Regina - 5

92 9 2
                                    


Jangan lupa vote and comen yaaa.

Salam RINDU _ ..

Sebuah rasa yang tak pernah ku harapkan kini muncul secara perlahan.

Mentari menyambut pagi dengan senyum hangat nya.masuk melalui celah kecil di jendela kamar seorang perempuan yang sedang membungkus dirinya dengan selimut tebal seperti kepompong.

Ruangan bernuansa biru laut ini terlihat begitu nyaman,membuat pemiliknya betah berlama lama berada di dalamnya.

Suara pintu di ketuk terdengar jelas di telinga perempuan yang sedang tertidur pulas tersebut.

Namun ia enggan untuk membuka pintu itu dan melanjutkan tidur nya yang sempat terganggu.

“Ree,bangun lo!” teriak Regan.

Tidak ada sahutan dari dalam sana.Regan membuka pintu kamar tersebut,ternyata tidak terkunci.
Regan menyibak selimut yang membungkus saudari nya itu dan membuka gorden jendela yang menghalangi cahaya untuk masuk.

Rere mengerjabkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina matanya.mengubah posisinya menjadi duduk dan menyandarkan punggung nya pada kepala kasur.

Regan menghampiri Rere,mendudukkan dirinya di samping perempuan itu.

“Mandi sana,setelah itu sarapan.” sambil mengacak rambut rere gemas.

Rere berjalan menuju kamar mandi,setelah 15 menit akhirnya ia menyelesaikan ritual mandinya.
Ia bersiap siap dengan seragam sekolah nya,memoles wajah nya dengan bedak bayi dan sedikit lip balm di bibir mungil nya .

Setelah itu ia menuruni tangga dengan tas yang di sampirkan di bahu kanan nya.menghampiri Regan yang sedang menikmati sarapan yang di sediakan oleh pembantu rumah tangganya.

Harum masakan menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya,membuat perempuan itu buru buru menuruni tangga dengan sedikit berlari.
Rere duduk di sebelah Regan.

Mengambil makanan dan menaruh di piring yang ia pegang.

“Kenapa,belum berangkat?” tanya Rere membuka suara

“Gak mau berangkat bareng?” tawar Regan masih memakan sarapan nya.

Dari tempatnya Regan melihat Rere yang menggelengkan kepalanya cepat.

“Lo,deket sama Ardan?”

“Enggak,cuma kenal aja.soalnya dia pernah nolongin Rere waktu di kejar preman,” mendengar itu Regan menghentikan sarapannya.

“Kapan?lo gak papa kan?” tanya terlihat khawatir.

“Gapapa ini masih sehat,” jawab Rere dengan cengirannya.

*****

Setelah kejadian di taman belakang sekolah Rere dan Ardan terlihat lebih dekat.Seperti sekarang dua insan itu sedang berjalan bersisian.Meski sesekali terjadi pertengkaran di antara mereka berdua.Namun mereka tetap menikmati itu sebagai candaan belaka.

Angin menerpa wajah cantik Rere,pohon pohon bergoyang menyapa angin.Burung berkicau,terbang kesana kemari.
Mereka terus melanjutkan langkah kakinya melewati siswa yang berbisik bisik sesekali melihat ke arah mereka.

Rere tidak menghiraukan mereka,pura pura tidak mendengar itu lebih baik untuknya.
Ardan menarik rambut Rere hingga perempuan itu mengaduh.

“Aduuh,rambut gue Ar,” ucap Rere membenarkan tatanan rambutnya.

“Lo gak papa?”

Perempuan itu menaruh tangan nya di dada menghadap Ardan.”Emang gue kenapa?”

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang