Chapter 14 : Don't Be Afraid

31.3K 3.2K 93
                                    

Di sebuah ruangan yang tidak terlalu kecil, Clementine terlihat sedang duduk di sebuah ranjang dengan kedua tangannya yang dilipat di depan dadanya, sambil menatap orang yang ada di hadapannya dengan malas.

“Ini adalah pakaian yang harus kau pakai selama di sini. Aku akan meletakkannya di dalam lemari.” kata Deborah sambil menggantungkan beberapa pakaian yang dibawanya ke dalam lemari. Clementine mengernyit melihat semua model gaun yang sama.

“Apakah aku harus memakai pakaian yang sama setiap harinya?” tanya Clementine tidak percaya, yang benar saja, dia paling tidak suka memakai pakaian seperti itu. Apalagi itu adalah sebuah gaun yang panjang dan sedikit terbuka.

“Tentu saja, kau di sini sebagai pelayan bukan tamu, memangnya kau berharap aku akan memberikan pakaian aneh seperti yang kau pakai itu?” tanya Deborah tanpa menatapnya.

Clementine langsung menatap pakaian yang dipakainya sendiri, atasannya berlengan panjang dilengkapi dengan sebuah rompi dan sebuah celana panjang, dan dia menyebut pakaian yang dipakainya sebagai pakaian aneh? Yang benar saja.

Clementine kembali mendongakkan kepalanya dan menatap penampilan Deborah. Untuk seorang kepala pelayan tentu saja pakaiannya lebih bagus, jauh berbeda dengan yang disiapkan untuk dirinya.

 Untuk seorang kepala pelayan tentu saja pakaiannya lebih bagus, jauh berbeda dengan yang disiapkan untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggap aja gaunnya warna perak)

“Nah, selesai. Kau harus mengganti pakaianmu itu secepatnya, Lord akan memanggilmu kapan saja dia mau, jadi kau harus selalu siap.” kata Deborah sambil menutup pintu lemari di ruangan yang akan menjadi kamarnya ini.

“Kupikir kau yang akan memberiku perintah, seperti mengerjakan sesuatu mungkin,” kata Clementine.

“Kalau kau lupa, kau adalah pelayan pribadi Lord, jadi hanya dia yang berhak mengaturmu dan memberi perintah padamu.” balas Deborah sambil menatapnya dengan tatapan tajam. Clementine yakin, wanita yang ada di hadapannya ini sangat tidak suka pada dirinya.

“Heh... Pria iblis itu benar–benar merepotkan,” gumam Clementine saraya bangkit dari duduknya.

“Jaga ucapanmu, kalau kau belum ingin mati!” bentak Deborah menatap marah ke arah Clementine. Clementine tersenyum miring, kenapa orang–orang yang ada di sini sangat menghormati pria iblis itu.

“Terserah!” balas Clementine tak acuh, toh Vrizt sendiri tidak keberatan dia memanggilnya seperti itu, kalau dia keberatan mungkin sudah sedari awal dirinya hanya tinggal nama.

“Dasar wanita iblis!” umpat Deborah, kemudian membalikkan badannya dan meninggalkan ruangan Clementine. Dia tidak habis pikir kenapa Raja mereka ingin menjadikan Clementine sebagai pelayan pribadinya.

“Heh... Raja kalian juga iblis dan dia beruntung mendapatkan wanita iblis ini menjadi pelayannya.” kata Clementine sambil memutar bola matanya, harus dia akui para pengikut Vrizt memang setia dan sangat patuh padanya.

Queen Of Storm {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang