Murid Baru

4K 147 10
                                    

Seorang cewek berjalan menelusuri koridor bersama ke enam temannya. Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah karna di sini posisinya mereka adalah murid baru. Mereka bingung dengan beberapa murid di sini. Para murid di sini memeperhatikan mereka. Ada yang mencibir dan ada yang memuji.

"Cakep anjirr."

"Imut njay."

"Mereka anak baru kan?"

"Manis yoo."

"Tengah punya gue."

"Alay najis."

"Sok cantik."

Plakk....
Satu tamparan mendarat di pipi siswi yang ada di sana. "Awwhh..." ringis cewek itu sambil memegang pipinya.

"Jaga omongan lo ya!" Kata Reva santai dan berlalu pergi di susul teman teman-temannya.

"Udah rev, tahan dulu." Kata Lesya sambil memegang pundak Reva.

"Emosi gue, untung bisa nahan tuh, kalo ga habis mereka tuh anak." Kata Reva kesal.

"Dua in." Kata Faren.

"Tiga in." Kata Jesica.

"Empat in." Kata Helen.

"Lima in." Kata Syifa.

"Enam in." Kata Nashwa.

"Terserah kalian pada deh" kata Lesya kesal.

"Udah woy jangan marah, kita udah sampe." Kata Faren sambil Membuka pintu dan masuk di ikuti teman-temannya.

"Silahkan duduk." Kata pak Irwan selaku kepala sekolah. "Kalian anak baru kan?" Tanya pak Irwan menatap wajah mereka satu persatu.

"Ya." Jawab mereka bersamaan.

"Kalian masuk kelas Ipa 2." Kata pak Irwan dan hanya di balas anggukan oleh mereka dan berlalu pergi.

Faren dkk berjalan menelusuri koridor untuk mencari kelas mereka dan pas sekali mereka kepapasan oleh salah seorang guru.

"Kalian anak baru kan?" Tanya guru itu memperhatikan mereka.

"Ya." Kata Lesya singkat.

"Mari ikut ibu." Printah guru itu sambil jalan dan di ikuti oleh mereka ber tujuh.

Sesampai nya di depan kelas sang guru itu mulai memutar knop pintu dan membukanya. Kelas yang tadinya ricuh kini menjadi hening. Guru itu pun masuk dan Faren dkk masih berdiri di depan pintu.

"Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru." Kata guru itu.

"Siapa oyy?"

"Cewek cowok yaa?"

"Semoga cecan."

Yaa begitulah gambaran mereka yang bertanya tanya. Faren dkk pun masuk ke dalam kelas.

"Cakep anjy."

"Manis njayy."

"Itu orang yang tadi kan?"

"Sutt.... sudah diam jangan berisik." Kata guru itu. "Dan kalian boleh memperkenalkan diri" kata guru itu sambil melihat ke arah mereka.

"Faren."

"Reva."

"Lesya"

"Helen."

"Syifa."

"Nashwa."

"Jesica."

Semua murid bahkan bu Rina dibuat cengo dengan perkenalan yang sangat singkat. Tetapi beberapa saat Bu Rina tersadar dan mempersilahkan mereka duduk.

"Baiklah, silahkan kalian duduk di belakang." Kata bu rina wali kelas Xl Ipa 2.

***

Kringggg.... kringgggg......

Bel berbunyi menandakan jam istirahat, seluruh murid berlalu lalang pergi keluar kelas. Ada yang ke toilet, ke kantin, ke lapangan, dan masih banyak. Lain hal dengan Faren dkk mereka masih diam di kelas dengan handphone nya masing masing.

"Eh ke kantin kuyy." Kata Helen memecahkan keheningan.

"Kuyy." Kata Reva seraya berdiri di ikuti yang lain kecuali Faren.

"Ren lo gak ikut?" Tanya Lesya.

"Gue nyusul, kalian duluan aja." Kata Faren yang di angguki oleh mereka. Dan mereka pun pergi ke kantin tanpa Faren.

Di kelas Faren masih sibuk dengan layar handphone nya sedangkan temannya mungkin sekarang sedang menikmati makanan di kantin. Setelah beberapa menit akhirnya faren menggerakkan tubuhnya keluar kelas untuk menyusul temannya.

Faren pov
Gue jalan menelusuri koridor sendiri dengan sedikit berlari kecil, dan dari arah berlawanan gue liat segerombolan cowok lagi bercanda, gua tidak menggubrisnya dan melanjutkan aktivitas lari kecil gue, tapi tiba tiba.....

Brukkk......

"Eh.. eh.. sorry." Kata gue sambil sedikit mendongak agar bisa melihat wajah cowok itu, dan cowok itu hanya mengangkat bahu nya acuh.

Setelah gue udah minta maaf, ya walau ga di respon sih, gue akhirnya lanjut jalan tapi tiba tiba ada tangan yang megang pergelangan gue yang otomatis buat gue berhenti jalan. Gue menoleh dan mengangkat kedua alis gue tanda bertanya. Dan dia cuma liatin gua intens.

"Lo anak baru." Tanya cowok itu lantang dan hanya di balas anggukan oleh gue.

"Lo tau ga siapa yang lo tabrak barusan?" Kata cowok satu nya.

"Tau." Kata gue.

"Siapa?" Kata cowok yang memegang pergelangan tangan guen.

"Ya manusia lah" kata gue acuh "lepasin tangan gue." Kata gue sambil mencoba melepas genggamnya.

"Segampang itu?!" Kata cowok itu tersenyum smirk.

"Udah fal, lepasin!" Kata cowok yang barusan gue tabrak. Ya, cowok yang sedari tadi ngegenggam, lebih tepatnya mencengkeram tangan gue adalah refal, anggota dari geng GRAZIUS.

"Tapi nan.." kata refal menggantung.

"Tapi apa?! Lepasin!" Kata cowok itu dengan nada datar. Ya, cowok itu, cowok yang tadi gue tabrak, dia Nando, anggota geng GRAZIUS juga. Tapi sayangnya gue belum tau itu.

"Oke!" Kata refal melepas cengkramannya dari tangan gue, dan gue memegang pergelangan gue yang memerah.

"Lo pergi sekarang!" Kata nando datar tanpa melihat gue.

"Lo ngomong sma gue?" Tanya gue sambil menunjuk diri gue sendiri.

"Ya iya lah bego! Sma siapa lagi." Kata Refal sewot.

"Slow!" Kata gue kesal dan berlalu pergi.

●●●●

Ga semenarik yang lain yaa? Iya lah ini baru pemula kok, liat nanti apa yang terjadi antara bad boy dan anak baru itu:)

Jangan lupa vote dan comen yaa,biar tambah semangat nulisnya:)

Garing yaa? Baru permulaan kok:)

Typo merajalela.

Bad Girl & BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang