Regina

Regina - 6

JANGAN LUPA VOTE AND COMEN GUYS 😚

Melihat orang yang kita
sayang dengan orang lain itu menyakitkan

Malam ini langit tampak begitu indah dengan bintang yang berhamburan di langit malam. Menambah kesan cantik pada mata yang memandang.
Hawa dingin menyapa kulit putih cowok yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

Melihat langit malam sudah menjadi kebiasaan cowok itu jika sedang sendiri.Cowok itu tersenyum mengingat wajah perempuan yang selama ini mengganggu pikirannya.
Terbayang wajah kesal nya membuat ia gemas sendiri.

Ah,sial.Ia merindukan gadis itu.

Regan membuka ponsel nya, jari tangan kurus itu bermain di atas layar ponsel.Mengetikkan sesuatu disana.

Belum sempat dikirim ia sudah menghapus pesan itu lebih dulu.Berulang kali cowok itu melakukan hal yang sama.

“Aah...,” kesal nya mengacak rambut frustasi.

Ardan memasukkan ponsel nya kedalam saku celana kemudian mengambil jaket yang berada di atas tempat tidur.

Setelah menemukan kunci mobil nya,cowok itu segera turun ke lantai bawah.Dengan sedikit berlari Ardan membenarkan tatanan rambut nya.
Di ruang tamu ada Rafi dan Ana serta adik perempuan nya yang sekarang duduk di kelas 9 smp.

Ardan mempunyai adik perempuan bernama Ashila Agustin.Shila adalah gadis yang periang dan penyuka drama korea.

Pernah waktu itu Ardan tidak sengaja melihat Shila yang begadang karena menonton drakor sambil meneteskan air mata.

Saat Ardan bertanya kenapa,hanya satu jawaban dari adik manisnya itu “Baper bang.” sedangkan Ardan hanya menggeleng gelengkan kepala dan menghela nafas lelah.

Ardan menghampiri kedua orang tua nya.

“Mau kemana bang,malem malem?” tanya Ana bunda Ardan.

“Ke rumah Regan bentar.”

“Yaudah,hati hati.Jangan pulang larut malam.” Ana memperingatkan.

Ardan mengangguk,setelah berpamitan cowok itu melangkah keluar rumah.Ardan mengendarai mobil nya dengan kecepatan rata rata.Menyalakan radio mobil nya agar suasana tidak terlalu sunyi.

Saat tiba di komplek rumah Regan,ia melihat cowok itu keluar rumah mengendarai motor dengan membonceng perempuan di belakang nya.

****

Tiba di sebuah mall pusat perbelanjaan ternama di ibu kota.Kini ia menuju ke lantai dua tempat ia akan menemani Nesa sesuai janji nya.

Sebenarnya Rere malas jika harus menjadi obat nyamuk,tapi mau bagaimana lagi ia sudah terlanjur janji pada teman nya itu.
Karena dalam hidup nya ia berjanji tidak akan mengecewakan teman yang baik padanya apalagi sahabatnya.

Rere sudah menganggap kedua sahabatnya seperti saudara sendiri dan sebisa mungkin dia akan menjaga perasaan kedua sahabatnya itu.

Di lantai dua di sebuah cafe,gadis itu tidak perlu repot repot untuk mencari keberadaan sahabat nya.Segera ia menghampiri sahabat nya itu.

“Udah,lama?” tanya Rere duduk di samping Nesa.

“Cukup bosen buat nunggu sahabat gue ini.”

Rere tertawa. “Sengaja,supaya gak lama lama jadi obat nyamuk.”

“Jahat banget,” balas Nesa sambil mendorong kepala Rere.

Setelah itu Nesa tersenyum sumringah karena melihat kehadiran Regan.