Chapter 2 : Wizard Territory

49.6K 3.8K 43
                                    

Clementine kembali ke istananya setelah pulang dari rumah Frank, dia langsung menuju ke perpustakaan yang ada di istananya dan mencari sebuah petunjuk yang diinginkannya, dia akan mencari tau di mana letak ujung dunia yang ada di Cornelia ini.

Dia tau Frank tidak mungkin membohonginya, didengar dari nada suara Frank, sepertinya pria itu secara tidak sengaja telah mengatakan kalau ujung dunia Cornelia ini memang ada. Tiba-tiba di kepalanya muncul satu kata, samudra.

Ya, tentu saja untuk menuju ke tempat itu dirinya harus mengarungi samudra, tapi samudra yang mana? Itu yang menjadi pertanyaannya, karena Cornelia ini adalah dunia yang luas, tidak mungkin dia harus mengarungi seluruhnya.

Dia naik ke bagian atas perpustakaannya, melalui tangga yang ada dengan kedua tangannya yang sedang mengangkat gaunnya yang panjang, membuatnya mendengus kesal karena pakaiannya yang panjang ini.

Sampainya di atas dia langsung mencari buku tersebut, walaupun dia tidak mengetahui buku apa yang ingin dicarinya, setidaknya salah satu buku yang diambilnya memiliki petunjuk, seperti peta dunia ini mungkin.

Ya, peta dunia, dia hampir melupakan peta itu. Peta itu hampir terdapat di setiap buku yang ada di sini, melambangkan keberadaan Cornelia di setiap halamannya, terutama buku yang menyangkut sejarah. Dia langsung meraih salah satu buku yang ada di sana secara acak.

Baru saja benda itu menyentuh tangannya, tiba-tiba benda itu langsung terhempas dan jatuh ke bawah, membuat Clementine refleks menoleh ke belakang dan menemukan kakaknya di sana yang sedang menatap ke arahnya tajam, Sang Raja Demon.

Namun, tatapan tajam itu langsung berubah dan pria itu terkekeh geli. Clementine menghembuskan napasnya lega, dia pikir siapa yang melakukannya. Sang Raja—Xander dé Corner terlihat melihat buku yang baru saja diambilnya.

“Paduan menanam tanaman? Sejak kapan kau mau membaca buku seperti ini?” tanya Xander sambil mengernyit bingung.

Clementine turun dari atas sana dan menghampiri Xander, dia lalu mengambil buku yang ada di tangan Kakaknya itu. “Aku mau mencoba menanam tanaman, memangnya tidak boleh?” tanya Clementine ketus. Xander hanya terkekeh geli.

“Boleh saja, Mama akan sangat senang jika kau meniru kebiasaannya itu.” jawab Xander dan melihat-lihat perpustakaannya sejenak.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Clementine.

“Memangnya apa yang akan orang lakukan di perpustakaan?” tanya Xander balik, membuat Clementine memutar bola matanya.

“Ya sudah, lanjutkan saja pencarianmu, aku pergi dulu!” balas Clementine dan berlalu dari dalam perpustakaan itu.

Sampainya di luar, dia mengembuskan napasnya lega, syukurlah Kakaknya itu tidak curiga padanya, jadi dia bisa mencari tahu tentang keberadaan ujung dunia itu, kalau saja Xander mengetahui hal ini, sudah pasti dirinya akan ditahan dan tidak akan diizinkan untuk keluar. Rencananya dia akan berangkat secara diam-diam, kalau saja dia berhasil menemukan jalannya.

Dia kembali melanjutkan langkahnya dan berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai yang sama dengan perpustakaan ini. Ketika sudah sampai di dalam kamarnya, dengan cepat dia menutup seluruh tirai yang ada, termasuk pintu balkonnya, sehingga membuat kamarnya terlihat sedikit gelap.

Dia lalu meletakkan buku yang dipegangnya tadi di atas mejanya, kemudian menarik sebuah kursi untuk dirinya duduk. Dia kemudian membuka buku itu dan yang terlihat pertama kali di lembar pertama adalah sebuah peta, yang menggambarkan seluruh wilayah yang saat ini dia tinggali.

Dia tidak bisa menyebutkan ini adalah bagian dari seluruh dunia Cornelia, karena dia yakin tidak seluruhnya wilayah yang ada di sini tergambar di peta ini. Buktinya ujung dunia yang sedang dicarinya tidak tergambar di sini.

Queen Of Storm {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang