Bagian 6 (Cv Ta'aruf)

1.7K 69 1
                                    

Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridahi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar

🌸

Ariana masih dalam kesadaran seratus persen, menatap serius layar komputer yang ada di depannya. Sesekali ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi mencoba mencari posisi ternyamannya. Ariana mengintip layar ponselnya tidak ada satu pun notifikasi di sana.

"Nggak ada yang chat Ri, pecuma lihat hp juga," ucap Lia.

Ariana menghela napas "Siapa tahu kan ada chat dari operator."

Ariana kembali mengintip layar ponselnya saat berkedip beberapa kali. Ariana langsung menatap ke arah si biang kerok yang membuat layar Ariana berkedip.

"He he he tes kuota Ri, baru beli tadi." Ariana hanya mencebikkan bibirnya bentuk dari protes atas kelakuan Danu.

Pagi berganti siang dan siang berganti sore, Ariana sudah menyelesaikan semua tugasnya dan waktunya untuk pulang. Namun Ariana melihat keluar jendelanya, angin menari-nari disana membuat benda diluar ikut menari.

ponsel Ariana kembali bergetar, sebuahpanggilan dari ibu muncul di layar. Ariana akan mengangkatnya namun panggilan terputus. Beberapa saat kembali kemudian berkedip-kedip lagi.

"Assalamualaikum, Ariana. Kenapa baru di angkat? kamu baik-baik saja kan?" Serentetan pertanyaan menyerbu bagitu Ariana menjawab panggilannya.

"Wa'alaikum salam, ibu. Ariana Alhamdulillah baik -baik saja."

"Kamu betah kerja disana? kenapa jarang sekali telpon ibu?"

"Alhamdulillah, Ariana betah kerja disini bu dan maaf kalau Ari jarang telpon ibu. Ibu bagaimana kabarnya di sana?" tanya Ariana.

"Alhamdulillah ibu, bapak sama adek baik. Ari tadi ada teman SMP kamu, itu si Anjarsari seminggu lagi mau menikah dapat jodoh orang jauh. Kamu jadinya kapan Ri? dari sebulan ibu sudah dapat empat undangan dari teman sekolah kamu?"

Ariana menghela napas dan memilih diam untuk beberapa detik mencoba merangkai kata -kata untuk merespon pertanyaan dari ibunya.

"Ibu jodoh itu rahasia Allah, Ariana juga tidak tahu kapan Arianan dipertemukan sama jodoh Ariana tapi untuk saat ini Ariana mau fokus ke karir dulu. Kan ibu dulu yang bilang habis lulus wisuda bekerja dulu jangan menikah."

"Iya tapikan itu dulu lagian kamu juga sudah lama bekerja sekarang waktunya untuk menikah. Ari, perempuan itu tidak baik bepergian sendiri."

Ariana meletakkan kepalanya di meja kerjanya, tuntutan ibunya untuk segera menikah seketika membuat pikiran Ariana menjadi blank tidak itu saja kemarin mbak Nafisah menemuinya dengan membawa amplop cokelat berisikan cv seorang afwan membuat daftar rentetan pikiran.

"Sedang apa sih Ri, bukannya pulang malah tiduran," ucap mas Rafka saat melewati meja Ariana. Ariana melirik pak bosnya sebelum kembali menegakkan posisi duduknya.

"Segera pulang ini sudah waktunya pulang, sebentar lagi kelihatannya juga mau hujan."

"Kenapa tarik napas bergitu?" Rafka kembali menginterupsi.

Jodoh Terbaik (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang