Regina - 7

77 8 1
                                    

Kantin menjadi tempat yang paling banyak di minati oleh semua siswa di sekolah.Selain sebagai tempat berkumpul di sini juga sebagai tempat ajang cuci mata bagi mereka yang sedang bosan.

Rere tengah bersama kedua sahabat nya menikmati makanan di kantin.Rere membeli bakso kesukaan nya sedangkan Tasya dan Nesa membeli nasi goreng favoritnya.

Rere mengeluarkan coklat dari dalam paper bag kecil yang di bawa nya dan memberikan kepada kedua sahabatnya.

“Buat kita” tanya Tasya bingung.
Rere hanya bergumam mengiyakan.

“Tau aja lo gue suka coklat,” ucap tasya dengan girang.

“Tumben ngasi coklat biasa nya kagak,” kata Nesa.

“Ayah bawa kebanyakan,karena gue inget kalian jadi gue kasi.”

“Eem,baik banget deh,” sambil memeluk tubuh Rere.

“Dari dulu,” jawab Rere sombong.

" Gimana sama Regan?"tanya Rere sedangkan Nesa hanya tersenyum kecut.

" Biasa aja," jawab Nesa singkat.

Bel masuk berbunyi.Semua siswa yang berada di sana perlahan mulai meninggalkan kantin begitu juga dengan Rere.

Hari ini Rere berniat untuk memberi sesuatu pada Ardan.Tapi Rere tidak melihat cowok itu sama sekali,biasa nya saat jam istirahat cowok itu akan berada di kantin namun sekarang cowok itu tidak terlihat disana.

Rere sudah berada di kelas nya. Guru yang mengajar hari ini tidak masuk karena anak nya sakit.Gadis itu lebih memilih menaruh kepalanya di atas lipatan tangan dari pada mendengar ocehan kedua temannya itu.

“Gimana lo sama Regan?” tanya Tasya menghadap Nesa.

Nesa mengangkat bahunya acuh. “Biasa aja.”

“Dia belum nembak lo?”

“Mati dong gue,” jawab Nesa sambil tertawa miring.

Gadis itu menjitak kepala Nesa. “Iya mati,terus di kubur.”

"Eh,eh lo tau gak Sya?" seru Nesa dengan wajah seriusnya.

"Apaan ?"

"Kapan lo gak jomblo lagi?" tanya Nesa kemudian tertawa puas.

"Taik lu," sambil melempar buku yang berada di atas mejanya kearah Nesa.

Mereka terus melanjutkan ceritanya sesekali meledek,dari menggosip tentang cogan sampai oppa-oppa kesukaan Nesa.Rere berdiri dari tempat duduk nya kemudian melangkah keluar kelas.

“Mau kemana Re?” tanya Nesa.

“Ke taman.”

“Lo sendiri gapapa kan?”
Rere mengangguk.Melambaikan tangan nya lalu menuju taman belakang sekolah.

Rere sudah berada di taman belakang sekolahnya.Ia mengedarkan pandangan nya mencari tempat yang nyaman untuknya.
Rere menyipitkan matanya saat melihat seseorang tertidur di bangku panjang bawah pohon.

Perlahan Rere melangkahkan kakinya mendekati cowok itu.Tangan kanan cowok itu menutupi sebagian wajah nya untuk menghalangi cahaya matahari yang mengenai wajah nya.

Rere memiringkan kepalanya saat mengetahui bahwa cowok itu adalah Ardan.Gadis itu menggelengkan kepalanya. “Bisa bolos juga ternyata,” ucap Rere membuat Ardan membuka matanya,melihat Rere yang berada di hadapannya.

Ardan menegakkan tubuhnya.Melihat ke arah Rere dengan wajah datar.

“Jamkos.”

Rere membulatkan mulut nya ber Oh ria.

ReginaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang