Clementine bersandar di sebuah dinding yang terdapat di belakangnya dan tatapannya terlihat kosong tertuju ke arah depan. Dia sudah lelah untuk mengeluarkan kekuatannya dan berusaha untuk keluar dari sini. Sihir yang melapisi jeruji besi ini terlalu kuat, membuatnya yang sudah lelah semakin bertambah lelah.
“Kau sebenarnya ini makhluk apa?” tanya pria yang berada di sebrang penjaranya. Clementine menoleh ke arahnya sekilas dan kembali menatap ke arah depan, tidak berniat menjawab pertanyaannya.
“Aku belum pernah melihat ada kekuatan yang bermacam–macam jenisnya dan berasal dari satu orang yang sama.” lanjut pria itu dan Clementine masih terdiam. Tentu saja pria ini tidak tahu, mereka berdua berasal dari dunia yang berbeda.
“Memangnya kalian tidak mempunyai kekuatan sama sekali? Sampai kau menatapku dengan tatapan bodohmu itu?” tanya Clementine yang akhirnya membuka suara. Pria itu sedari tadi terus memerhatikannya dengan tatapan yang menurutnya sangat konyol, sejak dia mengeluarkan kekuatannya yang bermacam–macam untuk dapat keluar dari balik jeruji besi ini.
“Kami kaum dari kalangan bawah, tentu saja kami tidak punya kekuatan sama sekali. Hanya dari tingkah menengah sampai bangsawan yang memilikinya. Tidak adil bukan?” tanya pria itu balik sambil terkekeh kecil.
Clementine menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan pria itu, di Cornelia memang hampir sama seperti itu juga, tapi kaum dari tingkat terendah tetap saja masih memiliki kekuatan walau hanya sedikit, itu artinya mereka masih merupakan bagian dari Cornelia. Kalau tidak ada sama sekali, apa bedanya mereka dengan manusia?
“Dunia kalian terlalu kejam. Kau akan beruntung jika hidup di duniaku.” balas Clementine.
“Memangnya seperti apa duniamu? Kau benar–benar bukan berasal dari sini, ya?” tanya pria itu yang masih tidak Clementine ketahui siapa namanya dan dia juga tidak ingin tahu akan hal itu.
“Kau lihat sendiri apa yang aku lakukan tadi? Sepertinya orang di sini hanya memiliki satu kekuatan saja. Aku berasal dari Cornelia, dunia yang diselimuti oleh kedamaian tanpa adanya orang jahat di dalamnya, kalau pun ada mereka akan lenyap dengan sendirinya. Kau akan beruntung hidup di sana dan tidak akan kelaparan sama sekali.” jelas Clementine yang membuat orang itu meringis mendengarnya, membuat wanita itu mengangkat sebelah alisnya.
“Sayangnya aku adalah orang jahat, jadi apa bedanya aku berada di sini dan di duniamu?” balas pria itu sambil menggelengkan kepalanya dan mengeluarkan seringaiannya.
“Ya kau benar, tidak ada bedanya. Kau juga tidak akan bisa masuk ke dalam duniaku karena kau juga tidak termasuk ke dalam salah satu jenis kaum yang ada di sana.” kata Clementine tanpa menatap pria itu.
“Memangnya kaum seperti apa yang kau maksud?” tanya pria itu.
“Demon, Werewolf, Vampire, Wizard, Fairy, Elf, dan Mermaid.” jawab Clementine, pria itu yang mendengar jawabannya mengernyit bingung.
“Aku tidak pernah mendengarnya, mahkluk jenis apa itu? Kau sendiri masuk ke dalam kaum apa?” tanya pria itu lagi, sepertinya dia cukup tertarik dengan apa yang diceritakan Clementine tentang dunianya.
“Aku tidak bisa menjelaskannya satu–persatu, terlalu panjang dan aku malas. Aku sendiri termasuk ke dalam kaum Demon dan setengah manusia, mungkin?” jawab Clementine, terlihat tidak yakin dengan apa yang dikatakannya di akhir kalimatnya.
“Maksudmu dirimu adalah seorang berdarah campuran?” tanya pria itu.
Clementine menggelengkan kepalanya pelan dan terdiam cukup lama. “Aku tidak yakin, tapi kurasa aku memang seperti itu. Kadang–kadang aku dapat merasakan sesuatu yang seharusnya tidak aku rasakan dan bisa aku rasakan. Itu tidak normal bagi kaum Demon, jadi kurasa memang benar kalau diriku adalah seorang darah campuran.” jelas Clementine. “Dan parahnya lagi aku menyembunyikannya dari kedua orang tuaku, mereka tidak boleh tahu, itu hanya akan membuat mereka khawatir.” lanjut Clementine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Storm {END}
Fantasy{SUDAH TERBIT} The Demon Series (Book #3) Highest Rank : #3 IN FANTASY (01/06/2020) Clementine dé Corner, Putri dari kaum Demon. Tidak pernah menyangka kalau keputusan yang diambilnya akan membawa malapetaka padanya, walaupun dia sudah berkali-kali...