42

2.7K 183 42
                                    

Perpisahan seharusnya tidak terasa sedih, tapi kenapa Jeno tidak dapat menahan air matanya?

"Udah jangan nangis terus. Malu tahu lagi di bandara."

Jeno menggeleng dan tetap memeluk tangan Mark. Pada akhirnya dia sudah mendapatkan Mark, tapi sekarang Mark harus pergi ke Kanada untuk melanjutkan belajarnya. Tentu saja Jeno tidak berhenti menangis.

"Pokoknya di sana Kak Mark harus telepon aku terus. Harus! Hiks.."

"Iya, sayang," Mark mencubit ujung hidung Jeno dan tersenyum. "Aku pasti langsung kabari kamu."

Jeno hanya tersenyum malu sambil meremas mantel Mark. Untuk orang yang kurang meminum air putih, air matanya cukup kuat mengalir.

Perpisahannya dengan Mark tidak terasa menyedihkan, karena dia tahu ini hanya sementara.

"Hei Jeno?"

Jeno bisa merasakan wajah Mark mendekat. Jeno memundurkan wajahnya bingung, tapi melihat Mark yang tersenyum ke arahnya, Jeno reflek menutup matanya.

Dan seperti dalam drama percintaan, ciuman pertama Jeno terasa hangat dan bercampur air mata.


Tamat.

Goodbye Is Not Supposed To Be SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang