Bagian 7 (Indikator Pria Baik)

1.8K 76 7
                                    

Lelaki baik akan memberimu cinta baik, membawamu pada sesuatu yang baik dan menjadikan dirimu lebih baik

🌷


Aqsa memasang tampang datarnya begitu memasuki kafe tempat dimana akan diadakan rapat untuk komunitasnya. Aqsa langsung duduk di samping Ahkam.

"Assalamualaikum."

"Kenapa terlambat?" ucap Ria.

"Tadi ada operasi dadakan," jawab Aqsa seadanya.

"Oke, karena semua sudah berkumpul kita mulai saja ya rapat nya," ucap Azmi.

"Kemarin Alhamdulillah, malam acara kajian kita sukses, tidak ada masalah dan penggalangan dana yang kita kumpulkan kemarin akan segera di donasikan ke beberapa daerah Banten dan Lampung," ucap Azmi.

"Oh iya rencananya selain kita juga menyumbangkan bantuan makanan, atas usul Aqsa kita juga akan menyumbangkan bantuan berupa tenaga," jelas Azmi.

"Maksudnya, kita datang langsung ke lokasi bencana?" tanya Ajeng.

"Iya, kita sangat terbuka untuk siapa saja yang ikut kesana meskipun bukan dari anggota inti komunitas," tambah Aqsa.
Rapat sudah selesai sekitar tiga puluh menit yang lalu namun empat orang pria ini masih enggan untuk beranjak dari tempatnya.

Dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin Ahkam bertanya, "Aqsa, kemarin aku lihat kamu lagi curi pandang sama seorang akhwat ya."

Azmi dan Faiq yang mendengarkan percakapan Ahkam langsung memasang wajah penasaran sedangkan Aqsa tidak menjawab ia justru terlihat sibuk dengan beberapa lembar kertas yang berada di depannya. Terlalu malas jika menanggapi hal tidak penting.

"Aqsa curi-curi pandang, bisa juga suka perempuan," timpal Faiq.

"Iya, jarang-jarang bisa lihat ekspresi muka Aqsa, kalau kamu lihat sendiri pasti kamu nggak akan percaya," ucap Ahkam dengan tawa yang tertahan.

Ahkam langsung dihadiahi pelototan dari mata elang milik Aqsa dan semua langsung terdiam tanpa kecuali Azmi dan Faiq juga.

"Jangan dengar, Ahkam dia biang gosip," ucap Aqsa memecah keheningan yang ia ciptakan sendiri.

"Tapi sebenarnya aku penasaran deh, kamu itu pernah suka nggak sih sama perempuan."
Pertanyaan dari Azmi membuat Aqsa tersedak kopinya sendiri.

"Pertanyaannya brother, menohok hati," ucap Faiq sambil menepuk-nepuk jantungnya.

"Jawab dong!" pinta Ahkam.

"Apanya?"

"Kamu pernah suka perempuan nggak?" tanya Ahkam. Aqsa memicingkan matanya kesal, pasalnya pertanyaan temannya ini tidak berbobot dan sangat - sangat tidak penting.

"Aku normal."

"Oh ternyata dokter Aqsa suka juga sama perempuan, kirain serkong," celetuk Ahkam membuat Faiq dan Azmi tertawa terbahak.

"Jadi bener dong yang dikatakan Ahkam barusan, kemarin lagi curi pandang sama perempuan yang ikutan kajian kemarin."

"Terus bagaimana?" tanya Ahkam.

Jodoh Terbaik (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang