4

1.2K 157 12
                                    

Author POV

"Aku mohon bantuannya!" Ucap Wendy ceria dan disambut dengan meriah oleh teman sekerjanya. Keadaan kantor kembali seperti semula. Kembali sibuk dengan pekerjaan mereka setelah perkenalan beberapa karyawan "terpilih".

"Annyong! Aku Hani. Mejaku berada di sebelahmu, kalau kau ingin bertanya sesuatu, tanyakan saja ya?" Hani dengan hangat menyambut Wendy. Setidaknya tidak seperti beberapa orang yang hanya menggunakan topengnya untuk tersenyum pada Wendy karena sebenarnya mereka menganggap Wendy sebagai saingan ketat untuk menarik perhatian manager mereka.
Apa lagi kalau bukan untuk kenaikan jabatan. Untungnya Wendy bukanlah yeoja yang seperti itu. Dia hanya ingin melakukan yang terbaik di pekerjaannya.

"Ne, gamsahamnida" Wendy menunduk pada Hani.

Drab..

Semua karyawan kembali berdiri saat menyadari seseorang yang datang.

"Selamat pagi nona" sapa semua karyawan. Wendy menoleh hingga perlahan dia membulatkan matanya.

' Wanita ini... '

"Apa Hae Joon sudah datang?"

"Ne" merasa terpanggil, pria berkacamata itu segera memunculkan diri.

"Ikut aku. Dan, umm.." yeoja itu mengangkat sehelai kertas yang dia pegang lalu matanya seperti mencari sesuatu, "Son Wendy?" Dia mengangkat wajahnya lalu berusaha mencari orang itu, sementara mata Wendy seketika membulat ketika namanya disebut.

"Yang mana orangnya?" Tanya yeoja itu sambil merubah posisinya berkacak pinggang.

"An-Annyonghaseyo." Wendy segera membungkuk pada yeoja yang menyebutkan namanya itu.

"Ne, kau karyawan baru kan?"

"Ah ye"

Yeoja yang diyakini sebagai atasan mereka tersenyum ramah pada Wendy, sementara Wendy membalas senyuman yeoja itu ragu. Entah apa yang harus dia lakukan. Senang karena atasannya menyambutnya dengan sangat welcome atau...dia harus takut?

"Baiklah. Kalian berdua ikut aku. Semuanya kembali bekerja, semangat!" ucap yeoja itu dan dibalas jawaban serentak oleh para karyawan, sementara namja yang bernama Hae Joon dan juga Wendy segera mengikuti yeoja itu dari belakang.

"Joggi.." Wendy mendekat pada namja berkacamata itu dan berbisik padanya masih melangkah mengikuti yeoja itu, "Apa dia adalah-"

"Ani. Dia hanyalah asisten dari cucu Presdir." Namja itu segera memotong pertanyaan Wendy. Wendy pun mengangguk-ngangguk.

' Asisten dari cucu Presdir? Apa cucu Presdir juga bekerja di sini?'

"Lalu, apa yang akan kita lakukan?"

"Molla, tapi aku rasa kita hanya disuruh menemani nona muda belanja."

"Ap-apa?" Wendy merasa terkejut.

Tak lama mereka sampai di depan pintu.
Yeoja yang membawa mereka itu menghentikan langkahnya, dia memutar badannya, "Baiklah. Pagi ini kalian berdua akan membantuku untuk menemani nona muda. Hae Joon, kau tahu apa yang harus kau lakukan, ini bukan yang pertama kalinya bagimu kan?"

"Ne"

"Dan untukmu nona Son. Jangan mengeluh dan turuti saja perkataan nona. Jawab jika bertanya padamu, dan bersikap baiklah padanya, mengerti?"

"Ne, algessemnida" Wendy mengangguk.

Pintu terbuka. Terlihat seorang yeoja yang berbincang dengan seorang lelaki tua yang diyakini adalah Presdir perusahaan itu, membalikkan badannya lalu tersenyum riang.

Baby Boo! (WENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang