Kedua laki-laki itu terdiam melihat kedatangan Yujin secara tiba-tiba. Bukan hanya Minjoo, tapi mereka juga merasakan aura yang dimiliki Yujin saat itu sungguh menyeramkan.
Setelah melihat luka-luka Minjoo untuk beberapa menit, Yujin mulai menoleh ke arah kedua laki-laki itu. Tatapannya kosong, tapi itu lah yang membuatnya terlihat seram. Dia mulai berjalan mendekati kedua laki-laki itu. Minjoo yang melihat yujin seperti itu, langsung menarik tangan yujin dan berkata "A-Aku nggak apa-apa yujin, j-jadi ayo pergi!"
Yujin tidak peduli dengan apa yang dikatakan Minjoo, dia tetap berjalan maju ke arah kedua laki-laki itu. Minjoo berusaha untuk menariknya, tapi yujin terlalu kuat.
"Cepat pergi, atau kalian ingin mati!!" Minjoo berteriak ke arah kedua laki-laki itu sambil menarik yujin.
Kedua laki-laki itu berusaha untuk kabur, tapi mereka tidak berhasil. Yujin melepaskan tangannya dari genggaman minjoo. Dia menarik salah satu dari mereka dan berusaha memukulnya, tapi Minjoo langsung berteriak "Ahn Yujin!! Kalau nggak berhenti sekarang, kita nggak bakalan ketemuan lagi!!"
Seketika Yujin diam di posisinya, posisi dimana dia akan memukul laki-laki itu. Dia sepertinya masih berpikir, apakah lebih baik dia memukul laki-laki itu atau tidak? Minjoo melihat yujin diam setelah apa yang dikatakannya dan dia berharap "Kumohon berhentilah! biarkan saja mereka, dan ayo kita tetep ketemuan, yujin-aa!!"
Dia berharap dalam hatinya seperti itu. Dia mengatakan itu karena dia terpaksa. Bahkan dirinya sendiri tahu, bahwa tidak mungkin dirinya dapat tahan untuk tidak bertemu yujin lagi.
Yujin pun menurunkan tangannya yang tadinya ingin digunakan untuk memukul salah satu laki-laki tersebut. Dia menunduk dan berkata "Lari. Selagi aku masih baik"
Kedua laki-laki itu langsung berlari kabur dari Yujin. Minjoo langsung menghampiri Yujin yang sedang berdiri menunduk, dengan tangan yang di gempalnya. Melihat Yujin yang seperti itu, Minjoo tahu bahwa yujin sedang sangat kesal.
Jadi tanpa berpikir lama, Minjoo langsung memeluk yujin dari belakang, pelukan itu sangat hangat. Sangat hangat untuk malam yang dingin itu, sangat hangat untuk membuat hati yujin yang tadinya dingin seperti es, sekarang sudah mencair.
Yujin menerima pelukan itu, dia melepaskan gempalan tangannya dan mulai memegang tangan minjoo yang memeluk dirinya dengan lembut.
Dan Minjoo berkata "Makasih"
.
.
.
.
.
.
.
Minjoo duduk di depan toko OK, menunggu yujin yang membelikan obat buat lukanya. Dia melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 10 malam. Dia tahu pasti orang tuanya akan marah kepadanya jika dia baru pulang jam 10 lebih. "Hah.. Gimana ini...?"
Pintu toko itu terbuka, dilihatnya yujin yang membawa obat-obat untuk lukanya. Yujin tidak mengeluarkan suara sama sekali, dia langsung mengobati luka-luka minjoo. Minjoo heran melihat yujin yang begitu sunyi, tapi dia suka melihat wajah serius yujin yang sedang mengobati lukanya.
Yujin akhirnya selesai mengobati luka Minjoo, dia mulai menghela napasnya dan berkata "Kamu bodoh ya?"
Minjoo tidak bisa berkomentar apa-apa, dia hanya memasang muka bingung.
Dan yujin melanjutkan apa yang dikatakannya "Kok baru pulang jam segini? Ngapain aja sih dari tadi? Kok lesu banget pas perjalanan pulang? Ada masalah??"
![](https://img.wattpad.com/cover/173841077-288-k822323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
Fanfiction"Kamu tak tahu betapa banyak rahasia yang ku simpan" - Kim minjoo "Memang. Jadi biarkan aku dekat dengan mu agar mengetahui semua itu" - Ahn yujin Bagaimana perasaan minjoo yang tiba-tiba harus selalu disamping adik kelas nakal, kaya, pintar dan te...