Bagian 4 (Ikhwan idaman akhwat)

2.2K 75 0
                                    

Karena aku percaya, yang ditakdirkan berjodoh pasti akan bersatu saat tiba masanya



🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭





Ariana memasuki kantor dengan semangat, para karyawan yang lain sudah berada di kubikelnya sesekali Ariana menyapa untuk sekedar bertegur sapa sebelum masuk ke tempatnya.

Begitu duduk di kursi kebanggaannya, Ariana langsung menyelesaikan pekerjaannya.

"Pagi Ari" sapa Danu.

"Pagi"

Ada sebuah decakan yang keluar dari mulut Danu.

"Yang lengkap dong balas salamnya terus pakai perasaan ikhlas juga"

Ariana menegapkan badannya" selamat pagi juga Danu"

Danu manggut - manggut " Nah begitu kan enak jadi tambah sayang deh. Selamat bekerja Ari"

Ariana hanya mencebikkan bibirnya tidak mau menanggapi obrolan dari rekan kerjanya yang suka sekali merusuhi kegiatannya

Berkutik dengan layar laptop membuat badan Ariana terasa pegal tanpa sengaja matanya melihat layar desktop yang sudah menunjukkan angka 11. 30. Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat.

"...Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asyik sendiri...." suara Danu yang ngebass seakan memecahkan keheningan yang tercipta di ruangan.

"Ada yang curhat nih" ucap Lia.

"Nyanyi bukan curhat"

"Ye nyanyinya penuh dengan penghayatan banget"

"Emang kenapa gak boleh" ucap Danu lagi.
Ariana tertawa saja saat Danu meraih sebuah kertas HVS dan membentuknya menjadi mikrofon sambil bernyanyi lagu blackpink Ddu Ddu Ddu.

"Hit your with Ddu Ddu Ddu, aye aye "

"Ish naneun solo"
suara Ariana juga ada disana menyanyikan lagu solo milik jenni blackpink.


Mereka sudah terlalu larut dalam lagu, hingga suara adzan berkumandang dari masjid sebelah kantor tengah menghentikan aksi mereka.

Ariana sendiri langsung bergegas untuk menunaikan kewajibannya. Para karyawan lain pun berlari menyusul bergabung bersama jamaah yang lain.

Suara lantunan surat At-Tahrim terdengar bergitu merdu, teduh dan menenangkan.

Ariana tertegun sejenak mengaguminya tapi saat mendengar takbir ia segera kembali fokus khusyuk untuk sang Rabbnya.

Beberapa menit, setelah sholat dan dzikir selesai. Ariana merapikan mukenanya dan segera keluar masjid.

Ariana memakai sepatunya dan duduk di undakan teras masjid untuk menunggu Lea tidak lupa phonecellnya ia taruh di lantai masjid.

"Assalamualaikum"

Gadis berhijab cokelat susu itu menoleh dan mendapati seorang lelaki kini sudah duduk dekatnya.

"Wa'alaikumsalam" Ariana tersenyum kikuk mendapati seorang pria yang kini tengah tersenyum padanya.


"Kamu masih ingat saya kan?"

Pertanyaan lelaki tersebut membuat Ariana berpikir keras untuk mencoba menerka - nerka lelaki yang berada di hadapannya.


"Setidaknya kalau kamu lupa dengan wajah saya, kamu bisa mengingat suara saya"

Jodoh Terbaik (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang