Regina - 3

81 13 5
                                    

Jangan lupa vote and komen,hargai gue guy.nulis itu tidak mudah ...
Tinggalkan jejek kalian yang buat gue senang,love
Salam pecinta taehyung oppa
Happy reading

🍁

Dia yang membuatku tersenyum dengan kehadirannya
Tanpa kusadari perlahan ku terjatuh pada senyum manisnya
Sejenak aku lupa,bahwa dia hanya sekedar angan belaka
Yang tak bisa ku dapat hanya dengan menggenggam saja

'Regina'

Rere tersenyum melihat tulisannya,kemudian ia menutup bukunya dan menaruhnya di bawah meja.

"Rere" panggil tasya

" apaan?"

"kantin yuk"

" gak,gue udah makan tadi."

" yaudah,gue sama Nesa aja"lalu menarik tangan Nesa keluar kelas .

Rere keluar kelas menuju taman belakang sekolah.disana tempat terbaik bagi cewek itu bila dia sedang ingin menyendiri,hari ini kelas nya sedang jam kosong karena semua guru sedang mengadakan rapat.

Rere memilih di taman karena di kelas nya terlalu ramai,ada yang bergosip,nge game dan sebagian ada pula yang menuju kantin begitu juga dengan kedua temanya.

Rere menyumpal telinganya dengan headset mendengarkan lagu kesukaannya dan menyandarkan punggung nya di kursi taman ,sambil memejamkan mata.

Dari arah belakang punggung nya, seorang cowok melangkah kearahnya kemudian duduk di sampingnya.dia adalah Ardan,cowok tampan,bertubuh tegap dengan senyum manis yang membuat semua kaum hawa seakan terhipnotis oleh nya.

sepertinya Rere tidak menyadari akan kehadiran Ardan di sampingnya terbukti dari tidak adanya pergerakan dari cewek itu.

" Heh " ardan menyentil dahi rere.
rere membuka matanya,terkejut "Ngapain lo?"

"Ketemu lo,lah," ucap Ardan santai,dan menyandarkan punggung nya.

"Ngapain,emang?" tanya nya penasaran.

Ardan mengambil sesuatu di sakunya dan memberikan pada rere,hingga menimbulkan gelombang di dahinya.

" Apaan?" Tanya rere bingung

"Minta nomor handphone dan id line lo."

" Buat apaan?"

" Pajangan di ponsel gue,ya buat chat lah oneng." Rere memutar mata nya malas.

Sebenarnya bisa saja Ardan minta nomor cewek itu pada Nesa,karena Nesa teman nya saat di kelas sepuluh dulu.Tapi Ardan tidak mau lebih baik ia meminta pada orang nya langsung.
Bisa turun harga dirinya sebagai cowok tampan disekolah.hehe.

Cewek itu mengambil ponsel Ardan sedikit ragu,namun tetap mengetikkan sesuatu disana.lalu menyerahkan lagi pada ardan.

" Bebas ya,gue kasi nama apa aja." yang mendapat gumaman dari Ardan.

" Udah kan?" tanya Rere,lalu beranjak dari sana meninggalkan Ardan yang sedang tersenyum miring.

Trringg.... bel pulang berbunyi semua murid bersorak senang,segera mereka meninggalkan kelas. Tiba di rumah,Rere segera menaiki tangga menuju kamar nya. Membaringkan tubuhnya disana. seperti biasa rere pulang sendiri dengan menaiki bus.

Tok tok tok ... dari belakang pintu kamar nya,seorang perempuan paruh baya mengetuk pintu kamar gadis itu .

" Non,yang mau makan ."

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang