementara Taeri dan Suho masih menertawainya.

"Ah lupakan. Hentikan, kalian berdua, itu tidak lucu" ucap Kyungsoo lalu berlagak cool sambil melepas maskot itu.

"Annyong ~"

Semua perhatian teralih ke arah pintu, Irene ternyata.

"O? Irene noona?" Kyungsoo tampak kebingungan.

"Ahh..nee"

"Ada apa ini? Kenapa kalian beramai-ramai ke sini?"

"Wahh...ruang kerja mu memang sangat artistik" celetuk Irene.

"Kami datang untuk membantumu berbicara dengan kakek" jawab Irene. Spontan mata bulat Kyungsoo terbuka lebar.

"Ne?"

"Kami lah yang membuat rencana ini pada awalnya, jadi kami juga akan bertanggung jawab untuk semua ini" kata Suho.

***

Kakek Wendy hanya bisa tersenyum mendengar perkataan ibu Wendy.

"Ayah, Wendy benar-benar kehilangan keceriaannya setelah kau tidak memperhatikannya. Ini berdampak buruk, bahkan timbangannya turun satu setengah kilo hanya karena memikirkanmu" ibu Wendy mulai kehabisan kalimat untuk membujuk kakek Wendy.

Kakek Wendy berbalik melihat putrinya itu, "Aku memperhatikan mereka berdua. Aku menyetujui hubungan mereka berdua sejak awal, siapa yang mengatakan kalau aku tidak menyetujui hubungan mereka?" senyuman kakek Wendy begituuuu manis.

Namun hal itu membuat ibu Wendy terheran-heran.

"J-jadi? Yang kau katakan pada Kyungsoo?"

"Seorang pria harus mengerti bagaimana memperjuangkan suatu hubungan, agar jika mereka sudah disatukan dia tidak mudah untuk melepaskan atau memutuskan hubungan itu" ucap kakek Wendy, sesaat kemudian dia menghela nafas, "Kenapa kalian begitu mudah mengatakan 'iya' pada Kyungsoo? Itu tidak akan membuatnya berusaha mendapatkan Wendy"

Baby Boo! (WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang