04. Dasar ceroboh!

13.1K 658 3
                                    

◽◽ Happy Reading ◽◽

.
.
.

Jung Hye Mi POV.
Kediaman Kim Taehyung.
Aku baru saja sampai di rumah kembali saat ini, tepat pukul 17 : 00. Ksl.

Seperti biasanya yah aku sendiri. Taehyung sudah sampai sedari tadi kerumahnya, karena dia mengendarai mobil, bukan bus seperti diriku.

Aku sampai di kamarku, aku lempar tas gendongku segera sembarang, lalu membanting kan tubuhku di kasur kamar ini. Huff ... rasa lelah ini terasa membuat badanku remuk saja saat ini, apalagi tadi aku habis berolahraga. Ini sudah sore, aku baru ingat. Badanku terasa lengket. Aku memutuskan untuk mandi saja saat ini sambil menunggu makan malam.

.
.
.

20 menit berlalu.
Aku selesai mandi, keluar dari kamar mandi dengan ke adaan naked, hanya di tutup oleh handuk yang aku lilitkan di dada menutupi tubuhku sampai paha. Aku berjalan santai saja tanpa melihat sekeliling, sampai akhirnya pandangan ku terarah pada seseorang yang tengah duduk bersandar di ranjang, tersenyum nakal dengan tatapan jailnya.
Aku membulat kaget seketika.

"Kim Taehyung!" kagetku, kedua mataku tak bisa berpaling dari laki-laki yang saat ini menatap nakal diriku.

"Aarghh! ... bagaimana kau bisa ada di sini?" aku tersadar dan memeluk kedua bahuku menutupi tubuhku yang terbuka.

Dia hanya melemparkan sebuah senyuman padaku, bangkit dari sandaranya. Lalu menghampiri diriku. Tatapan Taehyung , benar-benar membuat diriku takut seketika, aku melangkah mudur ketika Taehyung hampir sampai di hadapanku. Kedua matanya fokus menatap manik-manik mataku yang mulai berair. Aku terus melangkah mundur sampai tibanya di ujung. Aiisshh ... mengapa di saat seperti ini. Tembok selalu menghalangi.
Aku lihat Taehyung yang sudah samakin mendekati ku. Aku takut, takut jika dia melakukan sesuatu padaku. Terlebih saat ini aku sedang dalam keadaan tidak wajar.
Ketika wajahku dan wajahnya bertemu. Dia mengusap lembut pipi ku dengan tangan kirinya, senyuman sipemilik bibir kotak itu seperti mewakili hatinya yang menginginkan sesuatu dariku, aku mulai memfokuskan pandanganku padanya, aku lihat begitu jelas wajahnya yang tampan ini, dari jarak beberapa inci. Bahkan hidungku dan hidungnya pun saling bersentuhan, deru napasnya terasa, aku bisa merasakanya.

"A-aku mohon, jangan lakukan sesuatu padaku ...." nada bicaraku sedikit gelagap, aku takut padanya. Takut dia melakukan sesuatu.

Kedua mata Taehyung, kini terfokus ke payudaruku, dia melihat kiss mark di atas payudara ku yang tadi pagi dia berikan. Tangan kanannya mengusap lembut, mengangkat sedikit handukku untuk menutupnya. Aku kaget dengan apa yang Taehyung lakukan padaku ini.

"Jangan pernah berpikir, meski aku memelihatmu telanjang pun saat ini. Tidak ada bagian tubuh mu yang membuat ku terangsang!" bisiknya. Aku terbelalak sesaat mendengarkan bisikan itu, kedua mataku terarah padanya yang masih berjarak dekat dariku. Detak jantung ku mulai tidak beraturan. Apalagi ketika dia mengangkat sedikit daguku.

"Aku menyukai bibirmu dan aku menyesal akan hal itu, karena saat ini bibir yang aku sukai ternyata milik orang yang sangat aku benci! Aku sangat menyesal ternyata kau pemiliknya." Taehyung kembali berbisik di telingaku. Kali ini aku merasa tercengang akan bisikannya itu. Menyukai bibirku? Tapi dia tidak menyukaiku? Bagaimana bisa dia merasa seperti itu? Konyol!

"Menjauh dariku!" aku mendorong dada Taehyung, agar dia sedikit menjauh dariku. Bukannya menjauh tapi dia malah mendekap tubuh ku. Aku kaget dengan apa yang dia lakukan padaku.

"Dasar gadis ceroboh!" Taehyung menahan handukku dari belakang.

"Apa yang kau lakukan?" aku meronta ingin lepas, karena kedua tanganku terkunci di dadanya.

Taehyung mengangkat handukku yang sempat turun ke bawah, kembali melilitkannya di dadaku. Aku kesal dengan apa yang di lakukan itu. Mungkin saat ini dia sudah sepenuhnya melihat tubuh ku tanpa busana.

"Gila!" aku menepis tangannya, meski apa yang di lakukan oleh Taehyung itu hanya semata ingin menolong ku karena handukku ingin jatuh, tapi tetap saja perlakukanya membuatku merasa kesal.

Aku menggenggam erat handuk itu yang sudah kembali menutupi dadaku. Taehyung mulai menjauh. Dia beranjak menuju kamar mandi.
Entah apa yang dia lakukan. Dia hanya sebentar masuk lalu keluar dari kamar ku.

Setelah Taehyung keluar, rasanya aku bisa bernapas lega saat ini. Dia selalu membuat ku merasa marah, konyol, apalagi dengan hal yang dia lakukan tadi. Mengangkat handukku yang sempat ingin jatuh, merapihkannya dan semua terlihat. Suatu hal yang aku jaga selama ini. Aku tidak rela sama sekali! Meski dia suamiku saat ini tetap saja, aku merasa belum rela apapun dariku dia renggut, aku sudah kehilangan ciuman pertama ku, dia bahkan memberikan sebuah tanda di atas payudara ku dan saat ini aku merasa takut, jika dia akan melakukan hal yang lebih dari ini.
Tidak! Tidak, aku harus berpikir jernih. Jika Taehyung tidak akan pernah melakukan hal yang konyol padaku, jikapun iya. Bagaimana rasanya? Pasti semua terasa hambar. Sangat hambar.
Sudah, saat ini lebih baik aku fokus saja pada hal yang lebih baik dari ini.
Aku beranjak ke lemariku untuk memakain pakaianku saat ini.

.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 22 : 30. Ksl.
Kedua mataku enggan untuk tertutup saat ini. Aku masih menunggu Kim Taehyung, yang saat ini belum kembali ke kamar. Sebenarnya aku ingin dia tidak tidur di sini saja, aku merasa tidak menentu di saat tidur di sampingnya, aku selalu terjaga setiap malam. Aku takut jika Kim Taehyung akan melakukan sesuatu di saat aku tidak sadarkan diri. Aku begitu takut padanya sangat takut ... aku takut suatu hal yang tidak pernah aku inginkan terjadi.
Detak jantung ku mulai tidak beraturan saat ini. Rasanya, dadaku sangat sesak, aku tidak bisa bernapas dengan baik.

CKREK.

Aku dengar suara pintu terbuka, jantungku rasanya ingin copot saja ketika aku melihat sosok Taehyung yang masuk ke dalam kamar, oh Ya Tuhan kurasa saat ini. Aku mulai merasa sangat takut pada Kim Taehyung. Kuatkan aku Ya Tuhan, berpikir positif bahwa Taehyung tidak akan melakukan apa-apa. Memang nya apa yang ingin dia lakukan padaku?

Kini Taehyung sudah, berbaring di samping ku. Aku tidak melirik kerahnya dan lebih memilih untuk membelakangi nya. Aku mencoba untuk tertidur. Kuharap besok ada keajaiban yang membuatku tidur terpisah darinya. Aku sangat mengharapkan itu sangat ini.

"Hye Mi-ah."

Belum sempat aku menutup kedua mataku. Aku lihat wajah Taehyung di bahuku. Dia meletakkan dagunya di bahu kecilku.

"Apa?" aku melemparkan pertanyaan tanpa memandang wajahnya.

"Aku tidak bisa tidur tanpa ada sesuatu yang bisa ku peluk." ujarnya. Aku kaget sesaat, kenapa dia berbicara seperti itu?

"Ma-maksudmu? Kau ingin aku memelukmu?" tanyaku dengan pandangan sendu. Dia tertawa kecil dengan ucapanku.

"Kenapa kamu bisa bisa menyangka aku ingin memelukmu?" ujarnya.

"Oo."

"Aku hanya ingin mengambil gulingku yang kau peluk!" ujarnya kembali, dia meraih guling yang tengah aku peluk. Membawa nya ke arah dia.

"Untuk saat ini memelukmu masih menjadi sesuatu yang menggelikan."

"Oo?"

-
--
---
----
-----

Tbc.
Bang Tetet makin bingungin aja yah. :v

Naughty husband KTH (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang