Seorang gadis dengan senyum mengembang di wajah nya memasuki area sekolah dengan langkah pelan.Rambut di gerai serta bandana yang menghiasi nya menambah kesan manis pada gadis itu.
Hari ini Rere sedikit lebih siang sampai di sekolah.Karena saat di rumah,Regan memaksa rere untuk memakai bandana yang cowok itu belikan kemaren dan berakhir dengan perdebatan mereka.
Rere memasuki ruang kelas nya.disana sudah banyak siswa yang datang.Rere melangkah kan kaki nya menuju Tasya dan Nesa yang sudah berada di tempat duduk masing masing.
“Hai Rere,” sapa Tasya dengan senyuman.
“Hai Syaa.”
“Hai Nes,” ucap Rere menghadap Nesa.
Nesa tidak menghiraukan ucapan Rere,membuat Rere bertanya tanya ada apa dengan sahabat nya ini.
Rere menoleh ke arah Tasya meminta penjelasan yang di balas gidikan bahu dari Tasya.Mungkin Nesa lagi badmood pikir nya.Bu Rani dengan buku di tangan nya memasuki kelas.Hari ini kelas Rere pelajaran seni budaya.
Rere menyukai pelajaran seni budaya tapi ia tidak menyukai gurunya. Bagi Rere guru itu mengajari siswa nya hingga bisa.Bukan hanya memberikan tugas lalu meninggalkan kelas nya.
Tak banyak guru yang seperti itu bahkan ada guru yang hanya memperdulikan siswa yang pintar dan membiarkan yang lain.Bukan karena Rere bodoh yaa,bukan.Gadis itu termasuk siswa yang pandai dan rajin.Dia juga termasuk anak kesayangan guru meskipun ia termasuk siswa baru di sekolah.
Lihat saja sekarang guru itu tidak mengajar hanya berbicara panjang lebar yang berakhir dengan siswa yang harus mengerjakan.
“Jangan lupa di kumpulkan saat jam istirahat,mengerti.”
“Mengerti bu,” jawab semua siswa dalam kelas.
“Rere nanti antarkan buku nya ke ruangan saya.”
“Baik bu.”
Setelah itu Bu Rani melangkah keluar kelas .
Semua mengeluarkan buku lks dalam tas nya dan mulai mengerjakan.“Re, Lu udah belom?” tanya Tasya.
Rere mengangguk dan memberikan buku nya pada Tasya.“Woy,ada yang udah gak nih.Bagi dong!” teriak Alva si ketua kelas.
“Nih,Rere udah,” sahut Tasya mengangkat buku nya.
“Foto dong,kirim grup yak.”
“Oke.”
Setelah menyelesaikan semua tugas yang di berikan bu Rani.Sesuai perintah beliau ia mengantarkan tugas ke ruangan nya.Sebelum itu Rere mengajak Tasya dan Nesa namun mereka menolak.
Saat berjalan di koridor sekolah Rere tidak sengaja bertubrukan dengan seorang cowok.
Bruukk.
Semua buku dalam pelukan Rere terjatuh ke lantai.
“Eh,sorry.Gue gak sengaja sumpah,” ucap seseorang yang berada di depan nya sekarang.
“Iya gapapa.”Rere berjongkok mengambil kembali buku nya.
“Sini gue bantu,” kata cowok berlesung pipit itu dan mengambil setengah buku di pangkuan Rere.
“Gak usah,gue bisa sendiri.”
“Gak papa.Ayo mau di bawa kemana?”
“Ruangan nya bu Rani.”
Cowok itu mengangguk dan berjalan lebih dulu dengan Rere di belakang nya.
****
Kelas sudah sepi hanya ada beberapa siswa saja yang menetap di kelas karena bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu.Sekarang Rere berada di depan Nesa dengan Tasya di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regina
Teen FictionCinta itu sederhana. Cinta itu rumit. Cinta mungkin mampu membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan juga rapuh dalam waktu yang sama. Ini adalah cerita mereka Regina anasya dengan ardan orlando.