16. 🐰 & 🐸

486 72 7
                                    

4 jam telah berlalu, ratusan ribu detik telah membuat hati chaeyeon dan minjoo berdetak lebih kencang dari biasanya. Minjoo dan chaeyeon duduk bersebelahan dengan muka yang sungguh lemas, menunggu kedua kehadiran cinta mereka.

Mereka berdua berdoa tanpa henti dan sampai pada akhirnya... Pintu ruang operasi terbuka. Bibi Jeongyeon keluar sambil membuka maskernya.

Dia memasang wajah yang lebih lelah dari sebelumnya. Chaeyeon dan minjoo langsung berlari ke arahnya. Mereka diam menunggu jawaban dari Bibi Jeongyeon.


Bibi jeongyeon menepuk pundak chayeon dan perlahan-lahan dia mengeluarkan senyuman lega "Dia selamat. Dia kuat. Dia akan kembali kepadamu, lee chaeyeon"


Sepertinya bibi jeongyeon tidak sengaja membaca surat yang di berikan sakura, karena jawaban nya yang membuat kedua hati orang itu lega sangat cocok untuk kelanjutan surat itu.

Mendengar jawaban itu, chaeyeon langsung memeluk bibi jeongyeon dan menangis melepaskan segalanya yang selama ini ia tahan. Bibi jeongyeon meladeni pelukan itu.

"Sudah, sudah" Kata bibi jeongyeon sambil menepuk punggung chaeyeon.

Bibi jeongyeon berkata lagi "Sudah ya, ayo ke ruang bibi, ada yang mau bibi ceritain. Untuk minjoo, tunggu pangeran mu"

Minjoo hanya menunduk dan melihat bibi jeongyeon pergi bersama chaeyeon ke ruangan bibi jeongyeon.

.

.

.

.

.

.

Playlist for you: Seventeen- "Hug" 🎵

Suara pintu ruang operasi sekali lagi terdengar. Minjoo menoleh ke arah orang yang membuka pintu itu.

Orang itu memasang wajah yang sangat lelah, tubuhnya terlihat bergetar dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. "Pasti dia sangat takut. Pasti dia sangat lelah" Pikir minjoo

Orang itu melepaskan maskernya dan menunduk. Napasnya tidak teratur, seperti habis berlari, seperti ingin menangis. Minjoo melihat sisi baru dari orang itu, yaitu ahn yujin.

Minjoo melihat sisi lemahnya yujin. Akhir-akhir ini dia selalu saja melihat sisi lemah dari yujin, tapi dia tidak menyesal akan sisi baru itu.

Dia berjalan perlahan-lahan mendekati yujin yang masih ketakutan. Yujin malah menjauh perlahan-lahan tanpa alasan.

Sedangkan minjoo masih mendekat, dia mendekat dengan senyum manis dan menenangkan, hampir sama seperti yang di tunjukkan bu joohyun tadi.

Dia meraih tangan yujin dan memegannya. Dia berusaha melihat muka yujin, yujin malah berusaha membuang pandangannya dari minjoo. Minjoo sudah tidak tahan, dia langsung saja memeluk yujin.


Pelukan yang hangat seperti biasanya, pelukan yang membuat yujin tenang seperti biasanya itu lah pelukan minjoo. Yujin menerima pelukan itu, dia menghistirahatkan kepalanya di pundak minjoo.

Minjoo merasa pundaknya menjadi basah dan makin basah setiap waktunya. Minjoo menghelus-elus kepala yujin dan berkata "Kerja bagus yujinnie~"


Yujin memeluk minjoo balik, bahkan lebih erat dari biasanya. Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi bisa dirasakan dengan jelas. Dia sangat lega, dia juga sangat takut, dia juga sangat lelah, tapi dia sangat berterima kasih. Mau itu untuk dirinya sendiri, mau itu untuk minjoo, bahkan mau itu buat si gadis kecil saat itu.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang