28

2.7K 103 20
                                    

Kita tak pernah tau apa rencana Allah, termasuk perihal jodoh siapakah yang akan menjadi penyempurna agama yang baik menurut-Nya, entah itu orang tidak kita kenal, baru kita kebal bahkan mungkin seseorang dari masa lalu kita sendiri. Seperti halnya dengan Alula.

Ternyata jodohnya tak lain dan tak bukan adalah Azhril seseorang di masa lalunya yang belum ia tahu sampai sekarang.

Malam ini Azhril dan Alula sedang berbenah di kamar karna beberapa barang-barang yang baru saja mereka ambil dari rumah orang tua mereka.

"Mas ini bukunya ku taroh di lemari sana?" tanyaku sambil mengambil beberapa buku milikku

"iya dek, taro disebelah buku-buku mas saja" serunya sambil merapikan barang-barang miliknya pula

Setelah aku menyimpan buku-buku tersebut aku kembali merapikan beberapa barang yang masih tersisa di dalam kardus, mataku terpokus pada satu album foto mini milikku.
Aku membuka lembaran album itu dan yah halaman pertama foto keluargaku.

Aku tersenyum memandangi gambar pada album itu,  aku tidak menyangka sekarang aku sudah sedewasa ini gadis kecil yang berumur 9 tahun tampak tertawa bahagia di sana.

"dek, ini masih muat tidak di lemari buku? " tanya mas Arzhil

"....." tidak ada jawaban dari Alula

Arzilpun berbalik dan memandangi istrinya yang sedang tersenyum di tepi ranjang

"Ya Allah dek, mas dari tadi ngomong gak di gubris tau-taunya cuman diam disitu. Adek liat apasih? " tanyanya penasaran

"eh, maaf mas adek gak dengar" kataku sambil terkekeh

"ini mas album foto masa kecilku dulu" lanjutku

"ini kamu yah? " tanyanya sambil menunjuk gadis kecil yang ada pada gambar

"iya mas ini aku"

"kok beda yah? "

"loh beda apanya? Perasaan mirip kok"

"iya ini bedah, dulu imut sekarang tambah imut" kata mas Azril sambil mencubit pipiku

"ih mas apasih" ucapku sambil memanyunkan bibirku

"itukan kamu tambah gemes kalo manyun gitu" katanya kemudian mendekapku dan mencium keningku

mataku kembali fokus pada kardus dekat kakiku, ada satu benda yang menarik perhatianku

"Tunggu deh mas" kataku dan melepas pelukan mas Azril dan mengambil benda tersebut

"inikan, jas hujan beberapa tahub lalu" kataku dengan suara rendah

"kenapa dek? " tanyanya

"ini mas jas hujan seseorang yang belum aku kembaliin sampai sekarang,  entah siapa pemiliknya aku sudah lupa" kataku dengan kening berkerut

"emang jas ini kenapa? " tanyanya sambil tersenyum kearahku

"ini loh mas dulu kalo gak salah waktu jaman SMP aku pengen pulang cuman waktu itu hujan tiba-tiba ada anak laki-laki yang ngasih pinjam aku jas hujannya ini" kataku menjelaskan

"terus? "

"yah aku belum balikin dong, artinya aku ngutang" kataku sedikit cemas

"tidak apa-apa, orangnya juga sudah ikhlas kok" kata mas Azril sambil tersenyum

"ih mas,  sok tahu deh" kataku dengan ekspresi manyun

"Mas serius sudah ikhlas"

"maksud mas? " aku kebingungan

"kamu mau tahu siapa pemilik jas hujan ini? " tanyanya padaku dengan tersenyum

"Iya siapa? "

"ini milik mas,  mas yang waktu lalu kasih kamu jas hujan.  Kamukan sendirian di halte waktu itu?  Karna kasihan makanya Mas kasih kamu jas hujan itu buat kamu pake,  takut mama kamu cemas" ucapnya menjelaskan

"serius laki-laki itu mas? " tanyaku yang masih tidak percaya

"iya sayang, laki-laki tampan itu dengan sepeda warna merah putih itu adalah Mas" ucapnya kembali menjelaskan

"kamu benar dia pakai sepeda merah putih,  jadi orangnya kamu mas? " tanyaku lagi tidak percaya

"Ya Allah...  Ternyata pemilik Jas hujan yang sering aku cari itu ternyata suami aku heheh" kataku sambil terkekeh

"kok mas masih ingat?" tanyaku lagi

"mas pernah nyari-nyari kamu"

"kok nyari aku?"

"karna aku yakin kalau kamu adalah masa depanku" ucapnya sambil tersenyum

"mas..... " rajutku padanya

"iya sayang,  mas serius mas mencari kamu waktu itu. Sepetinya mas sedang jatuh cinta pandangan pertama padamu" katanya sambil kembali tersenyum

Aku hanya membalas senyumannya..

"lalu? "

"lalu Allah yang begitu adil mempertemukan kita kembali di acara Mas Alfhin.  Dan saat itu aku benar-benar yakin kalau kamu adalah bidadari yang Allah kirim untukku sebagai penyempurna agama dan pelipur laraku"

Aku kembali tersenyum hangat menatapnya

"Mas..  Aku merasa beruntung dan berterimakasih pada Allah karna sudah menyatukan kita. Mempertemukan kita,  semoga Allah selalu menjaga rumah tangga kita.  Semoga cinta kita bukan hanya sehidup semati namun juga sehidup se syurga"

"aamiin... " katanya mengaminkan sambil memelukku

Malam ini rasanya begitu romantis,  rasa canggungku padanya perlahan sudah menghilang. Aku sellau membiasakan diriku padanya dan pada kata-kata manis yang hampir setiap saat ia keluarkan padaku.

💕💕💕

Assalamualaikum....
Syukur Alhamdulillah akhirnya "Kekasih Pilihan-Nha"  bisa update kembali😌

Afwan buat kalian yang menunggu lama🙏
Syukron juga,  sudah dukung cerita saya sampai sejauh ini.
Jazakumullah yaa khair💕

Kekasih Pilihan-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang