Menginjak kelas 9, Jeno mulai lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah ketimbang di luar. Dia hanya mau diajak keluar jika itu untuk pergi ke sekolah, atau pergi belajar di perpustakaan. Saking berlumutannya dia di rumah, Jaemin sampai muak dan mengajak Renjun berserta Yangyang untuk menghabiskan waktunya di rumah Jeno. Jaemin pikir, mungkin kedatangan mereka akan mengubah sikap Jeno sedikit. Mungkin dia akan mau bermain lagi dengan mereka, meski sebentar saja. Jaemin tahu ujian yang akan mereka hadapi itu sulit, tapi jangan sampai lupa dengan lingkungan sekitar.
Sayangnya, Jeno itu batu.
Meski dengan kedatangan mereka bertiga pun Jeno masih memegang buku pelajaran layaknya dia tidak bisa hidup tanpanya. Dia tahu Jeno seperti itu karena termotivasi oleh seseorang, jadi dia tidak akan mengganggunya. Tapi karenanya, dia jadi tidak memikirkan dirinya sendiri.
Jeno pingsan saat upacara hari Senin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Is Not Supposed To Be Sad
FanfictionSeperti dalam drama percintaan, ciuman pertama Jeno terasa hangat dan bercampur air mata.