15

1K 113 7
                                    

Author Pov 

"Jadi kalian pernah berteman?"

Hani mengangguk, "Tapi tidak lama. Setelah aku mengetahui kalau..dia hanyalah wanita bodoh yang mencari kepopuleran di sekolah saat itu. Kelompoknya bahkan sangat terkenal saat SMA 'Cherry~' . Kau tahu sesuatu? Jika saja ada yang berani duduk di tempat mereka biasa berkumpul di kantin, dia akan menjadi korban selanjutnya"

"Apa yang mereka lakukan?"

"Terkadang mereka hanya melakukan hal kecil. Tapi..mereka suka membuat keadaan semakin parah" jawab Hani sambil mengingat kembali memori itu, "Aku pernah melihat mereka membully siswi teladan sekolah. Aku kagum pada siswi itu karena dia tidak diam. Dia melawan Minah dan yah 'Cherry~', walau pada akhirnya memang dia habis di tangan Minah, rambutnya sangat berantakan, dia bahkan terpaksa mengganti seragamnya dengan baju olahraga karena sudah terkena lumpur dan tanah akibat Minah"

Wendy terdiam, membayangkan apa yang terjadi dari cerita Hani.
"Lalu..apa kau membiarkan siswi itu? Apa kau menolongnya?"

"Ya, menurutmu aku tidak berteman dengannya lagi karena apa?"

"Tsk~ apa..keadaan keluarganya baik-baik saja?"

"Dia.." Hani menggantungkan kalimatnya, "Ibunya, ibunya selingkuh dengan pria lain, dan...Minah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri. Terlalu menyakitkan bagi seorang anak kecil mengalami hal seperti itu, hal itu membuatnya tertekan"

Mata Wendy melebar seketika, namun dia memilih diam dan masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Hani.

"Oleh karena itu, kakeknya dan ayahnya selalu memberikan Minah apapun, apapun yang dia mau. Tapi karena itu, dia suka bertindak seenaknya, bahkan sampai saat ini." jawab Hani, "Ya, kenapa kau langsung mengerti kalau dia mempunyai masalah di dalam keluarganya?"

"Entahlah, biasanya mereka yang seperti itu datang dari masa lalu yang kelam. Hanya beberapa orang saja yang mampu bertahan dan bersikap baik" jelas Wendy.

"Kita lewatkan masalah ini. Kita kembali ke topik kita yang sebelumnya. Jadi apa kau setuju denganku?" tanya Hani.

"Mm." Wendy mengangguk mantap, "Selama kau tidak disakiti olehnya aku setuju. Ingat, jangan karena-"

"Wendy-ya, tenang saja, O? Ini semua demi kebaikanmu. Karena aku sudah mengerti bagaimana sifatnya, kau tahu? Ini perlu dihentikan. Jika tidak dia akan membuat dirinya sendiri menjadi gila"

Wendy tersenyum, "Aku kira kau tidak peduli lagi padanya."

"O? Memang tidak. Ya, aku melakukan ini demi kau Wendy, bukan karena aku peduli padanya"

"Anya, kau peduli padanya Hani. Aku mengerti naluri seorang teman. Begitu juga denganku, aku yakin dia juga orang yang baik. Dia hanya tidak mengerti bagaimana mencari perhatian dengan benar. Sepertinya kita semua bisa berteman nantinya" kata Wendy dengan senyuman lebarnya.

"Ya ya, ashhh, jangan lari dari rencana awal. Setelah apa yang diperbuatnya padamu dan semua kesalahan yang dia lakukan di masa lalu, dia pantas untuk menyadari kesalahannya, jangan pernah membelanya Wendy. Dia perlu mengerti dari apa yang diperbuatnya selama ini" oceh Hani yang membuat Wendy tertawa.

"Hani ya"

"O?"

"Kau tahu? Tadi aku bermimpi tentang mu"

"Jinjja?"

"Mm. Ya, di dalam mimpiku Kyungsoo mengatakan kalau kau adalah cinta pertamanya"

"Mwo? Ahahahaha, ya apa-apaan kau ini! Asshh jinjja"

Baby Boo! (WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang