17

111 2 1
                                    

Nesa mengganti pakaiannya dengan sweater dan celana jins serta sepatu cats putih kesayangan nya.Regan mengajak nya untuk bertemu malam ini di sebuah kafe yang tak jauh dari rumahnya.

Bunyi klakson motor membuatnya segera berlari keluar dari dalam kamar nya.segera ia mengunci pintu rumahnya dan menaiki motor Regan.Malam ini jalanan tampak ramai karena banyak anak remaja yang sedang bermalam mingguan,bagi mereka yang jomblo tak menyebut malam ini malam minggu tapi sabtu malam sungguh malang.

Tiba di sana Regan beriringan bersama Nesa memasuki kafe tersebut.Memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela mempermudah mereka untuk melihat keadaan diluar menampakkan jalan raya yang di penuhi orang yang sedang berlalu lalang.

Regan melihat penampilan Nesa malam ini sederhana namun tetap terlihat cantik.Regan memanggil pelayan untuk memesan makanan nya.

"Mau pesen apa Nes?" Regan bertanya

"Hot chocolat aja deh."

"Makanan nya?" Nesa menggeleng.

"Hot chocolat dua sama kentang goreng aja mbak," ucap Regan pada pelayan tersebut.

Setelahnya mengulang kembali pesanan yang di sebutkan Regan,pelayan itu pergi dari hadapan mereka.

"Mau ngomong apaan Re?" tanya Nesa pada Regan.

Regan menarik napas nya pelan.

"Gue suka sama lo." Di tempatnya Nesa hanya diam mematung tak tau harus bersikap seperti apa.

"Jangan bercanda deh Re," balas Nesa mencoba bersikap biasa.

"Gue serius Nes."

"Sejak kapan lo suka sama gue?"

"Gue gak tau,tapi gue udah perhatiin lo dari lama."
"Gimana lo mau kan?"

***

Saat memasuki rumah nya Regan tak henti hentinya mengembangkan senyumnya,membuat ia seperti orang gila saja.Cowok itu tanpa mengetuk pintu segera masuk kedalam kamar Rere dan langsung memeluknya.

"Apaan sih Regan," kata Rere melihat kelakuan aneh saudara kembar nya.

"Tau gak?"

"Gak tau lah,lo aja belum bilang,"jawab Rere sambil memutar bola matanya malas.

"Gue udah jadian sama Nesa," kata Regan dengan bahagianya.

"Terus?"

"Lo gak seneng gitu?"

"Seneng lah."

"Tapi kok lo biasa aja."

"Terus gue harus gimana?guling guling,loncat loncat gitu apa harus teriak teriak."

Regan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal."iya juga sih."

"Pj nya dong,masa baru jadian gak ngasih PJ."

"Besok aja deh Re,gue mau tidur capek."Rere hanya mengangguk kemudian Regan keluar dari kamarnya.

Getar ponsel membuat Rere mengalihkan pandangan nya.disana terdapat pesan dari Ardan.

Ardan: jam 21.00 itu siang apa malem?

Chat dari Ardan membuat Rere mengerutkan keningnya,buat apa cowok itu menyakan hal yang tidak penting seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang