16

51 2 0
                                    

Malam ini Ardan,Regan,Reza dan Bayu berkumpul di rumah Ardan karena rumah cowok itu sepi jadilah ia mengajak teman-teman nya menginap disini bethubung juga besok adalah hari libur.Tapi tidak dengan Regan yang harus menjaga Rere dirumah nya.

"Bunda mana?" tanya Bayu pada Ardan yang memainkan ponselnya.

"Luar kota."
"Shila ikut?" Lanjutnya.

"Enggak,dia di kamar nya."

"Jadi karena itu lo ngajak kita nginep disini?" celetuk Regan.

"Iya."

Bayu turun dari kasur Ardan menyalakan PS yang menganggur,dia mengajak Reza untuk bermain bersama.Permainan berlangsung seru membuat mereka sesekali mengeluarkan kata kasar.

Ardan membuka WhatsApp nya mengetikkan sesuatu disana.mengajak seseorang itu bertemu namun seringakali ia hapus.

Ardan: Dimana?

Tak lama ponsel Ardan bergetar segera ia membuka chat itu.

Rere cantik : Rumah,kenapa?


Ardan : Lima belas menit gue sampai rumah lo.

Setelah mengirim pesan itu Ardan segera mengambil kunci motor dan dompet nya.Mengabaikan ponsel nya yang kembali bergetar.

"Mau kemana lo?" tanya Regan melihat Ardan yang terkesan buru buru.

"Rumah Rere."

"Jangan lupa beli makanan!" teriak Reza yang di balas teriakan juga oleh Ardan.

Sedangkan di rumah nya Rere bingung melihat pesan Ardan.Ia tidak menyangka bahwa cowok itu akan kerumah nya.Eh,tapi kan dia gatau rumah gue.batin Rere.

Setelah itu ia kembali mengirimi chat pada Regan supaya menunggu di gang komplek seperti biasa.semoga aja Ardan gak marah.
Rere mengganti baju nya dengan sweater berwarna pink dan celana jeans.

Rere memoles wajah nya dengan bedak bayi dan memberi bibir nya dengan sedikit sentuhan lipteen membuat ia terlihat lebih fress,terakhir ia menyemprotkan parfum beraroma Vanila di tubuhnya.Tak lama ponsel Rere mengeluarkan dering pertanda ada yang menelpon.

"Gue udah di depan gang," ucap Ardan di seberang telpon.

"Gue kesana."

"Re,kenapa gak ngasi tau rumah lo aja sih.kan lo gak perlu jalan kesini."

"Gapapa Re,gue kesana sekarang."

"Yaudah." Setelah itu Rere mematikan sambungan telpon nya dan menemui Ardan yang sudah menunggu.

*****

Rere menepuk bahu Ardan membuat sang empu menoleh.

"Lama gak?"

"Enggak,yaudah yuk." Rere segera naik ke boncengan Ardan.

"Kita mau kemana?"

"Ke tempat yang seru," ucap Ardan membuat Rere penasaran.

Kemudian Ardan menyalakan motornya dan bergabung dengan motor lain dijalan.Di perjalanan Rere hanya diam karena tidak ingin mengganggu Ardan yang sedang fokus menyetir.

Angin malam membuat rambut Rere beterbangan karena gadis itu tidak memakai helm,dalam hati ia merasa senang bisa berdua dengan Ardan.Kapan lagi ia akan bersama cowok di depannya ini.

Selama tiga puluh menit perjalanan tibalah mereka di tempat yang ramai,banyak permainan di sana membuat Rere memekik kegirangan.

"Pasar malam."

"Suka?" tanya Ardan.

Rere mengangguk dengan cepat membuat Ardan gemas dan mencubit kedua pipi gadis itu.

"Ayo," ajak Ardan menggandeng tangan Rere membuat Rere tersenyum.

"Mau naik apa?"

"Beli ice krim aja gimana." Regan mengangguk dan berjalan ke tempat penjual ice krim bersama Rere di sampingnya.

"Coklat or Vanila."

"Coklat." Ardan memberikan ice krim coklat yang sudah di beli nya tadi kepada Rere.

"Thanks." Setelah mendapat ice krim mereka berjalan mengelilingi pasar malam membuat Rere tak henti mengembangkan senyum nya.

Ardan menarik Rere ke sebuah stand permainan.Entah apa nama permainan itu author lupa.

"Pak,saya mau main.kalau saya bisa merobohkan semua saya bisa pilih apa saja kan?" Jelas Ardan.

"Ini dek,silahkan."

"Beli tiga pak."

Ardan menerima beberapa benda untuk ia lempar pada kaleng yang tersusun itu.dua kali sudah Ardan gagal merobohkan semua.Hanya tersisa satu kesempatan lagi.Dengan serius Ardan mengira ngira,mengukur dan meneliti sampai akhirnya kaleng itu terjatuh semua.

"Yeess," pekik Ardan senang.

"Pak,saya mau boneka beruang itu." tunjuk Ardan pada boneka yang lumayan besar.Ardan menerima boneka itu dan menyerahkan pada Rere.

"Terima kasih pak." Kemudian mereka berlalu dari sana.

"Ih,boneka nya lucu deh," ucap Rere memeluk boneka milik Ardan.

"Buat gebetan gue tuh," petkataan Ardan membuat hati Rere sedikit teriris sungguh ia tak ingin mendengar semua itu dari mulut laki laki di sampingnya ini.

"Oh," balas Rere pelan.

"Kenapa sih,mau pulang?" Rere menggeleng.

"Lo mau beli apa,biar gue beliin."

"Gak ada." Sudahlah perasaan Rere sudah lelah,kenapa cowok ini tidak mengerti.

"Ikut gue." Mereka menuju kursi yang berada tak jauh dari letak pasar malam.

"Tunggu disini.oke." Ardan berlari meninggalkan Rere dan kembali dengan permen kapas di tangan nya.

Ardan memberikan pada gadis di depannya,Rere tersenyum dan mengucap terimakasih.

"Re,gue suka sama seseorang."

Rere menghadap kearah cowok itu."Siapa,perempuan di kafe waktu itu?"

Ardan mengerutkan dahi."maksudnya."

"Kemarin gue liat lo bareng cewek di kafe deket sekolah.itu cewek yang lo suka kan?"

"Bukan,dia mantan gue." Mendengar itu ada kelegaan tersendiri bagi Rere.

"Terus?"

"Dia cantik,lucu dan buat gue selalu pengen berada di deketnya," jelas Ardan menatap lekat kearah Rere.

"Lo baik,lo pasti bisa dapetin cewek yang lo mau itu."

"Gitu ya." dan diangguki Rere.

"Semoga,"
"Balik yuk udah malem." Rere beranjak karena ia juga ingin segera mengakhiri pembicaraan itu.

Ardan beranjak lalu mengambil tangan Rere dan di masukkan kedalam saku jaket nya.Rere berusaha melepaskan tautan itu namun Ardan malah semakin mengeratkan nya.

Cukup malam ini aja gapapa,

Malam ini perasaan Rere bercampur aduk,ia senang dengan sikap manis Ardan pada nya yang seolah olah menyayangi gadis itu.namun disisi lain Rere juga kecewa karena Ardan menyukai gadis lain yang bukan dirinya.

Sedangkan Ardan,ia akan berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan gadis di sampingnya ini.

Kenapa lo gak pernah sadar,kalo perempuan yang gue suka itu adalah elo Re.







Jangan lupa VOTE and COmENT😚😎

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang