Karena masih terlalu pagi Rere mendatangi perpustakaan yang terletak di belakang gedung kelas dua belas.Hanya ada beberapa murid disana,setelah melepas sepatunya ia segera masuk dan melangkah menuju rak yang berisi novel.
Setelah mendapat apa yang ia cari,Rere segera duduk di kursi yang tak jauh dari sana.Karena terlalu fokus pada novel di depan nya Rere tidak sadar bahwa ada cowok yang sedang memperhatikannya.
"Serius banget," ucap nya membuat Rere melihat ke arah cowok itu.
Rere mengangkat sebelah alisnya,seperti mengetahui pikiran gadis di depannya,Adit segera mengulurkan tangan nya.
"Adit,waktu itu kita pernah ketemu."
Rere membalas uluran tangan Adit membuat Adit tersenyum.
"Rere."
"Lo kelas berapa?" tanya Adit
"12 Ipa 4."
Adit mengangguk lalu membuka buku yang sedari tadi berada di tangan nya.Karena tidak ada pertanyaan lagi Rere juga kembali melanjutkan bacaan nya yang tertunda.
Bel masuk berbunyi nyaring pertanda bahwa pelajaran akan segera di mulai.Rere dan beranjak dari kursi nya menyimpan kembali novel pada tempatnya,sama hal nya dengan Adit.
"Ke kelas kan? Mau bareng?" tanya Adit pada Rere yang sedang memasang sepatu.
"Boleh deh," balas nya dengan senyum manis membuat Adit juga ikut tersenyum.
Adit laki laki tampan dengan lesung di pipi kananya membuat ia bertambah manis saat tersenyum seperti tadi.Jika di lihat Adit mirip dengan Regan tapi Adit terkesan lebih friendly dibanding Regan yang sering bersikap cuek.
Mereka berdua berjalan melewati kelas sebelas.Terlihat beberapa murid yang berbisik ria melihat kearah Rere dan Adit yang sedang jalan bersama.Membuat Rere sedikit menundukkan kepalanya.
Itu kak Adit kan,cewek yang di sebelahnya siapa sih.
Iih,kak adit ada cewek baru ya
Kak Adit osis itu kan?
Mendengar itu Adit melihat kearah Rere yang sedari tadi menunduk.Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Rere.
"Gak usah di dengerin,"bisik Adit membuat Rere melihat kearahnya.
"Buruan ke kelas yuk," kata Rere mempercepat langkahnya yang di ikuti Adit.
Tak jauh dari sana seseorang memperhatikan kedekatan mereka berdua membuat ia mengepalkan tangan nya kemudian pergi dari sana.Tiba di depan kelas nya Rere segera masuk kedalam sedangakan Adit melanjutkan ke kelas nya yang tak jauh dari kelas Rere.
"Dari mana aja Re?" tanya Tasya pada Rere yang baru saja duduk.
"Perpus." Tasya ber "oh" ria dan melanjutkan menulisnya.
"Nesa mana?"
"Toilet." Rere mengangguk dan mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya bertepatan dengan guru yang masuk.
****
Di tempat lain,Ardan baru memasuki kelas nya setelah dari luar tadi.Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Kenapa muka lo lecek?" Celetuk Reza melihat muka kusut Ardan.
"Gapapa."
"Ck,kayak cewek aja lo.bilang gapapa tapi aslinya kenapa napa."
"Bacot lo."
"Kenapa sih?" tanya Regan yang baru saja datang entah dari mana bersama Bayu.
"Tuh,temen lo PMS kali."
"Kenapa lo?" sekarang giliran Bayu yang bertanya,Ardan hanya mendengus.
"Lo tau Adit anak sebelah kan?"
Semua mata sahabat nya mengarah pada Ardan.
"Ketos." jawab mereka bersamaan yang di angguki Ardan.
"Terus apa hubungan nya? Dia buat masalah sama lo?" tanya Regan duduk di samping Ardan.
"Gue liat dia bareng Rere." perkataan Ardan membuat semua sahabat nya melongo.Apa baru saja Ardan mengakui kalau dirinya menyukai Rere adik dari sahabat nya itu.
Mereka semua tertawa membuat Ardan semakin bertambah kesal.
"Kenapa lo semua."
"Lo baru aja ngaku kalo lo suka sama Rere," sindir Regan.
"Emang gue bilang apaan?"
Reza mengeplak kepala Ardan membuat sang empu meringis.
"Lo bilang liat Adit sama Rere bareng."
"Terus?" kata Ardan dengan polosnya.
"Anjiirr,sahabat lo minta di ruqyah Re," ujar Reza sembari mengusap dada nya dramatis.
"Sahabat lo juga,jono."
"Lo liat Adit sama Rere bareng kan?" Yang diangguki Arda. "Setelah itu lo balik kesini dengan muka kusut sambil marah-marah gajelas kayak cewek PMS.Itu tanda nya apa kalo bukan lo suka sama Rere," jelas Bayu panjang lebar.
Ardan mengacak rambut nya frustasi.
"Gak tau lah gue."Melihat kedekatan Adit dengan Rere membuat perasaan nya memanas,ada rasa tidak rela dalam dirinya.
Mungkin tanpa dia sadari dia memang menyukai Rere,tapi kenapa perasaan ini berbeda dengan perasaan saat ia bersama Diva dulu.Regan menepuk bahu sahabat nya,membiarkan cowok itu tenang.
Lo suka adek gue.
****
Bel istirahat berbunyi membuat semua murid bersorak senang dan segera mengacir keluar kelas menuju surga yang bernama kantin.
Rere,Nesa dan Tasya sudah berada di kantin.
Nesa memesan makanan,Rere memesan minuman dan Tasya mencari tempat duduk.
Mereka kembali ke tempat duduk dengan pesanan mereka masing masing."Selamat makan," ucap Tasya dengan wajah riang nya.
"Kayak gak pernah makan aja lo," sindir Nesa membuat Tasya mendengus.
"Suka suka Tasya lah,emang elo siapa?"
"Dih,lo gak tau gue?"
"Lo kan Nesa masih pake nanya lagi," jawab Tasya kesal.
"Gue istri nya Taehyung BTS kalo lo mau tau," kata Nesa dengan percaya diri.
"Dih,ngarep banget.Mimpi jangan tinggi tinggi mbak,entar ke tabrak pesawat jatuh."
"Dari pada lo jomblo."
"Halloouw,gue mah jomblo nya berkelas gak kayak lo,Halu kok ketinggian."
"Sirik aja lo,"melihat perdebatan kedua teman nya membuat Rere sakit kepala.
"Kalian bisa diem gak,pusing gue tiap hari kayak gini," geram Rere membuat kedua teman nya menatap kearah nya dengan cengiran.
"Maapin Sya,ya.Kalo bikin Rere pusing," jelas Tasya sambil memeluk Rere dari samping yang di balas deheman dari Rere.
"Makan lagi gih." Titah Rere. Mereka pun kembali makan dengan hening tak ada lagi perdebatan kedua nya membuat Rere bernapas lega.Beginilah sahabat selalu saja ada yang di perdebatkan,perbedaan membuat mereka menjadi lebih dewasa dan menghargai satu sama lain.Mencoba mengalah dan menyelesaikan masalah bersama.
JANGAN LUPA KLIK 🌟 DI POJOK KIRI BAWAH OKE.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regina
Teen FictionCinta itu sederhana. Cinta itu rumit. Cinta mungkin mampu membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan juga rapuh dalam waktu yang sama. Ini adalah cerita mereka Regina anasya dengan ardan orlando.