14

44 2 0
                                    

Rere,Nesa,dan Tasya berjalan menuju koridor.Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu.Semua siswa pun berbondong bondong keluar kelas karena segera ingin berada di rumah.Mengistirahatkan otak nya yang mulai sejak pagi di masuki berbagai macam pelajaran.

"Guys,gue duluan ya.Udah di jemput,"ucap Tasya pada kedua sahabat nya.

"Hati-hati," ucap Rere dan Nesa.

"Yoi,kalian juga."setelah itu Tasya berlari kecil menuju mobil hitam yang sudah berada di seberang jalan.sebelum masuk Tasya melambaikan tangan nya dulu sebagai salam perpisahan.

Nesa dan Rere membalas dengan ikut melambaikan tangan nya.
"Temen lo tuh Re," kata Nesa pelan namun dapat di dengar Rere.

"Temen lo juga kali,"sahut Rere dengan kekehan kecil nya.

"Terus lo pulang sama siapa?" tanya Nesa menghadap kearah Rere.

"Entah,nunggu angkot seperti biasa mungkin,"jawab Rere mengangkat kedua bahunya.

"Kalo gitu gue pulang duluan,lo gapapa gue tinggal?"

"It's oke."

"Gue duluan Re." Rere hanya mengangguk dan berjalan keluar sekolah.

Rere menghela napas,sampai kapan ia akan membohongi kedua sahabat nya.Ia juga lelah jika terus terusan berbohong.Tapi semua nya sudah terlanjur.

****

Karena malas pulang kerumah Rere mengunjungi cafe yang tak jauh dari sekolah nya.Saat memasuki cafe tersebut Rere menemukan Ardan bersama seorang perempuan yang seumuran dengan nya.

Ardan sama siapa?
Bukan urusan lo Re,sadar.

Rere segera mengenyahkan pikiran nya dan berjalan menuju meja yang berada di dekat kaca,sembari melihat kendaraan yang berlalu lalang.Sesekali ia melihat kearah Ardan dan perempuan tadi.Ada rasa sedikit tidak rela melihat kedekatan mereka berdua.Apalagi Rere tidak pernah melihat perempuan itu selama ini.Tak lama pelayan perempuan mendatangi ku mengembalikan kesadaran ku yang sempat terganggu.

"Mau pesan apa mbak?" tanya pelayan itu sopan.

"Eehm,ice matcha latte sama pasta."

"Silahkan di tunggu." Rere hanya menganggukkan kepalanya lalu pelayan itu pergi.

Drrtt..

Rere mengambil ponsel yang berada di dalam tas nya.Rere membuka chat dan nama Regan tertera di ponsel nya.

Regan : Dimana?

Rere:Cafe dekat sekolah.

Regan : Otw
Read

Rere hanya membaca balasan dari Regan,sudah di pastikan tak lama lagi anak itu akan segera muncul.Rere menaruh ponsel nya di meja bersamaan dengan pelayan yang membawa pesanan nya.setelahnya Rere mengucap terima kasih.

Setelah meminum setengah ice matha nya barulah Rere memakan pasta kesukaan nya.ia memang menyukai semua makanan yang berhubungan dengan mie.Tak berselang lama seseorang sudah berada di depan ku dengan cengiran di wajah tampan nya.

"Gue mau matcha nya," ucap Regan lalu meminum ice matha punya Rere.

"Kebiasaan banget sih."

"Gue ganti,slow ." kemudian Regan memanggil pelayan dan memesan dua es matcha latte sementara Rere melanjutkan makan nya yang sempat tertunda.

Bosan menunggu Regan mengedarkan pandangan nya keseluruh ruangan dan menemukan satu hal yang membuat ia mengerutkan dahinya.

Dasar.

****

Tiba di rumah Rere segera memasuki kamar nya dan menghempaskan tubuhnya di sofa melempar ke sembarang arah tas yang berada di punggungnya.Begitu juga dengan Regan yang juga langsung memasuki kamar nya setelah pulang dari cafe.

Rere memejamkan matanya lelah,namun ia urungkan saat mendengar pintu terbuka menampilkan sosok abang nya yang sudah berganti baju dengan kaos polos dan celana selutut.

"Kenapa Re?"tanya Rere menegakkan badannya.

"Lo tadi liat Ardan di cafe?" Yang di angguki oleh Rere.

"Kenapa emang?"

"Lo gapapa?"

"Emang gue kenapa? Hubungan gue gak sedekat itu sama Ardan yang mengharuskan gue kenapa napa."

Regan mengacak rambut Rere dengan gemas.
"Kalo ada apa-apa lo bisa cerita sama gue." Rere mengangguk dan tersenyum.

"Gue sayang lo Re," kata Rere.

"Gue juga." Setelah itu Regan menyuruh Rere untuk segera mandi dan mengganti bajunya.Sedangkan Regan kembali ke kamar nya untuk mengerjakan tugas.

****
Pagi ini Ardan sudah bersiap dengan seragam nya setelah mengolesi rambut nya dengan gel rambut cowok itu menata rambut nya dengan rapi lalu sedikit mengacak nya.

Ardan turun dari kamar nya menemui orang tua nya di ruang makan.Disana sudah ada Ana,Rafi dan Shila adik perempuan nya.
"Selamat pagi," sapa Ardan.

"Morn bang," balas Shila.

"Ardan,hari ini bunda akan ikut ayah keluar kota,kamu bisa jaga adikmu kan?" ucap Ana sambil menyodorkan piring yang sudah berisi makanan kepada putra nya.

"Berapa hari bun?"

"Mungkin satu minggu."

Ardan mengangguk dan menyuapkan nasinya ke dalam mulut.

"Jangan lupa oleh-oleh nya bun," kata Shila sambil nyengir.

"Asal kalian jangan nakal."

"Sip," sorak Ardan dan Shila mengacungkan kedua jempolnya.

"Ardan berangkat dulu." Kemudian beranjak dan keluar rumah setelah menyalami kedua orang tua nya

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang