3

4.2K 129 3
                                    


🍭🍭🍭🍭Happy Reading🍭🍭🍭🍭


"Dia lagi" ucapku

Dan kubalas senyumnya dan berlalu begitu saja meninggalkannya karna malu ketahuan memandangnya tadi.

"ahh bodoh ini ke dua kalinya" gerutuku

"kenapa Alul?" tanya Safira

"iya kok senyum-senyum kesal kek gitu?" ucap Dhania

"gak, kenapa-kenapa kok ayo pulang!" Ucapku yang kemudian di angguki oleh kedua sahabatku ini

Kamipun pulang ke rumah masing-masing, Safira pulang bersama dengan Dhania karna arah rumah mereka sama. Dan akhirnya aku pulang sendirian

Kulajukan sepeda motorku pelan-pelan beberapa menit kemudian akhirnya sampailah dirumah

"Assalamualaikum, Lula pulang" ucapku saat masuk kerumah

Kudapati keluargaku sudah duduk manis di ruang tamu sambil menjawab salamku bersamaan

"waalaikumussalam"

"ni mbak pesanannya" ucapku sambil mengulurkan Cup Cake yang ku bawa dari Cafe

"wah makasih ya dek"

"iya, Lula ke kamar dulu yah. Mau bersih-bersih" ucapku kemudian melangkah menuju kamar setelah mendapat anggukan dari mereka

Setelah shalat Isya aku mengerjakan tugas kuliahku lebih dulu sebelum tidur.

Dan tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.20 kurebahkan tubuhku diatas kasur king size milikku, aku hanya berbalik kekiri dan kekanan sambil memejamkan mata. Namun aku belum juga bisa tertidur, entahlah mataku sulit sekali terpejam malam ini. Ku ambil benda pipih di atas nakas kemudian kubuka aplikasi Instagram.

Oh tidak, baru saja kubuka aplikasi ini sudah ku temukan seseorang yang sudah sempat kulupakan, dia bahkan menemukan akunku dan meminta untuk mengikutiku dan kulanjutkan dengan mengkonfirmasinya namun aku tidak mengikutinya kembali karna akunnya tidak di privat jadi tanpa ku ikutipun isi profilnya sudah bisa kulihat

"Apa kabar ya dia?" ucapku sambil memandang gambar dinponselku pada akun Instagramku

Akupun memutuskan untuk melihat lebih profilnya, bukan maksudku mengkepoi hidupnya hanya saja seperti ada rindu di hati.

"Dia terlihat masih sama, tapi penampilannya sekarang sudah lebih baik dari dulu. Semoga Allah juga membukakan pintu hatinya agar bisa berubah menjadi laki-laki yang lebih baik lagi" ucapku sambil tersenyum

"Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah. Maaf ya Allah aku kembali mengharapakannya" ucapku sambil beristigfar banyak-banyak

Tiba- tiba saja bayangan kenangan 4 tahun lalu muncul di ingatanku

*Flash back ON*

4 Tahun lalu sebelum aku berhijrah awalnya aku menjalin hubungan dengan seorang laki-laki, entahlah mengapa bisa aku bersamanya. Jika di pikir dia itu hanya laki-laki brandalan yah lebih tepatnya Bad Boy, namun ucapannya mampu membuat hatiku luluh untuk bisa menerimanya sebagai kekasihku mungkin saat itu iman ku belum kuat makanya aku melakukan hubungan yang tidak di ridhoi Allah yaitu pacaran.

Namun perlahan aku bisa merubah sikapnya sedikit demi sedikit, yang buruk bisa menjadi baik, yang malas bisa menjadi rajin, aku juga sempat membuatnya kembali kejalan Allah dan kembali menyembah-Nya Setelah sekian lama ia abaikan.

Dia memang laki-laki nakal tapi jika bersama wanita dia selalu menjaga wanita dengan baik, tak pernah sekalipun ingin menyakiti atau merusak wanita.

Kekasih Pilihan-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang