Krak...krak...krak....
Suara ranting kayu yang patah terus terdengar bersama dengan langkah kaki mereka yang terus melangkah. Clementine dan Frank akhirnya memutuskan masuk ke dalam hutan, setelah memastikan kalau di dalam hutan ini benar-benar tidak ada kehidupan.
"Aku masih tidak percaya kalau kita bisa sampai di tempat ini." kata Clementine, dirinya saat ini sedang memapah Frank dengan sebelah tangan pria itu yang merangkul sepanjang bahunya.
“Aku bahkan lebih tidak percaya, makhluk–makhluk itu terlihat sangat mengerikan, baru pertama kali dalam hidupku aku melihat ada monster sebesar itu.” balas Frank, sesekali meringis karena sebelah kakinya yang sepertinya terkilir.
Clementine yang melihat keadaan Frank seperti ini, memilih untuk berhenti sebentar dan membawa tubuh Frank untuk bersandar di salah satu batang pohon besar yang ada di hadapannya. Jujur saja, keadaan di tempat ini sangat mengerikan, tapi tidak bagi Clementine, dia bahkan sudah pernah masuk ke dalam hutan kegelapan yang ada di tempat tinggalnya, yang bahkan lebih mengerikan.
Dia harus mencari jalan keluar dari sini, dia tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan perjalanannya, yang dia pikirkan adalah bagaimana caranya dia bisa pulang dan mendapatkan pertolongan. Dan satu lagi, dia tidak dapat berkomunikasi jarak jauh saat ini.
Hutan gelap ini diselimuti oleh kabut yang sesekali membuat dirinya tersandung akar–akar pohon yang ada di sini, karena penglihatannya yang sedikit kabur. Kekuatannya melemah, indra penglihatannya yang biasa sangat tajam seakan tidak berfungsi sama sekali saat ini.
“Kau baik–baik saja, Frank?” tanya Clementine, melihat keadaan Frank yang semakin tidak memungkinkan. Mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan kalau seperti ini, keadaan Frank akan semakin parah.
“Aku baik–baik saja, hanya saja kakiku sedikit sakit.” jawab Frank sambil meringis kecil. Tidak, sakit itu tidak hanya sedikit, melihat raut wajah Frank, Clementine sudah tahu kalau Fairy ini tidak baik–baik saja, dia harus mencari sesuatu setidaknya yang dapat menolong mereka saat ini.
“Aku akan segera kembali, kau tunggu saja di sini. Aku harus mencari sesuatu yang dapat membantu kita.” kata Clementine seraya berdiri dan hendak pergi dari sana, tapi Frank mencekal tangannya.
“Kau ingin mencari apa? Tidak ada apapun di sini, dear. Hutan ini tidak ada kehidupan sama sekali, kita tidak akan bisa mendapatkan pertolongan dari manapun.” balas Frank, Clementine menghela napasnya, dia tahu apa yang dikatakan Frank memang benar, tapi setidaknya dia harus mencoba dulu.
“Aku akan mencoba mencari, kau tetap saja di sini, aku akan segera kembali.” kata Clementine, melepaskan cekalan tangan Frank dan kembali melanjutkan langkahnya memasuki hutan gelap yang penuh dengan kabut itu. Sedangkan, Frank hanya dapat melihat kepergiannya dengan tatapan khawatir.
Clementine semakin menembus ke dalam hutan, jujur saja beberapa kali dia hampir membentur batang pohon yang berada tepat di depan matanya, kabut sialan ini memang menghalangi dirinya. Dia tahu apa yang dilakukannya saat ini akan berakhir sia–sia, tapi tetap saja tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kalau tidak mencoba.
Clementine terus melangkah, semakin dalam dia merasa kabut yang ada di sekelilingnya tadi semakin tebal dan hampir menutupi seluruh penglihatannya. Dia menghentikan langkahnya sejenak dan kembali berpikir.
Kabut.
Dia teringat perkataan peramal itu. Apakah dia sudah sampai ke tempat tujuannya? Tapi tidak mungkin tempat seperti ini adalah ujung dunia, semuanya jauh dari ekspektasinya.
Clementine kembali melanjutkan langkahnya, berusaha mencari jalan untuk dilewatinya. Dan sialnya dia baru menyadari, kalau dia tidak tahu jalan mana yang dilewatinya barusan. Bagaimana dia bisa kembali ke tempat Frank? Dia tersesat kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Storm {END}
Fantasi{SUDAH TERBIT} The Demon Series (Book #3) Highest Rank : #3 IN FANTASY (01/06/2020) Clementine dé Corner, Putri dari kaum Demon. Tidak pernah menyangka kalau keputusan yang diambilnya akan membawa malapetaka padanya, walaupun dia sudah berkali-kali...