25

3.3K 116 27
                                    

Dari Aisyah, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Siapakah orang yang wajib diutamakan haknya oleh seorang perempuan?’ Rasulullah mejawab, ‘Suaminya.’ Aku bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang wajib diutamakan haknya oleh seorang laki-laki?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibunya.’” (HR Hakim)

🕊🕊🕊

Azril POV

Hari ini adalah hari sakral bagiku tugas dan tanggung jawabku bertambah aku sudah resmi menjadi suami maka setiap kebutuhan istri adalah tanggung jawabku termasuk melindunginya dan juga membawanya kejalan Allah.

Aku sudah sampai di kediaman Pak
Ahmad Rahami dan Ibu Asiah Buraidah ya mereka sebentar lagi dia akan menjadi ayah dan juga ibuku, akad nikah akan segera dimulai.

Aku benar-benar gugup saat ini,  jantungku berdetak diatas normal sangat kencang sampai rasanya aku sulit sekali bernapas. Terdengar lebay namun kenyataannya memang seperti itu.

Sebelum Akad nikah di mulai terlebih dahulu aku membacakan ayat suci al-quran yaitu surah Ar-Rahman.

Aku memulai membacakan surah tersebut setelah di persilahkan oleh calon mertuaku.

Beberapa menit berlalu aku akhirnya menyelesaikan bacaanku dengan tenang, dan sekarang tidak lagi aku kembali gugup rasanya seluruh keringat dingin bercucuran dari dahiku.

Pak Ahmad pun membuka suara

"kita mulai ya nak? " tanyanya padaku

"Bismillah... iya pak" balasku sambil mengangguk

Pak Ahmad pun mengagguk dan melanjutkan...

"Bismillahirrohmanirrahim.. Ya Azril Rahardika Alfariq bin Hendra Surahman uzawwijuka'ala ma amarollahu min imsakin bima'rufin au tasriihim bi ihsanin, ya Azril Rahardika Alfariq bin Hendra Surahman..." katanya

"Na'am.. " balasku

Dan   Ijab qobulpun di mulai

"Nakahtuka wa zawwajtuka makhthubataka Alula Shanin Shafana binti Ahmad Rahami
bi mahri mushad al-quran wa 'alatil ibadah, khamsununah milyuunu rubbiyatin haalan".

Aku diam sejenak mengambil napas panjang dan ku ucapkan kalimat sakral itu dengan satukali tarikan napas

"Bismillahirrohmanirrohim....  Qobiltu nikaahaaha wa tazwijahaa Alula Hanin Shafana binti Ahmad Rahami bil mahril madzakuur haalan"

"Alhamdulillah " semua orang yang ada disini pun mengucap hamdalah begitupun denganku

Syukur ku ucapkan pada Allah subhanahu wata'ala jika hari ini dia memberiku kepercayaan dan tanggung jawab untuk memilih Alula sebagai istriku sekaligus bidadari surgaku.

Detik ini juga tanggung jawabku sebagai suami akan aku pikul, lengkaplah agamaku,  ternyata Allah mengijabah do'a-do'aku, aku di pertemukan kembali oleh dia seseorang masa laluku InsyaAllah akan ku bahagiakan engkau seperti janjiku padamu dan pada Tuhanku...

Aku melihat Alula berjalan menuruni anak tangga bersama kedua sahabatnya...

"MasyaaAllah" batinku

Ya Allah sekarang aku tidak lagi bersusah payah menjaga pandanaganku sekarang dia sudah halal bagiku untuk ku sentuh dan juga ku pandang.

Aku tersenyum melihatnya,  ini seperti mimpi cantik sekali dia...

"Ya Allah berkahi rumah tangga kami,  lindungi kami dari hal-hal buruk, jadikan kami keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohma aamiin aamiin allahumma aamiin" do'aku dalam hati

Alulapun duduk di sebelahku,  kemudian aku memasangkam cincin di jari manisnya aku menatapnya dan dia pun ikut menatapku aku membalas tatapannya dengan senyum manis yang ku miliki.

Diapun mencium tanganku,  tak lupa ku pegang ubun-ubunnya lalu aku membacakan do'a padanya..  Diapun mengaminkan do'a ku..

Setelah selesai menandatangai surat-surat kamipun pindah ke atas pelaminan untuk menjamu para tamu yang turut serta di pernikahan kami.

Setelah resepsi di rumah Alula selesai kamipun akan kembali ke rumah untuk melakukan resepsi sederhana di sana hanya ada keluarga dari ayah dan ibuku beserta teman-teman dekatku.

Kamipun memutuskan untuk kembali ke rumahku untuk menggelar resepsi di sana, sebelum berangkat aku di panggil oleh ayah mertuaku.

"Nak Azril, sekarang tanggung jawabku kuserahkan padamu putriku sekarang menjadi istrimu aku minta jangan pernah sakiti dia cintai dia dan apabila dia melakukan kesalahn tolong jangan marahi dia namun beritahu dia dengan cara yang baik sebab Abi tidak pernah membentak dia, kamu tau kan dia satu-satunya putriku" tukas Abi Ahmad

"Iya Abi Azril janji, akan menjalankan kewajiban Azril sebagai suami yang baik dan bertanggung jawab.  Abi tenang saja Azril mencintai Alula jadi Insyallah Azril akan melakukam yang terbaik untuk Putri Abi" kataku sambil tersenyum dan memeluk Ayah mertuaku

"Kalau begitu pergilah nak  bahagiakan putri Abi"

"Abi..." kata Alula tiba tiba datang menghampiri kami

"Iya sayang" ucap Abi

"Alula akan merindukan kalian" katanya sambil memeluk Abinya

"Kamu ini, seperti rumah Abi jauh saja dari rumah mertuamu. Kalau rindu boleh kesini iyakan Azril? "

"hehe iya Bi.. Kamu jangan sedih kita akan sering sering kesini" kataku menenangkannya

Alula pun menghapus jejak air matanya lalu tersenyum kearahku dan juga abi dan umi yang turut menyaksikan kami

"pergilah nak sudah siang,  kalian akan kembali mengadakan resepsi disana bukan? "  Umi menimpali

Aku dan Alula hanya mengguk,  kamipun memberi salam pada Abi,umi dan juga semua keluarga yang hadir.

"besan titip putriku yah" teriak Abi pada Ayah dan ibuku

"Tenang besan, putrimu akan selalu kami bahagiakan" balas Ayah

"kami pamit Assalamualaikum " lanjut Ayah

"Waalaikumussalam" ....

Kamipun akhirnya kembali kerumah,  tidak sampai sejam kamipun sampai..

Sesampainya di rumah kami kembali melaksanakan resepsi sampai jam 8 malam.

🕊🕊🕊

Assalamualaikum readers...
Mohon maaf jika cerita bagian ini kurang menarik😔🙏
Terimakasih yah sudah setia menanti kelanjutan Kekasih Pilihan-Nya😭
Author sayang kalian😌🤗

Oia Author punya cerita baru silahkan di cek di profil aku yahh


Selamat membaca jangan lupa meninggalkan jejak zheyeng😚💕

Kekasih Pilihan-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang