16

937 101 4
                                    

Author POV

"Ya apa yang kau sembunyikan dariku eoh??" tanya Wendy kesal.

"Obso" jawab Kyungsoo singkat seperti biasa. Kyungsoo duduk ke samping kekasihnya itu lalu bersandar sambil memejamkan matanya.

"Ashh jinjja, ya, bagaimana kau akan menikahiku jika kau tidak bisa berbagi rahasia denganku eoh?" Wendy mengomel kesal.

"Wendy ya" suara berat Kyungsoo membuat Wendy diam, namun tidak dengan wajah kesalnya yang masih sama saja, "Aku lelah, mau kah kau memijit punggungku?"

Wendy berdecih, "Ashh namja ini"

Seketika mata Kyungsoo terbuka, "Namja?" Kyungsoo melihat dengan heran ke arah Wendy, "Kau baru saja memanggil ku dengan sebutan 'Namja'???"

"Kyungsoo-ssi, apa kau sungguh-sungguh ingin menjadikanku istrimu? Ya, aku hanya memintamu menjelaskan apa yang terjadi denganmu dan Seung Ho tapi kau justru menyuruhku memijit punggungmu? Kau mengalihkan topik pembicaraan ku? Ya, aku tidak akan mau, shiro!"

"Kyung- Kyungsoo-ssi? Ya Son Wendy, kau memanggil kekasihmu ini 'namja' lalu apa? Kyungsoo-ssi????" Kyungsoo mulai terheran.

"Gerae! Kyungsoo-ssi! Memangnya kenapa! Ishh" Wendy berdecak kesal.

Drrt...drrt...

Keduanya mengalihkan pandangan mereka pada ponsel Kyungsoo yang berdering di atas meja.

"Seung Ho". Tertera nama itu di layar. Seketika mulut Wendy terbuka lebar, "Woah daebak. Bahkan kalian saling bertukar kontak sekarang? Ya, apa kalian pacaran sampai menyembunyikan semua yang kalian bicarakan?" Wendy segera berdiri, "Aku pulang. Ada yang harus aku bicarakan pada Hani. Dan kalian, urus saja urusan kalian!" dengan langkah kaki yang dihentak-hentak Wendy meninggalkan apartemen Kyungsoo.

Hal ini membuat Kyungsoo mengerutkan wajahnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tertawa kecil, "Apa yang terjadi padanya? Apa dia sedang menstruasi? Haha, cerewet nya kambuh lagi, kyeopta"

***

Author POV

Minah hanya memasang wajah datar sejak bertemu. Hanya singkat kata untuk menjawab beberapa pertanyaan. Waktu yang dia sediakan 10 menit terasa seperti 5 jam baginya, apalagi dalam keadaan canggung seperti ini.

"Kau sangat mirip dengan ayahmu. Bagaimana kabarnya?"

"Cih" Minah mendecih sinis, lalu menatap lawan bicaranya itu dengan tajam, "Apa peduli mu? Setelah merebut ibuku apa kau juga ingin merebutku dari ayah? Aku tidak akan mau bahkan mati sekalipun"

Iya. Ayah tiri Minah. Dia mendapatkan pertemuan jebakan saat ini. Dia tidak mengira bahwa dia akan bertemu dengan ibunya dan juga ayah tiri nya saat ini.

"Haha, tidak, tenang saja"

"Ohh tentu, kepuasanmu hanyalah ibu kan? Kau..membuat seorang anak kecil berusia 5 tahun trauma dan jijik pada pria hidung belang seperti mu" ucap Minah, "Kau kira aku akan menerima anak mu? Ani. Tidak akan pernah"

"Mmm..tapi dia sangat menyukaimu, dia memasang fotomu dan ingin kau datang untuk melihatnya"

"Gerae, katakan kalau aku tidak akan pernah ke sana. Kau sudah selesai? Aku akan pulang"

"Minah" ibu Minah datang menghampirinya lalu memeluknya, "Maukah kau tidur bersama ibu malam ini?"

Minah memutar bola matanya lalu menghempaskan tangan ibunya, "Setelah 19 tahun, ini pertama kalinya kau memelukku nyonya Song. Dan..kau memelukku untuk membuatku datang ke pesta ulang tahun anak kalian? Ya, bahkan kau tidak pernah datang ke pesta ulang tahunku sejak berpisah dengan ayah. Kau..kau juga tidak pernah tidur bersama ku, dan juga ayah. Aku selalu tidur bersama ayah saat aku menanyakan hadirmu, tapi ternyata kau terlalu sibuk tidur dengan pria hidung belang ini"

Baby Boo! (WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang