1

7.7K 208 2
                                    

Alula Shanin Shafana, aku biasa di panggil Alula, aku kuliah di salah satu Universitas di Kota Bandung dan sekarang sudah semester empat.

Oh ya sekarang Suasana rumah terlihat sangat ramai sanak saudara umi dan abi berkumpul di rumah saat ini.

"Alula? Cepat kemari nak!" teriakan umi yang begitu kencang

"iya umi, kenapa?" jawabku saat berada di depan Umi

"ini nak, kamu susun dulu makanan di prasmanan ini yah soalnya anak-anak sudah pada ada di jalan. Umi mau urus yang lain dulu di dalam" Jelas umi Aida pada putrinya ini

"siap Mi, biar Alula yang ngambil kendali disini" ucapku lagi dengan penuh semangat sambil mengambil gaya hormat pada umi

"kamu ini, umi masuk dulu yah" ucap umi sambil berlalu pergi meninggalkanku yang sudah mulai menyusun dan menata makanan di prasmanan

Rumah kediaman abi Ahmad Rahami dan umi Asiah Buraidah memang sekarang sangat ramai dikarenakan atas lahirnya cucu pertama mereka, ya keponakan pertama ku dari Abangku satu-satunya yang aku miliki yang bernama Alfin Zaidan Rahami dan kakak iparku Riani Muthia Azzhra baru saja melahirkan anak pertama mereka yang bernama Abrisam Rafif sayyaf

Hari ini mereka akan melakukan acara Aqiqah atas lahirnya cucu pertama mereka, karna setiap bayi yang lahir harus merayakan Aqiqah

Rasulullah Sallallahu Alaihiwasallam bersabda:

"Setiap bayi tergadaikan dengan Aqiqah-Nya yang pada hari ketujuh di sembelih hewan (kambing) diberi nama dan dicukur rambutnya"
[Shahih. HR.Abu Dawud, Thirmidzi dan lain'lain]

Sebagian ulama beranggapan tentang hukum aqiqah itu sunnah dan ada juga yang beranggapan kalau aqiqah itu wajib, namun selagi kita masih mampu maka di wajibkan untuk melakukan Aqiqah sebagai bentuk rasa syukur kita karna bayi yang baru lahir. Dengan syarat 2 ekor kambing bagi laki-laki dan 1 ekor kambing bagi perempuan.

Alula memamdang disekeliling setiap sudut rumahnya namun ia tak menemukan seseorang yang ia cari

"sepertinya mereka belum datang juga" ucapnya pada diri sendiri

Alula kemudian mengambil benda pipih di saku gamisnya dan mengetikkan sesuatu di grup sahabatnya

"Ukhti Fillah till Jannah❤"

Anda :
Assalamualaikum, dimana? Kok belum kelihatan?"

Dania Salima Farda❤:
Waalaikumussalam, iya ini masih di jalan
bareng ira

Shafira Farha Ghalib❤:
Waalaikumussalam, iya sabar mbak ini juga lagi macet 😁

Dania Salima Farda❤:
macet, lu yang macet kelamaan dandan

Anda :
hahah iya jangan berantem, hati-hati di jalan aku tunggu di rumah ya

Balasan terakhir dan aku menyimpan kembali ponselku di tempat semula.

Tak lama setelah itu acarapun di mulai dan anak-anak pantipun juga sudah mulai berdatangan

Aku hanya berdiri di bagian meja prasmanan menunggu para tamu untuk mengambil makanan, selang itu para sahabatku juga datang bersamaan dengan anak panti

Aku melambaikan tangan, mengisyaratkan pada sahabatku agar menghampiriku

"Assalamualaikum, acaranya udah di mulai yah? Maaf ya kita telat" ucap Dhania

"iya gak papa, kalian mau bantu aku gak?" ucapku sambil nyengir

"apaan Dir?" jawab Shafira

"bantuin jagain tuh meja prasmanan disebelah" ucapku sambil cengar-cengir yang menapilkan deretan gigiku

"yaelah gue tamunya, kok disuruh jagain meja prasmanan yakaliii" ceplos safira seadanya

"oh itu yah gapapa, kamu tu Ra gak ikhlas ya? Kalo nggak biar aku aja sendiri" sahut Dhania

"hehe gak kok bercanda Ukhti-ukhtiku yang cantik" ucap Safira sambil cengar cengir

Kemudian mereka menghampiri dan juga ikut serta membantu menata meja prasmanan sambil menunggu acara potong rambut selesai

Setelah acara potong rambut selesai para tamu dan juga anak-anak panti dipersilahkan untuk menuju meja prasmanan untuk makan siang

Begitu antusias para sahabatku yang bertugas memberikan piring pada setiap orang yang datang kemeja prasmanan begitupun denganku

"MasyaAllah, kamu tambah cantik deh" ucapku pada anak perempuan di depanku

"makasih kakak" ucap anak itu sambil tersenyum lebar kearahku

"Najwa sekarang udah gede yah, lama yah kita gak ketemu" ucapku sambil terkekeh

"iya kakak cantik, udah sekitar 7 bulan yah kakak cantik kita gak ketemu Najwa jadi kangen kakak" ucap Najwa sambil menghampiriku dan memelukku

"dek sudah ngambilnya? Atau mau kakak ambilkan?" ucap seorang lelaki pada Najwa

"gak usah kak, ini udah cukup kok makanan Najwa"

"Najwa ke sana ya kak" kata Najwa kemudian pergi mengambil tempat duduk

"iya sayang, di nikmati ya makanannya" ucapku tulus dan dibalas senyuman manis dari Najwa

"kenapa mas liatin saya ?" tanyaku terlalu konyol kenapa harus aku yang menyapanya lebih dulu

"oh gak mbak, kelihatan akrab ya sama Najwa" ucapnya sambil tersenyum

"iya mas, dulu saya dan keluarga sering ke panti dan kami sering ngundang anak-anak panti itu juga jadi saya sudah kenal mereka dan saya juga paling dekat sama Najwa" ucapku sambil memberi piring pada lelaki di hadapanku

"oh gitu ya mbak" ucapnya kemudian mengambil piring di tanganku tak lupa senyumannya

Dan tunggu dulu, kuperhatikan sekali lagi laki-laki di hadapanku ini
"seperti aku pernah melihatnya dan tidak asing" ucapku dalam hati

Dan bodohnya lagi aku ketahuan menatapnya dan juga ia kembali menatapku dengan senyumannya

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Assalamualaikum readers, maaf ya kalau ceritanya kurang menarik karna ini cerita pertama saya. Jangan sungkan kasi kritik kalau ada yang nggak coocok.
Dan jangan lupa juga vote nya ya heheh

Syukron sudah mau baca cerita saya

Jazakumullah ya Khair❤

18 - Januari - 2019

Kekasih Pilihan-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang